Author Pov
Lidya menyesap wine untuk kesekian kalinya. Melihat Ricky bersama dengan istrinya—Davina membuat dadanya terasa terbakar. Adegan ciuman itu sengaja dibuat agar Lidya menyadari kalau Ricky sudah tidak menginginkannya lagi. Namun, Lidya yang tidak mudah menyerah tidak akan membiarkan Ricky dan Davina bahagia begitu saja.
"Aku nggak yakin Ricky bisa menikahi gadis biasa itu. Aku nggak yakin dia benar-benar mau hidup bersama Davina."
Davina—wanita yang sebelumnya ada dibayangannya sebagai wanita yang sudah berusia 40-an tahun, memiliki suami dan anak nyatanya adalah wanita muda yang cantik dan sedikit slengeyan.
Lidya menggenggam erat-erat gelas wine miliknya. Dia menatap layar ponselnya dengan wallpaper balita berusia satu tahun setengah yang memiliki mata biru. Sebiru laut. Lidya tersenyum menatap wajah balita yang tampan dan menggemaskan itu.
Shane bukanlah sebuah kesalahan ketika dia bertemu dengan ayah Shane yang seorang pria bermata biru laut dan sedang berkarir di dunia musik. Jackson—tidak sengaja bertemu dengan Lidya di sebuah bar. Saat itu, Lidya sedang bertengkar dengan Ricky hanya karena masalah sepele. Tentang Ricky yang terlambat menjemputnya saat hujan hingga Lidya harus menunggu setengah jam lamanya.
Hanya karena masalah sepele itu dia pergi ke Belanda dan bertemu Jackson. Percintaan semalam dengan Jackson membuahkan Shane. Meskipun berusaha menutupi kehamilannya tapi rumor tentang kehamilannya tersebar luas. Terdengar hingga di telinga Ricky. Ricky tidak menanyakan lagi alasan Lidya pergi.
Sebagai seorang pria dia lelah menghadapi seorang Lidya yang lebih sering marah-marah dibandingkan bersikap manis. Orang luar melihat Lidya begitu manis, elegan dan anggun namun sebenarnya dia seorang pemarah.
Dia merindukanmu.
Jackson mengirim pesan pada Lidya tentang Shane.
Aku juga merindukannya.
Sebagai seorang ibu Lidya memang merindukan putranya yang terpaksa harus dia tinggalkan di belanda bersama dengan Jackson. Dia kembali ke Indonesia setelah menyadari kalau dia tidak 'sesayang' itu pada Jackson. Dan lagi, Jackson belum sepenuhnya siap menjadi suami Lidya. Dia belum ingin menikah dengan Lidya. Karir menyanyinya masih stuck. Saat karirnya berkembang dia akan menikahi Lidya.
"Di sini rupanya." Dhea meletakkan tas luis vuitton asli miliknya di atas meja dengan kasar. Dia tersenyum sinis melihat Lidya yang terkejut melihatnya dan buru-buru memasukkan ponselnya ke dalam tas chanel asli hadiah ulang tahun dari Ricky 3 tahun lalu.
"Pertemuan yang nggak terduga ya." Lidya tersenyum pada Dhea.
"Aku pikir kamu itu sangat berbahaya buat aku, tapi..." Dhea terdiam sejenak. Dia tertawa kecil. Menertawakan dirinya sendiri yang dikalahkan oleh Davina. "Ternyata bukan. Aku dikalahkan seorang karyawan biasa yang sama sekali bukan sainganku."
"Aku yakin Ricky dan 'wanita itu' nggak bener-bener menikah." Lidya berasumsi.
"Tahu dari mana soal pernikahan Ricky dan Davina?" Sebelah alis Dhea terangkat tinggi.
"Ricky menikah tanpa ada kabar apa pun soal hubungan mereka. Bukankah orang-orang bilang Ricky dan Davina itu sering berdebat. Apa mungkin Ricky menyukai wanita yang selalu berdebat dengannya? Dan ingat, Ricky menikah setelah aku udah ada di Indonesia.
Kemungkinan Ricky hanya ingin membalas dendam karena aku pernah meninggalkan dia. Meskipun dia menikah dengan Davina tapi hanya aku yang ada di hatinya." Lidya cukup percaya diri mengatakan hal tersebut meskipun dia sendiri ragu akan pernyataannya.
"Hahaha. Itu kan kata kamu."
Dua wanita sosialita itu sibuk dengan pikiran alasan sebenarnya Ricky menikahi Davina. Tidak ada dalam catatan sejarah seorang taipan mau menikahi karyawannya sendiri apalagi dari kalangan menengah. Mereka akan memilih orang yang strata dari segi finansial.
"Aku yakin seratus persen. Bagaimana dengan kamu yang rela bekerja di kantor Ricky dengan gaji yang nggak ada artinya apa-apa untuk seorang Dhea tapi tetap saja gagal mendapatkan Ricky?"
Senyuman di wajah Dhea lenyap seketika mendengar perkataan Lidya.
"Akui aja kalau kamu udah kalah dari Davina. Bahkan kamu belum pernah berpacaran dengan Ricky. Itu tandanya Ricky sama sekali nggak tertarik sama kamu."
"Tutup mulutmu." Dhea berkata dengan tatapan tajam pada Lidya.
Lidya tersenyum menang. Dia puas melihat Dhea yang terluka karena perkataannya.
"Aku bisa aja mengambil Ricky kembali ke pelukanku." Lidya berkata hanya untuk meyakinkan dirinya kalau dia bisa mendapatkan Ricky lagi.
"Kamu nggak akan bisa dapetin Ricky. Kamu pikir aku nggak tahu apa-apa soal Shane dan Jackson." Dhea tersenyum miring.
Lidya merasa jantungnya mencelus begitu saja mendengar perkataan Dhea yang tahu tentang Shane dan Jackson.
Hening.
Mereka saling menatap satu sama lain cukup lama hingga Lidya menyerah dan berkata, "Jangan bawa-bawa Shane dan Jackson."
"Jangan pikir aku nggak tahu apa-apa soal anakmu itu. Aku yakin Ricky juga tahu soal itu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Boss
RomanceAdult Romance 21+ !!!Kayaknya semua yang aku lakuin itu salah deh di mata si Ricky ini. Semuanya serba salah. Kalau aja aku ini keturunan penyihir udah aku kutuk deh nih orang. Udah songong, sombong, banyak tingkah. Sok ganteng dan sok apa lagi ya...