"Woi jamelah! Buka dong. Gue manggil dari tadi! Budeg banget lu"
Felix melepaskan headphone yang ia pakai, menatap Jake yang duduk di samping sambil meminum air coklat susu, di kasi gratis sama pihak sekolah.
"Kenapa, sudin. Gue lagi sibuk sama hukuman gue nih" balas Felix. Jadi ceritanya kemarin Felix bolos sekolah, bu guru kelas ga bisa marah soalnya Felix siswa pintar. Jadinya dia nyuruh Felix buat nulis 'maafkan saya' sebanyak 100 kali.
Felix mah nurut aja. Kalau ga nurut ntar Hyunjin ga kasi dia makan.
"Nih lu tau sekolah tetangga lu si Jungsu. Senior nya ngajak berantem sama kita" ucap Jake, mencomot sandwich yang ada di bekal Felix. Tadi pagi Jisung yang ngasih, untung belum nikah, kalau udah mungkin Jisung bakal ngasih coffee truck buat si Felix walaupun si oknum bukan penggemar kopi.
Felix mengangkat bahunya acuh. "Level kekuatan nya?"
"8/10. Bisa kalahkan ga?" jawab Jake. Felix mengangguk, tidak terlalu peduli. Hanya karena mereka atlet dan jago olahraga, tidak bermakna mereka jago di gelanggang tinju, bukan?
"Boxing, muay thai, taekwondo and all martial arts are about skills. If you only know how to fight but have zero skills, you are a tin kosong anjir"
Antara kata-kata dari Papa nya yang paling bermanfaat yang sialnya lekat di hati Felix sehingga kini karena ayat terakhir yang bikin ngakak.
"Yaudah siapin anak-anak. Nyuruh mereka asah kemampuan mereka juga karena bajingan-bajingan yang di sonoh kek nya ga mudah tumbang." balas Felix. Tersenyum saat kata-kata terakhir nya sudah selesai. "Selesai! Yok ke kantin, gue mau beliin Jisung ayam goreng" Felix mengambil sandwich dan merangkul pundak Jake.
Tanpa sadar ada yang menatap tajam kearah mereka.
Dia mengekori Felix dan Jake hingga ke kantin, juga saat Felix bertemu dengan Jisung.
Setelahnya, dia pergi ke tempat yang sepi untuk menelpon seseorang. "Boss. Dia pandang rendah sama team kita"
"..."
"Nama nya Bahng Peter Jisung. Lucu, manis, ada pipi chu-"
"Lagi jual informasi ya mbak?" gadis itu kaget bukan main. Di depannya, ada Felix dan antek-antek nya.
"Goblok banget ngikutin gue kek parasit. Elu harus di asah lagi deh skill nya biar lebih handal gitu lho. Gampang banget ketangkep basah" ucap Felix. Merampas ponsel yang ada di tangan gadis itu dengan kasar.
"Bahng Peter Jisung, 17 tahun. Punya pipi chubby, lucu, manis. Pacar Lee Felix Yongbok. Sedikit aja lu sentuh dia, bukan gue aja yang maju. Ada orang yang akan lebih maju buat bantai lo" ucap Felix, setelahnya ia putuskan panggilan. Felix kembali kan ponselnya kepada gadis itu.
"Kalau mau jual informasi nanya dong biar lengkap gaada yang kurang. Gimana sih lo, ga nonton Anya Forger ya. Nonton itu biar jadi spy kek Loid. Paling ga jadi Anya, kek nya dia lagi pinter dari lu deh" setelah mengatakan itu, Felix pergi meninggalkan gadis itu yang menangis karena harga dirinya di coret.
Sementara di sekolah Fairies, ada sekumpulan bajingan-bajingan sedang berkumpul.
"Gimana boss? Mau serang pacarnya ga?" pria yang di panggil boss itu mengangguk. "Gue ga peduli kalau ada yang lebih kuat dari dia. Yang penting, dendam gue terbalas"
"Jisung! Hari ini lo ga pulang sama Felix?" tanya Yuna. Jisung menggeleng. "Engga. Kata Felix dia ada urusan penting. Gatau deh." balas Jisung. Dia akan menunggu di gerbang sekolah sehingga Chan menjemput.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Ter Racha Racha (Slow Update❗)
FanficCouple nya mashup. Keluarga nya terdiri daripada: 3Racha Danceracha Vocalracha mereka tetangga paling berisik (sebenarnya mau bilang kecuali Vocalracha. Tapi hmm...) Untungnya di komplek itu cuma ada mereka. ya yang tinggal di situ semuanya holkay...