1.29 Mangun Karsa : Kejutan (+)

1.4K 89 15
                                    

"Kira-kira Sam dimana ya? " Gumam Naran sambil memandang langit malam dari balkon apartement nya

Sang kekasih yang ada disampingnya hanya bisa mengusap pelan punggung Naran, laki-laki kelinci itu sedang banyak pikiran dan perasaannya kalut, Yasa tahu betul tentang kepribadian Naran yang sering memikirkan banyak hal, mudahnya overthinking.

Tapi kali ini Yasa setuju dengan perasaan Naran, khawatir, cemas, bingung campur aduk jadi satu, sudah 4 hari Sam pergi dan tak kembali ke apartmen, sama seperti dulu saat Jia pertama kalinya pergi, bedanya dulu mereka tahu dimana Sam berada yaitu dirumah, namun sekarang Pemuda dingin itu tak diketahui dimana keberadaannya, nomor dan sosial medianya tak aktif.

Naran semakin meremat kedua tangannya dikala langit mulai menumpahkan tangisnya, hujan. Jika biasanya Naran sangat menyukai hujan, sekarang justru ia dibuat merasa sangat gelisah, bagaimana jika Sam kehujanan dan kedinginan? Hati Naran ikut sakit dan sesak, pasti berat sekali bgai Sam setelah ditinggal jia.

Naran bukannya tidak tahu atau masa bodoh tentang bagaimana perasaan Sam ke jia, tapi Naran sengaja memendamnya untuk menjaga perasaan Renja, laki-laki mungil itu tidak pernah setuju ada kisah cinta diantara mereka ber-7, alasannya sederhana, Renja takut persahabatan mereka akan rusak jika suatu saat kisah cinta mereka kandas.

Meskipun Renja tak pernah berucap langsung seperti itu, namun Naran paham betul gerak-gerik dan isyarat yang Renja berikan, laki-laki itu takut terluka, mungkin kisah masa lalunya yang membuatnya begini.

Ditengah lamunannya Naran dan Yasa dibuat terkejut saat mendengar bunyi pintu apartement terbuka, muncul dua orang laki-laki yang masing-masing menggunakan jas hujan kelelawar.

"Astaga! Sam! " Lega Yasa dan Naran bukan main, dua orang itu segera berjalan menuju Sam dan laki-laki itu

"Loh Jevan? Lo sama Sam? " Tanya Yasa sambil membantu Jevan melepas jas hujan  kelelawarnya

"Kalian habis naik motor? Hujan-hujan gini kenapa gak neduh atau naik taxi aja si! " Omel Naran

"Iya, gue ada urusan sama dia" Jevan

Mendengar keramaian itu, Renja dan Hesa yang sejak tadi ngemong Cesa yang lagi rewel pun ikut datang dan mencari tahu.

"Kalian berdua!" Renja ikut cengo saat melihat kedatangan jevan dan sam

"Lo dari mana aja Sam? Kita semua khawatir! " Tanya Hesa sambil memegang kedua pundak Sam, sepasang matanya menyiratkan banyak kekhawatiran

"Sorry Sa" Cengir Sam lalu melepas tudung jas hujannya

"Ceritanya panjang" Lanjut Sam

"Ya udah yang penting sekarang kalian berdua bersih-bersih dulu terus cerita ke kita apa yang sebenarnya terjadi" Perinta Yasa dan Sam mengangguk

"Sini gue bantuin! " ucap Hesa yang bergegas membantu Sam melepaskan jas hujan kelelawarnya

"E-eh lo.. " Gumam Hesa bingung saat merasa ada sesuatu yang dibawa sam didalam jas hujannya

Hesa memicingkan matanya, ia reflek mengintip kedalam jam hujan, hal itu diikuti juga dengan member juvenile yang lain.

"Ada apa sih? " Bingung Cesa dan Naran

Hesa semakin membuka jas hujan sam, hingga kini semakin jelas mereka melihat seseorang yang ada digendongan sam

"Bwa.. " Gumam seseorang yang ada digendongan sam sambil tertawa ceria karena merasa persembunyiannya terbongkar

"JIA!!! " Teriak semua member juvenile

Naran bahkan sampai menutup mulutnya tak percaya

"Bilang apa sayang? " Sam

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Juvenile : MANGUN KARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang