"Apa yang masih kurang? Sini gue bantuin! " Tawar Hesa ke renja yang sedang membereskan barang-barang milik Jia dan Cesa
"Boleh, tolong ambilin tumblernya Jia sama Sesa di nakas" Punya Renja, Hesa mengangguk dan segera mengambilnya untuk diberikan ke Renja
"Nah udah beres, tinggal alat mandi" Gumam Renja
"Lo kayak emak mereka tahu" Ledek Hesa
Mendengar itu Renja terkekeh kecil "kita harus jadi tempat ternyaman mereka berdua, Jia kan sebenarnya nggak tinggal disini, apalagi Cesa yang malah bukan orang asli sini, wajar gue selalu mengusahakan semuanya buat mereka"
"Heem gue ngerti kok, gue juga berpikir yang sama kayak lo, sendirian dan kesepian adalah hal sederhana yang bisa membunuh" timpal Hesa dan diangguki oleh Renja
"Lo masih inget ya ternyata" Renja
"Emang siapa lagi orang yang tahu segalanya tentang lo Ren? Bahkan masa kecil lo" Sombong Hesa
"Iya iya, cuma Hesa salamoy, makasih banyak udah bikin gue gak pernah kesepian dan gak ngerasa sendirian, gue beruntung dan bersyukur punya elo" Renja
Hesa menyengir sambil berlagak salting membuat Renja memasang wajah jijiknya.
"Aaaaaaa sosweet.. " Hesa
"Udah sana bantuin yang lain! Ini udah selesai kok" Renja
"Iya otw" Jawa Hesa beranjak pergi, namun saat baru sampai pintu kamar Renja memanggilnya
"Hes? " Panggil Renja
"Gimana? Butuh bantuan apa? " Tanya Hesa
Renja menggeleng sambil tersenyum "suka sama sahabat sendiri itu gak aneh, menurut gue"
"O-ohh gitu, gue kira apa, y-ya udah gue duluan" Pamit Hesa terus ngabirit lari
"Hesa Hesa.. " Gumam Renja sambil menggeleng kecil
Sedangkan disisi lain
"Napa muka lo bengang kayak gitu Hes? " Bingung Yasa saat mendapati Hesa hanya diam saja sambil memasukkan barang-barang ke bagasi minibus
"E-eh nggk papa kok, emang napa? " Bohong Hesa
"Gak napa-napa, biasanya lo nerocos mulu, gue khawatir suara lo ilang kebawa angin" Ledek Yasa
"Enak aja! " Hesa
-Mangun Karsa-
"Loh om kenapa tampangnya kayak gitu? " Cengo Cesa saat melihat Argan habis keluar dari kamar mandi dengan rambut dan baju acak-acakan
Argan menghela nafas lalu menunjuk seseorang yang baru keluar kamar mandi dengan tubuh yang dililit handuk putih sepenuhnya.
"Hahaha ya ampun, habis mandiin Jia toh? Astaga sampe awut-awutan kayak gitu" Cesa
"Kamu tahu ga? bogel satu itu mandinya kayak orang kesurupan, ciprat sana sini dan gak mau diem, om jadi basah semua, mana sempet nangis karena kepala bebek karetnya putus, padahal yang mainin dia sendiri" Adu Argan
"Maklum ya om, bayi.. " Cesa
"Iya, mana bayinya om lagi" Argan melas
"Appa appa brrr dingin" Adu jia sambil menggigil
"Ayo pakai baju dulu! kamu sih dibilang jangan lama-lama, malah main bebek dulu" Khawatir Argan sambil menggendong Jia
"Appa marah? " Lirih Jia sedih
"Enggak! Appa marahin diri appa sendiri, udah jangan sedih! mana bisa appa marahin kamu" Argan
"sayang appa" Gumam Jia sambil meletakkan kepalanya kepundak argan
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Juvenile : MANGUN KARSA
Fiksi RemajaKisah kami yang penuh dengan ketidaksempurnaan ~ ayo kita sempurnain bareng-bareng! Yasa: "Biasalah Jemput bayik" Renja: "Sebenarnya tuh gue orang sabar, tapi temenan sama manusia kayak kalian, sold out dah sabar gue, udah gue sale semua sisa sabar...