Seakan Dunia Milik Berdua

212 14 1
                                    

P/s: jika ingin merasakan keuwuan lebih mendalam denger lagu yg diatas. Hehe











Jisung bangun jam 6 pagi, membereskan ruang tamu yang sedikit berantakan dengan hadiah hadiah pernikahan mereka.

Ini rumah yang dihadiahkan oleh Felix atas pernikahan mereka, rumah yang tidak jauh dari rumah kedua orang tua mereka (di tengah tengah rumah Chan dan Minho malah)

Jisung mulai memotong bahan-bahan masakan, dia ingin memasak nasi goreng saja biar cepat.

Ini sudah seminggu sejak mereka nikah, dan Jisung sudah officially di unboxing (eakk) juga. Felix mulai bekerja hari ini walaupun Felix masih ingin menghabiskan waktu bersama Jisung, namun Jisung dengan lembut menasehati nya untuk kembali ke kantor.

Suaminya itu sangat manja, bahkan satu hari saja tidak memeluknya, pasti Felix akan merengek bak bayi besar.

Suaminya? Ah benar, Felix sudah menjadi suaminya.

Dapat Jisung rasakan pipinya memanas, bibirnya terukir senyuman malu. Apalagi saat dia mendengar suara berat milik Felix dari arah belakang.

"Istriku? Masak apa, hm?"

Astaga Mommy. Jisung rasanya ingin terbang! Bayangkan saja suara Felix yang memang berat itu semakin berat karena dia baru saja bangun tidur. Kan Jisung bisa saja pingsan. Felix apa tidak pikir hatinya bisa meledak kapan saja?

Apalagi lengan Felix memeluk erat pinggang ramping Jisung dari arah belakang dan mengendus lehernya lembut juga tangan Felix yang mengusap pelan perutnya.

"ah! umm Lixie? Kamu mandi dulu, ya? Aku selesaikan ini dulu"

"Aku tanya kamu masak apa, cinta?"

Pipi Jisung kembali memanas, apalagi saat Jisung berpaling kebelakang, Felix menatap matanya intens.

Jisung kembali menundukkan kepalanya, menggenggam erat pisau di tangannya.

"Nasi goreng aja biar cepat. Umm, Lixie mandi dulu ihh!" Jisung cemberut, cukup dong buat hatinya gendang senorita seperti ini. Dia tidak kuat, tau!

Felix terkekeh dengan suara beratnya, semakin mengeratkan pelukannya. "Bau kamu bikin candu, sayang" ucapnya. Jisung mengerjap pelan. "Aku belum mandi, loh" balasnya. Jangan bilang Felix suka dengan bau badan nya saat belum mandi.

Sung, kalau baru nikah emang gitu. Kentut aja bau fruity :)

"Kamu wangi, kok. Cantik juga" kata Felix, membuat pipi Jisung kembali memanas dan semakin memerah. Tuhan, Jisung ingin berteriak sekuatnya.

"Gemes nya istri cantik Felix ini. Jangan senyum dong, sayang. Ntar semut ga bisa bedain mana gula mana istri aku. Kalo mereka ambil kamu gimana? Aku kesepian dong disini" ucap Felix cemberut, menangkup kedua pipi Jisung dan mengecup bibirnya.

"Morning kiss from your goddess husband, Lee Felix Yongbok"

Jisung kembali menundukkan kepalanya, memukul pelan dada bidang Felix dan kembali membalikkan badannya. Kenapa ini? Kemana perginya Bang Jisung Peter yang galak dan tidak mudah jatuh dengan flirting kekasihnya yang sekarang memegang takhta suaminya?

Sungguh, hidup satu rumah dengan Felix membuat pipi Jisung sakit. Karena Felix sangat sangat menjaganya dan menaburkan cinta yang banyak.

Felix tersenyum lebar, kecup pipi Jisung dan melepaskan pelukannya. "Aku mandi dulu ya, cantik? Kalau aku disini, bisa-bisa nasgor nya gosong karena aktivitas kita" Felix dengan cepat berlari ke lantai atas, ngakak saat mendengar teriakan malu dari Jisung.

Selamatkan hati Jisung selama-lamanya, Tuhan.



















"Lixie? Enak?"

