4 months later...
4 bulan sudah berlalu selepas Changbin disahkan keguguran. Dan selama 4 bulan itu bahkan sampai sekarang, Chan benar-benar berubah. Dia melayani Changbin bak puteri raja dan bahkan Changbin merasa seperti dulu lagi. Waktu dimana dia masih menjadi tuan muda di rumah nya.
Selama satu bulan Changbin terpuruk dan bahkan mengalami depresi ringan, Chan dengan setia menunggu Changbin hingga sembuh.
Changbin juga bingung sebenarnya. Apa suami nya seperti ini karena rasa bersalah? Changbin tidak tau. Yang Changbin tau, Chan benar-benar berubah 90°. Changbin akui sifat Chan yang cerewet masih ada, tapi sekarang Chan lebih manis, bahkan tidak segan melakukan kerja rumah dan memasak. Membiarkan Changbin istirahat dan fokus mengurus Jisung.
Changbin di buat tidak enak. Jadi hari ini, dia mulai mengganti tugas suaminya karena tadi suaminya bilang dia akan pulang malam.
Setelah memberikan tas sekolah kepada Jisung dan mengecup kening suaminya, Changbin mulai melakukan rutinitas nya seperti sebelum nya.
Changbin senang Chan berubah, namun luka di hati Changbin akibat keguguran masih membekas. Sebisa mungkin Changbin menghilangkan semua rasa bersalah dihati nya namun tetap saja dia akan berujung sedih dan menangis.
Jadi dengan kesempatan ini, Changbin ingin menyibukkan dirinya kembali. Memang susah karena Changbin sudah lama tidak sibuk dengan pekerjaan rumah, namun Changbin senang.
"Kak!!! Kak Changbin!!!"
Teriakan Hyunjin membuat Changbin membenarkan posisi jongkok nya. Menatap Hyunjin yang berlari menghampiri nya dan memeluknya. "Kak! Aku hamil! Lihat tes ini! Aku hamil kak!" Changbin menatap alat tes kehamilan di tangan Hyunjin.
Seketika rasa bersalah dan sedih kembali menjalar di hati Changbin. Sebisa mungkin ia paksa kan senyum walau matanya sudah berkaca-kaca. "Selamat ya." suaranya bergetar. Changbin menepuk pundak Hyunjin pelan.
Hyunjin menggigit bibirnya. Aish Hyunjin bodoh. Kenapa dia malah sesenang itu memberitahu Changbin.
Kalau Chan tau istrinya sedih seperti ini, pasti Hyunjin akan di mutilasi.
Melihat Hyunjin yang hanya diam, Changbin meneruskan pekerjaan yang tertunda. Hyunjin terdiam seketika sebelum dia menarik tangan Changbin untuk di letakkan ke perutnya. Changbin bingung.
"Kenapa, Jin?" tanya Changbin. Hyunjin menyengir. "Biar dedek bayi nya nular ke kakak" ucap nya. Changbin menggeleng dan tersenyum. "Ada-ada aja kamu. Oh iya kamu udah kasi tau Minho tentang ini?" tanya Changbin. Menuntut Hyunjin untuk duduk di kursi pantry nya.
"Belum. Aku ngetes nya waktu kak Minho udah pergi kerja." balas Hyunjin. Changbin mengangguk. "Kamu ada ngidam apa-apa? Siapa tau kakak bisa masakin. Oh iya malem ini kita dinner di sini ya? Ntar aku suruh kak Chan beliin bahan masak nya. Jeongin dan Seungmin juga diajak ya?" ucap Changbin. Hyunjin mengangguk mantap.
"Boleh! Oh aku cuma mau roti bakar aja. Kakak buatin ya? Hehe" Changbin mengangguk. "Baik. Tunggu sebentar ya pakmil" ucap Changbin. Setelahnya mereka sama-sama tertawa.
Malam itu memang di penuhi dengan gelak tawa dan tangis rasa kesyukuran. Bukan Hyunjin saja yang hamil, Jeongin juga disahkan hamil. Benar dugaan Changbin, Jeongin sudah hamil dari 4 bulan yang lalu.
Tersisa Changbin yang menunduk, mengaduk makanan nya dengan lambat. Termenung sendiri, menyalahkan diri nya karena tidak becus menjaga diri.
Chan yang melihat perubahan Changbin dengan cepat meremas paha Changbin pelan. Changbin mendongak, menatap Chan yang tersenyun padanya. "Ini bukan salah kamu, sayang. Ini salah kakak." ucap Chan pelan. Changbin tersenyum miring dan menggeleng. "Tidak apa, aku sudah ikhlas kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Ter Racha Racha (Slow Update❗)
أدب الهواةCouple nya mashup. Keluarga nya terdiri daripada: 3Racha Danceracha Vocalracha mereka tetangga paling berisik (sebenarnya mau bilang kecuali Vocalracha. Tapi hmm...) Untungnya di komplek itu cuma ada mereka. ya yang tinggal di situ semuanya holkay...