"Ren ren gue mau tanya deh" Celetuk Hesa ke kawan emosiannya itu, yang diajak ngobrol hanya berdehem kecil, membuat Hesa memutar bola matanya malas
"Menurut lo ya, emang bisa sahabat jadi cinta? " Tanya Hesa membuat Renja menoleh dengan alis sebelahnya terangkat
"Apa? Kenapa? Pertanyaan gue aneh kah? " Balas Hesa saat menerima tatapan tak bingung dari Renja
"Menurut lo sendiri gimana Sa kalau sahabat jadi cinta? " Tanya balik Renja
"Bisa si" Gumam Hesa tak yakin juga
"Udah tahu kenapa nanya lol! " Maki Renja emosi
"Tapi kan aneh... " Lanjut Hesa
"Aneh apanya si Hesa Salamoy? " Gemas Renja
"Y-ya masak sahabat jadi cinta, kayak gak match dan aneh gitu, bayangin aja ya lo jatuh cinta sama temen lo sendiri yang udah lo tahu kebiasaan buruknya dan bikin ilfil, yakin lo masih suka? " Hesa menatap Renja dengan wajah seriusnya
Puk
Buku modul yang dipegang Renja mendarat apik di kepala Hesa "kenapa lo tanya gue? Gue gak tahu" Sungut Renja lalu kembali fokus belajar
Bibir Hesa mencebik kesal sambil tangannya mengusap kepalanya kecil, tak sakit pukulannya, tapi tetap saja ya Hesa kaget.
"Masak gak tahu si Ren? Emang lo gak pernah suka gitu sama orang? Temen lo sekelas mungkin? Atau juvenil team gitu? " Tanya Hesa masih ricuh sendiri
"Gue gak ada waktu buat mikir cinta" Jawab Renja tanpa melihat Hesa
"Ya barangkali lo naksir orang gitu, nanti gue bantuin confess, kita kan bestie sejak TK, jangan khawatir gue bakal pungli! bantuan gue free seumur hidup buat lo" Cengir Hesa
"Gak perlu! Mending sekarang lo balik kelas lo atau gue timpuk kepala lo lagi sampe peyang? Lagian kelas lo tuh diujung ngapain nongkrong sini mulu?" Renja
"Oke oke gue nanti balik, hehehe peace, jangan ngamuk.." Hesa mengalah lalu berpindah tempat duduk, ganti ngobrol sama temannya yang juga sekelas dengan Renja
Tanpa Hesa tahu, mimik muka Renja berubah Sendu dan kecewa setelah kepergiannya.
"Aneh ya? " Gumam Renja
-Mangun Karsa-
"Jia hei bangun.. " Panggil seorang wanita ke Jia yang kini tengah berada digendongan laki-laki paruh baya
"Maaf ya tante Jessica, Jia memang sulit bangunnya" Ucap Naran
"Iya tante juga tahu kok, gak usah gak enak hati gitu, kan tante mamanya, udah kebal kalau bangunin jia harus ekstra sabar" Jawab wanita itu maklum
Hari ini orang tua Jia berkunjung setelah 6 bulan tak bertemu Jia karena sibuk bekerja di Korea, menjalankan perusahaan sang kakek.
"Nak yok bangun! Appa udah kangen sama kamu ini" rengek sang ayah saat Jia tak kunjung bangun, padahal ia sudah sangat rindu dengan anak semata wayangnya itu
"Loh, tante om? " Yasa dan Sam terkejut setibanya di apartemen karena melihat orang tua Jia datang
"Halo jagoan jagoan, baru pulang? " Sapa Argan
"Iya om abis main basiet, ya ampun kita gak tahu kalau om tante kesini, tahu gitu tadi kita prepare" Balas Yasa lalu salim ke orang tua Jia diikuti juga dengan Sam
"Biasa saja nak, om tante kesini juga gak mau ngerepotin kalian" Jessica
"Jia? Bangun yuk! Ini amma appa dateng lo" Bujuk Yasa namun Jia tetap tak mau bangun
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Juvenile : MANGUN KARSA
Ficção AdolescenteKisah kami yang penuh dengan ketidaksempurnaan ~ ayo kita sempurnain bareng-bareng! Yasa: "Biasalah Jemput bayik" Renja: "Sebenarnya tuh gue orang sabar, tapi temenan sama manusia kayak kalian, sold out dah sabar gue, udah gue sale semua sisa sabar...