Felix Tobat

453 42 65
                                    

"Sayangnya Felix. Cinta hati kuu, kekasih kuu, matahari kuu. Buka pintu dong. Hanya kamu di hati akuu, cintaa"

Changbin dan Chan yang sedang santai di ruang tamu mengernyit geli. Astaga, buaya sesat.

"Yaudah deh nanti aku hajar dia. Biar dia ga gangguin kamu lagi." ucap Felix lagi.

Cklek

Felix senyum ganteng. Menatap kekasih hatinya, tapi saat melirik tangan Jisung, senyumannya pudar.

"Berhenti nyari masalah atau aku minta cerai sekarang juga"

"Sa-sayang? Apa yang—"

"Mau berhenti, gak?!"

Jisung arahkan pisau yang ia pegang dari tadi tepat ke muka Felix. Tak peduli dengan cheesecake dan coklat yang Felix bawa walaupun dia mau.

"Jawab aku! Susah banget sih!" Jisung membuat wajahnya semarah mungkin.

Felix keringat dingin. Walaupun kesayangan nya ini terlihat lucu, namun Jisung itu orang yang nekat. Jisung akan mengejar Felix dengan pisau di tangannya.

"Ma-mana bisa, yang. Aku lebih suka keributan daripada diem" jawab Felix. Jisung geram, ia lempar pisau yang ada di tangannya, untungnya Felix sempat lari.

"Cangkem mu! Lo yang bikin masalah malah gue yang kena bangsat!" Jisung marah. Dia dekati Felix, tampar pipi nya kuat.

"Adoh! Yang, jangan gini dong" Felix usap pipi nya. Jisung barangkali ingin menampar lagi namun Felix dengan cepat memeluk nya.

"Yaudah iya aku berhenti. Tapi setelah aku balas dendam ke Johnny ya? Aku janji setelah itu aku bikin pesta maaf besar-besaran deh" ucap Felix, kecup bibir kesayangan nya cepat.

Jisung mengerucut kan bibirnya lucu, mengambil coklat dan cheesecake di tangan Felix dan melepaskan pelukan mereka. Sebelum menutup pintu kamar, Jisung menatap Felix lalu tersenyum manis.

DUGH!

"ARGGHH!"

"Terima kasih, hero nya Jisung. Mwah!"

BAM!

Jisung menutup pintu kamar dengan kasar. Meninggalkan Felix yang tersiksa setelah adik kebanggaan nya di tendang dengan kuat oleh Jisung.

Semoga Felix bisa sembuh sebelum jam 8 malam ini,

Dia kan udah janji sama Johnny mau berantem.


























"Woi. Itu si Felix kenapa dah?" Jake menoleh, menatap Felix yang berjalan dengan langkah kecil dengan muka tidak bersahabat. Jake senyum miring. "Sebelum di hajar sama Johnny, dia udah di hajar duluan sama masa depan nya bro" balas Jake. Membuang puntung rokok ke tanah saat melihat cahaya motor dari kejauhan.

"Boss, mereka udah sampai" ucap Jake. Felix mendekat, tersenyum miring menatap Johnny dan beberapa anak buahnya yang babak belur.

"Anjir. Harga diri lu benar-benar hilang ya kemarin?" Felix ketawa mengejek. Johnny menatap nya tajam. "Gausah banyak bacot, bangsat. Ayo mulai aja!" balasnya.

Felix mengangkat satu tangan. "Sebentar. Gue mau tau alasan kenapa lu cari masalah sama gue" ucapnya.

"Lo yang cari masalah duluan sama gue, sialan. Lo putus sama adik gue gara-gara pacar lu itu" balas Johnny. Felix terdiam, setelahnya dia tertawa ngakak.

"Lucu, anjir. Adik lu si Lola, kan? Gue ga pernah ada hubungan apa-apa sama dia. Dia yang ngikutin gue kayak anjing. Gue sama Jisung udah pacaran lama. Gue juga udah kasi tau Lola. Tapi dia yang ga mau menyerah. Jadi disini, bukan salah gue, kan?"

Keluarga Ter Racha Racha (Slow Update❗)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang