Sorot matahari siang hari itu memberi tanda jika jarum jam bertengger dipukul 13.00 siang, dengan wajah segar, Juvenile team baru selesai bersih-bersih dan mandi di hotel dekat SMA Bakti Madya, sekolah yang akan menjadi lawan SMA Mangun Karsa.
"Hesa mana? " Tanya Cesa yang menyadari jika bungsu jadi-jadian juvenile team tidak berada di sekitar mereka
"Masih didalem, packing jajan, katanya biar gak kelaperan disana" Renja
"Makanan doang yang dipikirin" Ledek Cesa
"Ngomongin gue ya kalian? " Sahut Hesa yang keluar dari dalam kamar sambil menenteng back pack besar
"Terserah lo nganggepnya gimana si Hes" Cengir Yasa
"Gue kira pilek, ternyata hidung gue gatel karena diomongin" Hesa bergegas memakai sepatunya lalu berdiri menyamakan posisi dengan member juvenile yang lain
"Udah semua? Handphone? Dompet? Charger? Gak ada yang ketinggalan? " Tanya Renja
"Aman Ren! " Jawab Jia yang mewakilkan seluruh jawaban member juvenile
Setelah semua siap mereka bergegas berjalan menuju SMA bakti madya, tak jauh hanya beberapa menit, sesampainya di tujuan mereka segera menuju lapangan basket Bakti Madya, menyusuri beberapa lorong dan denah yang asing bagi mereka. Beruntung disetiap jalan ada petunjuk arah dan ruangan, jadi mereka tak terlalu kesulitan dan tak perlu bertanya-tanya dengan para murid SMA Bakti Madya.
Mungkin karena tinggi dan paras rupawan mereka yang mencolok, menyebabkan ke-7 member juvenile itu menjadi pusat perhatian oleh seluruh murid SMA Bakti Madya, bahkan beberapa dari murid Bakti Madya tak segan untuk menyanjung ketampanan mereka.
"Ce?" Panggil Jia sambil memegang pundak belakang Cesa
"Kenapa? Lo takut? " Jawab Cesa sambil menolehkan kepalanya ke samping, Cesa mengerti jika Jia terkena serangan panik akibat menjadi pusat perhatian
Jia mengangguk pelan ia berusaha mengatur nafasnya yang mulai terasa sesak. Salah satu member juvenile yang mendengar percakapan kedua bungsu itu langsung berpindah tempat ke bagian belakang bungsu juvenile, tak lupa ia sedikit memberikan tatapan tidak suka kearah murid SMA Bakti Madya yang memandangi mereka.
"Lah Sam? Kenapa tiba-tiba pindah belakang situ? Udah bagus lo nutupin badan bogel gue, malu tahu dilihatin banyak orang, kayak artis aja" Rengek Renja ke Sam
"Sini lo berdiri dibelakang gue bogel! " Sahut Hesa ke Renja, ia yang berjalan di paling depan, tak masalah dia jadi pusat perhatian karena sifatnya yang memang penuh percaya diri.
"Tenangin diri Ji! Jangan takut! Tuh dibelakang lo ada algojo yang jagain lo! " Cesa
"Gue denger ya curut! " Sahut Sam kesal
"Peace.. " Cengir Cesa
Ditengah kegiatan mereka yang berjalan menuju lapangan basket, Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara tabrakan yang berasal dari belakang, para member juvenile pun spontan menoleh kebelakang untuk memastikan apa yang sedang terjadi.
Bruk
"Astaga! Maaf-maaf! Gue gak sengaja! Lo gak apa-apa? " Tanya seorang gadis yang memakai kostum cheerleader yang bertuliskan almamater SMA Bakti Madya
"Busettt! Bidadari cokk! " Gumam Hesa yang otomatis mendapat injakan kaki dari Naran dan Renja
"Inget Hes! Astaghfirullah! Kita mau tanding! Bukan mau cari degem! " Bisik Renja
Tak lupa gadis itu mengulurkan tangannya kearah cowok yang tak sengaja dia tabrak tadi karena buru-buru untuk membantunya berdiri.
"Lo gak apa-apa Sam? " Tanya Jia yang ada disamping Sam, Jia lantas membantu Sam untuk berdiri dan mengambil beberapa barang Sam yang terjatuh dilantai
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Juvenile : MANGUN KARSA
Novela JuvenilKisah kami yang penuh dengan ketidaksempurnaan ~ ayo kita sempurnain bareng-bareng! Yasa: "Biasalah Jemput bayik" Renja: "Sebenarnya tuh gue orang sabar, tapi temenan sama manusia kayak kalian, sold out dah sabar gue, udah gue sale semua sisa sabar...