Ngidam

221 15 2
                                    

"Ayang! Kamu kok ngeyel banget sih!"

Jisung mempoutkan bibirnya tak setuju. Menatap suaminya yang dengan sigap menyelesaikan acara mencuci piring yang Jisung lakukan sebentar tadi.

Felix ini terlalu posesif. Padahal Jisung seharian ini hanya tidur dan makan, saat bergerak Jisung merasakan diri nya berat. Sudah lama sekali dia tidak melakukan pekerjaan rumah setelah memberitahu suaminya tentang kehamilan nya sebulan yang lalu.

"Lixie.. Aku masih bisa kok" melas Jisung, mencuba meraih perhatian Felix yang terlihat sedikit marah. Mungkin karena Jisung ingkar dengan perintah nya.

"Ga boleh! Kan dokter udah bilang kandungan kamu lemah, sayang" balas Felix, menatap tepat ke matanya berharap Jisung paham yang sebenarnya Felix menghawatirkan nya.

Memang kandungan Jisung itu lebih lemah berbanding ibu hamil yang lain, dokter bilang ini karena ada sedikit masalah atas kandungan nya yang belum terdeteksi karena Jisung masih hamil muda. Belum diketahui apa itu bisa berdampak negatif kepada Jisung dan bayinya atau tidak, yang terpenting Felix harus ekstra menjaga istrinya.

Bahkan Felix meninggalkan pekerjaan nya atas saran Minho, tumben bener bapak nya tuh.

Jisung peluk suaminya dari belakang, mencoba membujuk Felix untuk tidak memarahi nya.

"Maaf~ jangan marah dong" cicitnya pelan. Terdengar Felix yang menghela nafas panjang, membalikkan tubuhnya dan menangkup kedua pipi chubby favorit nya itu.

"Denger nih, tupai. Kamu itu lagi hamil dan kandungan kamu lemaahh banget. Baby disini lagi ga nyaman jadi tugas kamu cuma bikin dia senyaman yang mungkin, agar nanti pas checkup dia udah kuat dan kamu bisa beraktivitas seperti biasa. Ngerti, sayang?" kata Felix, mengusap pelan perut datar Jisung. Jisung mengangguk mengerti, peluk suami nya erat.

"Makasih udah perhatian sama aku. Sayang Lixie banget deh" ucap nya lucu, membuat Felix terkekeh kecil. "Minum susu, ya? Biar baby makin sehat" katanya, merasakan Jisung yang mengangguk, Felix lepaskan pelukan mereka dan menyediakan susu hamil untuk Jisung.

"Lixie Lixie" Felix menoleh, menatap istrinya yang sedang menatapnya dengan mata berbinar. "Ada apa, sweetheart?" tanyanya. "Aku kayak nya lagi ngidam deh" cicit Jisung pelan sambil memainkan jari jemarinya.

Felix tersenyum lembut. "Ngidam apa, sayang? Aku bakal berusaha semaksimal mungkin buat menuhin kebutuhan kamu" balasnya. Jisung ambil ponsel nya dan tunjukkan foto sesuatu yang ia inginkan.

"Aku mau pelihara anak buaya!"

Astaga.

Inikah yang nama nya ngidam ga masuk akal?

"Sayang? Kamu serius?"

Jisung mengangguk cepat, menunjukkan video dimana seorang ibu ibu sedang bermain dengan anak buaya dan anak buaya itu terlihat seperti tersenyum.

Bagi Jisung itu lucu.

"Baby, itu predator loh. Pas masih kecil dia lucu, pas besar dia bisa aja makan kamu" ucap Felix, berusaha selembut mungkin buat ngejelasin.

Wajah Jisung berubah masam. "Kamu bilang bakal berusaha semaksimal mungkin buat penuhin kebutuhan aku"

"Yah ini bukan kebutuhan ini kebodoh- yang penting kamu ga bisa pelihara predator, sayang" Felix langsung mengubah kata-kata nya setelah di pelototin oleh Jisung.

"Yaudah, kalo gitu aku mau pelihara anak kucing" Felix bernafas lega saat Jisung akhirnya paham dengan maksudnya. Namun saat Jisung mnunjukkan foto anak macan, Felix jadi panik lagi.

"Tapi mau kucing yang ini"

"Astaga, Mama. Bantu aku, tolong"

Felix pengen pasrah aja kalo gini.



































Keluarga Ter Racha Racha (Slow Update❗)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang