1.8 Mangun Karsa : Curiga

1.2K 99 6
                                    

Senin pagi sudah didepan mata, berat rasanya untuk beranjak dari tempat tidur, namun tuntutan untuk menimba ilmu harus mereka penuhi dan lakukan sepenuh hati. Naran yang pertama bangun, ia menggoyang kecil lengan Renja yang tubuhnya masih ditutupi bed cover berwarna beggie.

"Bangun Ren, udah pagi! " Ucap Naran dengan suara seraknya khas bangun tidur

"Heem" Jawab Renja singkat dan mulai membuka selimutnya

Tungkai Naran berjalan keluar kamar, pertama kali yang ia lakukan adalah pergi ke kamar Samudra dan Hesa, tanpa permisi ia masuk lalu membuka gorden dan jendela dengan lebar.

"Eunghhhh" Lenguhan terdengar dari mulut Hesa, bukan karena sinar matahari ia terbangun pasalnya langit masih gelap, sengaja Naran membuka Jendela agar udara segar bisa masuk

"Ayo bangun! " Ajak Naran yang menarik tubuh Hesa agar duduk, Sam? Dia sudah bangun dan duduk di tepi ranjang dengan mata yang masih terpejam

"Awas! Jangan sampe tidur lagi! " Ancam Naran lalu pergi keluar kamar,  tapi langkahnya terhenti tat kala Hesa memanggil namanya

"Na! Mana hugnya? " Tanya Hesa sambil merentangkan tangannya dengan mata yang senantiasa terpejam, Naran yang mendengarnya tersenyum lalu berjalan lagi kearah Hesa dan memeluknya hangat

"Pagi! " Naran

"Pagi juga Na! " Jawab Hesa

"Sam? Mau gue bantu jalan ke kamar mandi? " Tanya Naran ke Sam

"Sam biar gue yang bantu Na" Sahut Hesa

Naran yang mengerti hanya mengangguk sekilas, selanjutnya ia menghampiri kamar Yasa dan dua bungsu, pintu kamar mereka sudah terbuka dan Naran tanpa permisi masuk begitu saja.

"Bangun anak-anak! " Yasa memeluk Jia dan Cesa dengan posisi duduk agar mereka tidak tidur lagi, tapi sepertinya usahanya sia-sia, dua bungsu itu tetap tak bergeming dan masih menutup mata mereka erat meskipun posisi mereka sudah didudukan

"Bangun yuk!" Panggil Yasa sekali lagi lalu beralih mencium gemas pipi Cesa dan Jia

"Anak-anak bangun! Udah pagi! Ayo siap-siap! " Teriak Naran sontak membuat Yasa berjengit kaget

"Astaga Na! Kaget gue tetiba nongol sambil ngomel" Protes Yasa

"Heungg.. " Cesa mulai terbangun karena mendengar suara deathglare dari Naran, sedangkan Jia pelan-pelan membuka mata kecilnya lalu mengerjap lucu

"Na! Na! " Jia mengulurkan kedua tangannya ke Naran, si pemuda mirip kelinci yang mengerti itu langsung memeluk Jia dan menggendongnya

"Setelah mandi segera turun terus bantuin Naran sama Renja buat sarapan ya anak-anak" Ucap Yasa lalu beranjak keluar kamar, hal itu dihadiahi anggukan kecil dari kedua bungsu

"Melek dulu! Mana matanya? " Tanya Naran ke Jia dan Cesa, otomatis kedua bungsu itu berusaha melototin matanya ke Naran

"Hahaha iya iya cukup, sekarang ayo bangun" Naran menarik tangan Cesa yang masih duduk dikasur, membawanya menuju kamar mandi bersama Jia digendongannya

Selesai mandi semua member juvenile berpencar, ada yang menata buku, ada yang mengecek jadwal dan sebagainya. Naran yang sudah selesai dengan segala perlengkapan sekolahnya melenggang kedapur guna membuat roti abon panggang sebagai menu sarapan hari ini.

"Na? Apa yang bisa gue bantu? " Tanya Renja setelah menyusul

"Tolong ceplokin telur Ren, 7 ya" Pintar Naran dan Renja segera melakukannya

"Pagi, Na boleh.. " Sam

"Kopi susu satu gak usah terlalu manis tapi crimernya yang banyak" Sambung Naran, hapal betul pesanan kopinya Sam, Renja yang mendengarnya tak kalah melongo

Our Juvenile : MANGUN KARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang