"Gimana? " Tanya Renja khawatir saat Yasa dan Hesa kembali ke apartemen dini hari
Hesa menggeleng, membuat semua orang menurunkan pundak lemas, Naran dan Jia bahkan sudah hampir menangis karena Cesa tak di temukan.
"Lo tuh kebiasaan banget si Sa, pergi gak bawa hp" Kesal Renja yang sebenarnya untuk menutupi kekhawatirannya yang setengah mati itu
"Tahan nangisnya! Jia nanti ikutan nangis, sabar! Pasti ada jalan" Bisik Hesa ke Naran
"Cece" Gumam Jia digendongan Sam
"Gapapa, Cece pasti pulang, gak usah sedih" Nasehat Sam sambil menyeka air mata yang sudah turun deras membasahi pipi Jia
"Kita lapor polisi aja gimana? " Usul Sam namun dihadiahi gelengan oleh Yasa
"Nunggu 1x24 jam" Yasa
-Mangun Karsa-
"Lo dimana Ce? " Gumam Sam yang berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya, ia tak bisa tidur karena terus kepikiran dimana sahabat cemprengnya itu. Harus kemana Sam mencarinya? Secara rumah Cesa itu diluar negeri, tak ada sanak saudara disini, tempat pulang Cesa ya hanya disini.
Malam emakin larut dan perasaan Sam semakin gusar, ia memilih beranjak dari tempat tidur untuk berjalan kecil dan membasahi tenggorokannya yang sedikit kering. Toh percuma dia berbaring tapi tak bisa tidur.
Langkah kaki Sam terhenti saat mendapati pintu apartemen terbuka, siapakah kiranya yang keluar tapi tak menutup pintu? Panik, Sam berlari menuju kamar seseorang untuk memastikan sesuatu.
Bunyi pintu kamar terbuka cukup keras, membuat seseorang yang berbaring diranjang sedikit terganggu tidurnya, itu Yasa yang sedang tidur sendirian di Ranjang besarnya. Biasanya ada Cesa dan Jia yang mengapit laki-laki berdarah Canada itu. Tapi sekarang peryanyaannya, dimana Jia berada?
Sam cek kamar mandi, dapur dan kesegala penjuru ruangan, tapi Jia si manis itu tak ada.
Kalang kabut, Sam segera berlari keluar dari kamar apartemen, perasaannya tidak enak, seiring perjalanannya pemuda pemilik eye smile itu celingukan kesana kemari mencari keberadaan simanis, berharap Jia masih ada di gedung apartement.
"Kenapa dek? " Tanya Satpam ke Sam yang terlihat seperti orang kebingungan didepan loby
"Pak, tadi lihat cowok manis yang kurus, putih, pipinya agak berisi keluar dari gedung ini? " Tanya Sam
"Pakai piyama warna biru langit ya mas? " Tanya Satpam dan Sam mengangguk serius
"Oh, tadi saya ketemu, sempet saya tanyain malam-malam gini mau kemana, katanya mau jemput temen.. Loh dek heh.. " Pekik sang satpam saat Sam tiba-tiba berlari kencang meninggalkannya
"Anak jaman sekarang.. " Gumam si satpam sambil menggeleng kecil
Satu hal yang harus Sam lakukan sekarang, berlari sekencang mungkin untuk mencari keberadaan Jia, polos-polos begitu Jia itu pinter banget, dia bukan bodoh tapi gampang dibohongin. Pasti anak itu sedang berjalan menuju cafe langganan Cesa.
Nah kan benar, beberapa menit Sam berlari, ia bisa melihat punggung sempit Jia ada didepan sana, menerobos gelapnya malam dengan langkah cerobohnya.
"Jia! " Panggil Sam membuat Jia terkejut dan menoleh
"Kamu ngapain malam-malam gini keluar sendirian hah? Kalau member tahu mereka pasti bakal khawatir setengah mampus" Omel Sam sambil memegang kedua lengan Jia erat
"Mau cari Cesa" Lirih Jia
"Kita pulang dulu! Besok cari lagi! " Nasehat Sam namun Jia menggeleng tak mau
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Juvenile : MANGUN KARSA
Teen FictionKisah kami yang penuh dengan ketidaksempurnaan ~ ayo kita sempurnain bareng-bareng! Yasa: "Biasalah Jemput bayik" Renja: "Sebenarnya tuh gue orang sabar, tapi temenan sama manusia kayak kalian, sold out dah sabar gue, udah gue sale semua sisa sabar...