"Kak! Anak nya jangan di buli!"
Minho ketawa keras. Menatap Haewon yang menangis kerana Minho mendudukkan nya di atas lemari.
"MINHO! GUE POTONG TITID LU YE"
Siapa yang teriak? Hyunjin?
Kagak. Itu Felix.
"DENGAN KEKUATAN MULUT MAMA YANG SUKA GIBAHIN TETANGGA, HIYAAAKK!!!"
"ARGGHHHH!!!"
Sialan. Niatnya mau buli sang adik, lah sang abang malah jadi hero.
Kan udah di tendang kebanggaan si Minho.
Hyunjin berlari memasuki kamar Haewon dan Felix yang terjadi keributan. Ada Minho yang kejang-kejang, gila Felix nendang nya kuat banget.
Ada Felix yang pose ala Ultraman yang baru saja mengalahkan monster, dan Haewon yang tertawa dan bertepuk tangan.
Hyunjin dengan cepat menggendong Haewon, menatap Minho yang sudah sangat kesakitan di lantai.
"Rasain" setelahnya, Hyunjin meninggalkan Minho yang meminta tolong.
Felix ketawa keras. Tapi setelahnya dia membantu Minho dengan menepuk-nepuk punggung Minho dan menemaninya meratapi kesakitan titid nya.
Lain keluarga, lain kejadian nya.
"Lily! Tadi kakak beli bow untuk Lily!" ucap nya. Lily duduk manis di depan Jisung.
Jisung mengeluarkan bow berwarna kuning dan memakaikannya ke rambut coklat Lily.
"Lucu!" pekik Changbin gemas. Lily hanya tertawa bahagia. Chan yang baru saja bergabung bersama keluarganya menutup mulut tidak percaya. Setelahnya, Chan menangis lebay.
"Bagaimana hiks... Suatu hari nanti Lily akan menikah, hikss.. Lily akan meninggalkan Daddy, hikss.. Jisungie juga manis.. Nanti jadi uke nya Felix anak Minho hikss hikss.. Mommy!!" Chan memeluk Changbin erat dan menangis di dadanya.
Kalo keluarga Minho banyak komedi, Keluarga Chan banyak drama nya. Sinetron.
Changbin jitak kepala Chan. "Anaknya belum setahun, kak. Gausah lebay gitu ah. Bikin malu aja lu" ucap Changbin, mendorong Chan untuk melepaskan pelukan nya. Melenggang pergi ke dapur karena dia belum masak.
"Sampainya hatimu, istriku.. Aku hanya ingin pelukan hangatmu.. Hikss.. Jisung-"
"Ayo Lily! Kita main berdua yuk!" Jisung mengangkat tubuh Lily dengan hati-hati dan membawanya pergi menjauh dari sang Daddy.
Kalo dekat-dekat takut Lily ketularan lebay.
Tinggallah Chan seorang diri. Menangis meratapi nasib ditinggal.
Yang paling kalem ya Keluarga Pak Kim.
"Sayang. Ayo sini sama Papa! Ayo dikit lagi yuk"
Ya baru 8 bulan, tapi anak Kim Seungmin dan Yang Jeongin ini sudah bisa berjalan.
Emaknya dulu waktu bayi gitu.
Jungsu berjalan dengan kaki bergetar menghampiri ayahnya. Seungmin dengan cepat menangkap anak nya yang hampir terjatuh di depannya.
"Pintar! Nanti besok kita langsung ke gelanggang main baseball ya!"
"Kim Seungmin! Anaknya masih bayi!" Jeongin teriak dari arah dapur. Seungmin ketawa.
"Tidak apa. Kita berlatih berdua dulu ya?" Jungsu ikut ketawa. Ih Seungmin kan jadi gemas.
"MAMA! AYO BIKIN ADEK KEMBAR BUAT JUNGSU. PAPA MAU NGALAHIN BAPAK BAPAK GA TAU DIRI ITU"
"JANGAN TERIAK, DASAR ANAK SAPI!"
Seungmin merajuk. Dikatain anak sapi, dia ganteng tau.
"Mama jahat. Ayo Jungsu kita main berdua aja" ucapnya, menggendong Jungsu dan membawanya ke taman belakang. Taman yang penuh dengan bunga karena memang Jeongin dan Seungmin suka bunga.
"Ini bunga kesukaan Mama, bunga mawar. Nanti kalau kamu punya kekasih, kamu kasi bunga mawar ya?"
"Guu"
Seungmin terkekeh. Aduh ga kuat banget Seungmin tuh kalau anaknya ngomong ga jelas soalnya lusyu.
Seungmin menggendong Jungsu untuk ke satu gudang kecil yang menyimpan kenangannya. Gudang yang menyimpan kenangan selama dia menjadi pemain baseball.
Gini gini tuh Seungmin dulu pemain baseball terkenal. Seungmin mengikut jejak kakek nya yang membina team baseball sendiri.
Seungmin menjuarai piala dunia sukan baseball 3 tahun berturut-turut sebelum dia mengalami kecederaan serius.
Kakinya patah saat berlatih dan dia sudah tidak bisa lagi bermain baseball karena untuk berlari saja susah.
Seungmin menatap tongkat baseball kesayangan nya dengan senyum sedih.
"Jungsu lihat. Itu tongkat baseball kesayangan Papa. Suatu hari nanti, kamu bisa main itu bersama Papa okay?"
Jungsu hanya berceloteh ala bayi. Seungmin terkekeh. "Papa tidak apa-apa kalau kamu gamau jadi pemain baseball, papa senang kok kalau kamu jadi anak yang baik dan berjaya. Kim Jungsu, jadi anak yang berjaya dan hormat kedua ibu ayah mu, ya?" ucap nya.
Aduh kok jadi sedih gini.
"PAPA! INI UDAH SELESAI MASAK AYO MAKAN"
Untungnya teriakan Jeongin terdengar. Kalau tidak mungkin Seungmin akan menangis disini.
Seungmin bukanlah seseorang yang menyukai berkas-berkas di kantor. Dia muak melihat kertas-kertas kerja yang harus ia pelajari satu persatu dan tanda tangani.
Seungmin sukakan aktivitas fisik yang mencabar seperti hiking atau bermain bola. Namun, semuanya hanya impian semata-mata.
Seungmin menghela nafas panjang. Keluar dari gudang kecil itu dan menutup pintu nya. Seungmin tersenyum saat tangan kecil Jungsu meraba-raba wajahnya.
"Papa baik-baik saja, sayang. Ayo! Kita makaaannn" ucapnya senang. Berjalan ke dapur dan menemui istrinya.
"Haewon lihat! Ada cogan, Won"
"Lily, tebar pesona mu. Pesona yang di turunkan oleh Mommy kepada kamu"
Seungmin hela nafas aja. Males dia tuh ladenin duo bapak tua.
Jungsu juga sedang sibuk menggigit biskut bayinya sesekali tertawa karena Jisung dan Felix bermain dengannya.
"Ayo Wonnie jangan kalah. Ganteng banget itu gilak"
"Princess, kamu itu cantik. Ayo goda dia"
Sesat. Sesat banget.
Haewon dan Lily sampai menangis kerana diganggu seperti itu.
Seungmin malas berbicara. Hanya menatap Jungsu yang sibuk bermain dengan kedua anak sulung Bapak Lee dan Bapak Bang.
Sekarang mereka ada di rumah Seungmin. Para ibu-ibu lagi me time. Biarin lah yak.
Semuanya ikut ajaran Minho tentang bagaimana ingin menghormati dan menyayangi istri. Minho sampai ingin menjual buku untuk ini.
Karena banyak lelaki brengsek yang memang suka menyiksa istri mereka sendiri. Cih brengsek nya turun temurun.
Seungmin melihat kedua bapak yang sibuk menenangkan putri mereka. Seungmin tersenyum shombong. Anaknya kalem alhamdulillah.
Terima kasih Jungsu!
Thor lagi ada ujian. Jadinya mau update untuk bulan ini sama bulan depan, 😔
Love ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Ter Racha Racha (Slow Update❗)
FanficCouple nya mashup. Keluarga nya terdiri daripada: 3Racha Danceracha Vocalracha mereka tetangga paling berisik (sebenarnya mau bilang kecuali Vocalracha. Tapi hmm...) Untungnya di komplek itu cuma ada mereka. ya yang tinggal di situ semuanya holkay...