Di siang terik itu Cesa dan Hesa sedang berjalan santai menuju kantin untuk melepas dahaga mereka, sesekali mereka melempar lelucon dan berakhir Hesa terkena pukulan Cesa saat tertawa lepas.
"Ada mangsa ce" Ucap Hesa tersenyum nakal, Cesa yang punya sel otak jail sama seperti Hesa ikut tersenyum miring
"Woi Oppa! Sini! " Panggil Hesa saat melihat Jia membaca buku bersama Uena partner lombanya di depan kelas 11 IPA 1
Jia yang dipanggil oppa memberengut kesal tapi tetap memenuhi panggilan dan berjalan menghampiri abangnya sambil menghentak-hentakan kakinya kecil.
"Jangan panggil oppa! Geli! " Sungut Jia
"Ya kan beneran oppa" Hesa
"Tapi manggilnya bukan oppa, gue lebih muda, panggil aja Jia-ya! " Jisung
"Ohhhh gitu, oke oppa" Cesa memberikan jempolnya sambil tersenyum tengil
"Tahu ah! " Ngambek Jia beranjak akan pergi namun segera ditahan dua abang setannya itu
"Ngambekan kayak anak wadon sia, bercanda gue" Hesa
"Ya udah, kalian kenapa manggil gue? " Jia
"Kita haus ji abis latihan vocal buat ngeband minggu depan, traktir napa" Cesa
"Gue juga haus tapi gue gak ada duit sekarang, dompet ama handphone gue ketinggalan di apartement, Tadi gue ngutang sama Naran tadi pagi" Jia
"Hadeh... Kek orang susah aja ji, kita kan punya bank berjalan" Cesa
"Emang ada bank berjalan? Setahu gue bank dan tempat ATM gak pindah-pindah kok, diem ditempat" Jia
"Halal di masukin karung terus digebukin gak si? " Bisik Hesa ke Cesa
"Sabar Hes! Nanti kita gaplok dia 1000 kali! " Bisik Cesa
"Ada kok bank berjalan, lo pengen lihat bank berjalan? " Tanya Cesa yang susah payah menahan tawanya
"Mau mau.. " Balas Jia senang, ia sangat penasaran dengan bank berjalan
"Lo masuk kelas 11 IPS 1! Nah tempatnya ada dipaling pojok kiri" Hesa
"Oke, gue cek kesana ya, eh tapi kan gue gak bawa ATM, terus gue ngambil uangnya gimana? " Sedih Jia
"Bisa barter pake senyuman kok ji, per senyuman dapat 100.000" Cesa
"Emang boleh gitu ya? " Jia mulai ragu tapi dia penasaran
"Dih ya udah kalo gak percaya, gak usah lihat bank berjalan kalo gitu" Hesa
"Eh jangan deh, gue mau lihat, ya udah gue kesana dulu" Jia segera berjalan menjauh menuju kelas 11 ips 1
"Nanti kalau udah dapat duitnya jangan lupa traktir ya Ji" Teriak Cesa
"Iya Oke.. " Jawab Jia
Hesa dan Cesa yang tak bisa membendung tawanya langsung terduduk ke lantai karena tidak kuat menahan sakit diperutnya.
"A-aduh aduh hahaha anjir ngakak astaga" Hesa
"Eh sumpah tuh anak kenapa bisa masuk kelas unggulan njir" Tidak Terima Cesa sambil tertawa
Uena yang melihat itu hanya menggeleng pelan, hapal betul dengan tingkah jahil abang-abangnya Jia.
-Mangun Karsa-
"Sam? " Panggil seorang murid wanita bernametag Giyasa ke cowok yang duduk di pojok kiri
Merasa ada orang didepannya Sam segera melepaskan headphone yang terpasang dikepalanya "Apa Gi? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Juvenile : MANGUN KARSA
Roman pour AdolescentsKisah kami yang penuh dengan ketidaksempurnaan ~ ayo kita sempurnain bareng-bareng! Yasa: "Biasalah Jemput bayik" Renja: "Sebenarnya tuh gue orang sabar, tapi temenan sama manusia kayak kalian, sold out dah sabar gue, udah gue sale semua sisa sabar...