Jisung menghela nafas lelah. Menjadi seorang ketua osis sangat-sangat melelahkan. Dia harus menyelesaikan pelbagai acara sekolah dan perjumpaan osis yang lain. Jisung hanya ingin tidur sepanjang hari di atas kasurnya, makan cheesecake buatan Mommy nya tadi pagi, dan..
Jalan-jalan bersama Felix.
Jisung ingin menangis saja. Ini sudah satu bulan Felix sibuk dengan kerja nya. Tidak jarang juga Jisung menangis sebelum tidur karena tiada ucapan selamat malam seperti biasa.
Bukan hanya rindu, Jisung juga takut Felix kecapean. Apa Felix makan dengan benar? Apa tidurnya cukup?
Hah. Jisung hanya ingin memeluk Changbin sekarang.
"Apaan sih kak! Anak-anak sebentar lagi pulang jangan macem macem deh!"
Changbin menjauh dari Chan dengan tangan yang memegang spatula. Menatap Chan yang siap menerkam nya.
"Aku mau anak kembar, sayang" Chan mengerucut kan bibirnya. Mendekat kearah Changbin dan setelahnya kepala nya digetok.
Kemarin Chan melihat populasi anak-anak di Korea Selatan menurun. Chan juga jarang melihat bayi bayi di luar sana selain bayi Seungmin dan Jeongin.
Chan memang ingin kan anak kembar dari dulu. Cuma nya mungkin Chan tidak cukup kuat. Hmm...
"Anak kembar pala lu. Anak nya udah gede gede, cukup lah!" balas Changbin, kembali memasak. Chan peluk Changbin dari belakang.
Astaga, rasa kek ada yang keras keras di bawah. :)
"Tapi kan aku mau anak lagi. Janji deh aku yang jagain" ucap Chan dengan suara manja nya. Changbin berdecak kesal. "Setiap kali aku hamil aku stress, tau ga! Udah lah sana! Main aja sendiri!" marah Changbin, masih sibuk dengan masakannya. Hari ini Changbin masak pasta dan roasted chicken. Ada juga pizza di oven. Lagi rajin.
"Engga! Kamu harus denger kan aku! Mau jadi istri durhaka, hah?!" Chan menarik Changbin untuk menatapnya, wajahnya di buat seserius mungkin. Changbin udah angkat tangan mau tampar wajah tampan suaminya namun tangannya di tahan. Chan cium istrinya biar diam.
"MOMMY!!!!"
DUGH!
"ARGHHHH"
Jisung kaget, melihat Daddy nya yang sedang merintih kesakitan di lantai memegang perut.
Untungnya Changbin cuma tendang perut Chan. Kalau yang di bawah? Humm...
"Kenapa sayang? Mandi dulu gih. Mommy udah masak nih" Changbin selesaikan masaknya dan tersenyum kearah Jisung. Jisung mempoutkan bibirnya, memeluk Changbin erat.
"Aku kangen Lixie" ucapnya. Akhirnya setelah satu bulan Jisung menahan rasa rindu ini, Jisung akhirnya mengungkapkan perasaan nya.
"Aduh duh anak gadis Mommy. Sabar dong sayang. Nanti Lixie main lagi sama Jisung ya" ucap Changbin lembut, mengusap surai lembut Jisung pelan.
"Lixie cepetan deh selesai nya. Biar gaada yang ganggu gue mau bikin anak"
"Kak! Apaan sih!"
Changbin menatap tak percaya kearah Chan yang terlihat kesal sekali. Chan berjalan pelan menuju kamar atas.
Jisung mengernyit bingung. Setelahnya dia menatap Changbin kaget. "Daddy sama Mommy mau bikin adek?!!" teriaknya. Dapat Jisung lihat dari wajah terkejut Mommy nya, ada semburat merah di pipi.
"Yaudahlah aku pergi ke rumah Mama! Hehe" Jisung dengan cepat berlari keluar dari rumah, mengabaikan teriakan ibu nya.
"Mama! Mau main!"
Jisung dengan cepat berlari menghampiri Hyunjin yang sedang santai di ruang tamu, memeluk nya erat. Memang Jisung itu sudah seperti anak Hyunjin.
"Mama. Kapan sih Lixie selesai?" ucapnya. Hyunjin hanya menghela nafas. "Mama mau ketemu Lixie aja susah. Entah kapan Papa mau kasi dia istirahat. Mama juga khawatir" balas Hyunjin.
Jisung ikut menghela nafas. Mengambil popcorn di tangan Hyunjin. "Aku kangen Lixie, tau. Di sekolah juga aku ga ketemu dia padahal dia ada aja di sekolah" kata Jisung lagi. Hyunjin mengangguk.
"Yah. Mau gimana lagi. Itu hukuman untuk dia. Kamu sabar ya, Sungie?" Hyunjin usap surai Jisung sayang.
"Hm. Siapa yang sabar bakal dapat hadiah loh"
Jisung terkejut saat mendengar suara familiar di telinga nya. Jisung menoleh dan langsung memeluk erat Felix yang tersenyum kearahnya.
"LIXIE!" teriaknya. Felix terkekeh. Usap punggung kekasih nya pelan. "Kangen aku, hm?" ucapnya. Jisung mengangguk, menatap Felix dengan mata yang berkaca-kaca.
"Lixie lama! Aku kangen. Lixie ga kangen aku, apa?!" ucapnya kesal. Felix terkekeh ganteng. "Kangen dong. Maaf ya sayang. Kan kamu bilang aku harus jadi anak yang berbakti untuk papa mama. Ini aku lagi berusaha kok" balasnya. Jisung bergumam pelan, setelahnya ia tarik Felix dalam dekapan.
"Kangen" katanya pelan. Felix hanya mengusap punggung Jisung menenangkan. Minho yang melihat itu langsung menatap istrinya dengan alis turun naik.
"Kamu ga rindu kakak, Hyun? Umumumu" Minho monyong monyong minta cium. Hyunjin geplak pake bantal. "Sana mandi!" ucap Hyunjin galak.
Minho pasang tampang sedih. "Tega banget kamu sama suami sendiri. Kamu pikir aku ga punya perasaan apa? Hum! Mau pundung. Jangan ngomong ama aku lagi. Hyunjin jahat!"
Tolong. Sesiapa pun tolong tendang suaminya ini.
Hyunjin menatap jijik Minho yang berjalan dengan kaki di hentak hentak. Hyunjin melirik Felix dan Jisung yang masih berpelukan.
"Au ah mau ke rumah kak Changbin aja"
Hyunjin berjalan keluar rumah menuju rumah Changbin. Sampai di depan pintu, Hyunjin dikejutkan dengan pemandangan yang astaghfirullah banget.
"Anjir! Bikin nya di sofa! Hii gue gamau duduk di sofa itu lagi. Jijay banget!" Hyunjin udah pasang muka julid. Plis deh, kenapa begini amat sih hidup.
"Spent time sama Yeji ajalah"
SELAMAT LEBARAN IDULFITRI GAISSSS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Ter Racha Racha (Slow Update❗)
FanfictionCouple nya mashup. Keluarga nya terdiri daripada: 3Racha Danceracha Vocalracha mereka tetangga paling berisik (sebenarnya mau bilang kecuali Vocalracha. Tapi hmm...) Untungnya di komplek itu cuma ada mereka. ya yang tinggal di situ semuanya holkay...