Jisung menatap Felix yang mengangguk dengan cepat, juga tak lupa menambah lagi dan makan dengan berselera. Jisung tersenyum manis, melihat Felix yang suka dengan masakannya saja membuat dia kenyang. Terima kasih kepada Mommy dan Mama yang mengajarnya memasak.

Setelah selesai, Jisung mulai bereskan meja makan dan melihat suaminya yang sedang serius memasang dasinya. Jisung mendekati Felix dan membantu suaminya itu. Felix tersenyum, menatap bibir kecil sedikit maju milik Jisung, lucu sekali. Felix kecup cepat bibir istrinya, namun Jisung tidak memberikan reaksi apapun karena sedang fokus, membuat Felix sedikit cemberut.

"Baby~"

"Hm?"

Felix semakin cemberut mendengar respons Jisung, dengan cepat Felix peluk pinggang Jisung dan membawa nya mendekat sehingga Jisung kaget dan menatapnya.

"Kiss aku! Mumumumu" Felix monyongkan bibirnya, mirip sekali dengan anak bebek. Jisung ingin saja pukul kepala Felix tapi nanti di cop istri durhaka.

Jadi dengan helaan napas, Jisung kecup bibir Felix, namun siapa sangka Felix malah menekan ciuman mereka hingga lumatan demi lumatan pun Jisung dapatkan. Jisung pukul dada suaminya namun Felix semakin menekan ciuman mereka. Bibir Jisung itu candu, bak madu manis yang Felix tidak mau lepaskan walau sedikitpun.

Felix lepaskan ciuman mereka, menatap dalam mata cantik milik istrinya. "Aku kayak nya gamau pergi ke kantor deh" ucapnya.

Jisung yang sedang terengah, memukul dada bidang Felix pelan. "Gausah manja! Lepas, aku mau cuci piring" balas Jisung, lepaskan pelukan Felix dan pergi ke dapur.

Felix ikut langkah istrinya, menatap istrinya yang sedang sibuk. Mata nakal nya menyusuri bentuk tubuh istrinya, pinggang ramping Jisung, pundak sempit.

Astaga. Felix mau khilap.

"Felix?! Jangan! Aku lagi cuci piring!"

Yah. Jisung di kerjain.

Di sofa ruang tamu.

Changbin dan Chan yang berniat ingin menghantarkan makanan langsung terdiam.

"Kak! Denger ga! Anak kita di kdrt! Wah ga bisa neh harus di ajar!"

Chan menggelengkan kepalanya. "Bukan, sayang. Mereka lagi bikin cucu untuk kita tau!" balasnya.

Changbin mengernyit. "Cucu?"

"Akh! Felix sudah! Berhenti!"

Changbin membulatkan matanya.
"Denger ga?! Anak kita teriak, kak! Wah ga bisa dibiarin! Baru nikah seminggu udah main kasar aja!" Changbin yang ingin masuk ke dalam rumah segera di halang oleh Chan.

"Bin! Jangan bikin masalah deh! Yok pulang aja!"

"GA BISA ANJENG! ANAK GUE DI KDRT SAMPE TERIAK TERIAK GITU"

"LAH ELO KALAU DI GENJOT SAMA GUE TERIAK GA?! "

"YAH TERIAK LAH! WONG PANTAT GUE SAKIT!"

"NAH ITU. GIMANA MASOK NYA KALAU GA SAKIT, SAYANG KUHH"

Changbin terdiam. Bener juga.

"Jadi mereka lagi bikin anak?" Chan menghela nafas. "Ya ga mungkin lagi bikin kue, kan?" balasnya. Changbin senyum sumringah. "Jadi nanti aku bakal punya cucu?" tanyanya lagi.
"Iya sayang. Udah yok pulang" balas Chan. Lelah dia tuh.

Changbin tepuk tangan saking senang. Setelah itu dia teriak. "MAU KEMBAR YA!" setelah teriak, Changbin tarik tangan Chan untuk pulang.

Felix sebenarnya dengar, Jisung kemungkinan besar ga dengar sama sekali. Tapi biarkan saja.

Wong lagi enak.

Ehem.

Mari kita tinggalkan mereka berdua ini.

Keluarga Ter Racha Racha (Slow Update❗)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang