"Widih..miss Worldwide mau kemana nih? Rapi amat" Tanya Sam saat melihat Renja sore-sore sudah rapi
"Mau balik ke Bekasi bentar Sam" Jawab Renja yang buru-buru memakai sneakers-nya
"Loh kok tetiba banget Ren? Gak bisa weekend aja? " Tanya Sam
"Bunda gue baliknya malam ini, besok dia ada pameran di Jawa Timur, setelahnya dia balik ke singapure lagi, jadi gue yang harus nyempetin ketemu, kasian bunda capek kalau harus nyamperin kesini" Jawab Renja
"Gue anterin Ren, cari angin sekalian" Tawar Sam
"Eh beneran? Gak ngerepotin Sam? " Renja
"Enggak! Santai aja! " Sam
"Ya udah tanpa mengurangi rasa kurang ajar gue ke lo, ayo pak supir! sesuai maps ya? " Canda Renja yang dihadiahi cebikan dari Sam, mereka berdua pun segera mengirim pesan digrup pamit untuk pergi ke Bekasi
-Mangun Karsa-
"Permisi bunda Nirma! " Salam Sam setibanya dirumah Renja
"selamat datang, Eh anak lanangku main, yang lainnya gak ikut to? " Muncul wanita cantik dari dapur lengkap dengan apronnya
Sam segera menjabat tangan ibu dari sahabatnya itu, tak mau kalah juga Nirma mencium kedua pipi Sam dengan penuh kerinduan.
"Yang lain titip salam bun, ada kegiatan, lain kali kita sempetin main bareng" Sam
"Iya gak apa-apa, yang penting kalian sehat bunda udah seneng" Nirma mengusap sayang kepala Sam
"Bun? Anaknya bunda itu Renja apa Sam? " Tanya Renja yang baru selesai melepas sepatunya
"Semuanya anak bunda" Nirma beralin memeluk putra manisnya itu lalu mencium seluruh wajah Renja
"Buat Bunda, semoga suka" Sam memberikan paper bag berisi kue kering ke Bunda Nirma
"Malah repot-repot si sayang, Gak usah bawa-bawa kalau kesini! Mau main aja bunda udah seneng" Nirma
"Setahun sekali gak repot bun" Jawab Sam
"Ya udah ayo makan dulu! Bunda bikin opor ayam" Nirma mengajak dua remaja itu pergi ke meja makan untuk menyantap olahan yang ia buat
Setelah kenyang dan mengobrol sedikit dengan Bunda Nirma, Renja mengajak Sam untuk naik ke lantai dua dan istirahat di kamarnya, karena mereka berencana pulang jam 19.00 malam.
"Ren? Dari dulu lo emang kecil ya? " Ledek Sam saat melihat foto Renja yang sedang meniup lilin bentuk angka 10 terpajang di atas Meja belajarnya
"Pawakannya dah gini mau lo apain Sam? Lo tarik terus lo melarin? " Sungut Renja
"Mau lihat foto bayi lo dong Ren kalo ada? Pasti mungil kecil kek botol" Sam
"Lo kira gue hasil olahan pabrik botol? " Renja
Sam hanya tergelak mendengar protesan Renja, meskipun kesal Renja berjalan ke arah almarinya lalu mengambil sebuah buku besar yang Sam yakini sebagai Album. Si laki-laki mungil itu duduk di karpet diikuti juga oleh Sam, jari lentiknya mulai bergerak membuka album itu.
"Tuhkan apa gue bilang? lo mungil banget waktu bayi" Sam
"Iya, tapi bukan segede botol juga Sam! " Renja
"Iya iya gak segede botol, segede lengan gue nih.. " Mereka berdua larut dalam obrolan-obrolan kecil, sesekali tertawa kecil mengingat kenangan dimasa lalu
"Ini mama sama papa lo ya Ren?" Tanya Sam sambil menunjuk sebuah foto dimana sepasang suami istri mencium pipi bayi berusia 2 tahun
"Heem" Jawab Renja yang tersenyum sambil mengusap foto itu sayang
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Juvenile : MANGUN KARSA
JugendliteraturKisah kami yang penuh dengan ketidaksempurnaan ~ ayo kita sempurnain bareng-bareng! Yasa: "Biasalah Jemput bayik" Renja: "Sebenarnya tuh gue orang sabar, tapi temenan sama manusia kayak kalian, sold out dah sabar gue, udah gue sale semua sisa sabar...