Possessive Boss - 39

201 18 0
                                    

"Aku nggak papa!" Seruku yang kesal karena Ricky menganggap aku sakit jiwa.

"Kita ke psikiater dulu ya, Dav." Kata Ricky lagi mengulang perkataan yang sama berkali-kali hingga aku jadi pusing.

"Ih, ngapain sih?! Orang aku baik-baik aja."

Karina dan Shopia muncul dengan wajah tergesa-gesa kaya aku emang mendadak gila begitu. WTF!!

"Elsa udah aku titipin ke mamah, sekarang ayo kita ke—"

"Siang, Rick!" Ayahku datang bersama ibuku. Ah, rasanya menyenangkan sekali di saat orang-orang menganggapku gila karena ngaku-ngaku sebagai anak dari Haruun.

Dahi Ricky mengernyit tebal. "Pak Haruun?"

Karina dan Shopia tampak melongo.

"Davina banyak cerita soal kamu dan perusahaan kamu. Jadi, papah ke sini..."

"Papah?" sebalah alis Ricky tertarik ke atas.

"Loh, Davina belum cerita kalau dia itu anak saya ya?"

"Hah? Anak?!" Shopia dan Karina mengatakan 'hah' secara bersamaan.

***

Semua tercengang dengan kabar kalau Davina adalah anak dari Pak Haruun termasuk Ricky. Sebenarnya, hal ini agak sulit dicerna oleh orang-orang yang mengenal Davina. Namun, keyakinan ibu dan ayah Davina mengenai putrinya membuat mereka akhirnya yakin kalau Davina adalah putri dari Ibu dan Pak Haruun yang notabene orang kaya raya.

Shopia dan Karina mulai berandai-andai kalau mereka bisa menjadi Davina. Mungkin, rasanya akan sangat menggembirakan, menyenangkan dan ajaib. Ya, keajaiban bagi hidup mereka. Sayangnya, itu semua cuma khayalan.

"Enak banget jadi Davina." Kata Shopia.

"Ho'oh." Tambah Karina.

Mereka saling memandang satu sama lain.

"Eh, tapi kita juga bakal kecipratan enaknya ya. Seenggaknya sahabat kita anak Pak Haruun loh." Shopia berkata dengan gembira tapi ekspresi wajahnya malah terlihat meringis.

"Ya, bisalah kenalan sama keluarga besar Pak Haruun kali Davina punya sepupu yang ganteng. Ckckck!" Karina yang tampak cuek kini mulai kecentilan.

Mereka berdua terbahak melihat tingkah dan ucapan konyol mereka.

***

Kabar mengenai Davina yang ditemukan oleh Pak Haruun sebagai pewaris tunggal bisnis mereka menyeruak hingga masuk ke dalam media-media loka. Dhea nggak sengaja membaca berita itu saat dia sedang melihat-lihat instagram.

Deg!

Lus!

Jantungnya seakan copot begitu aja saat dia membaca berita mengenai Davina itu. Jadi, selama ini orang yang diremehkannya dan dianggap tak penting adalah anak dari Pak Haruun. Konglomerat yang selalu masuk dalam jajaran orang-orang terkaya di Indonesia selama bertahun-tahun lamanya.

Penobatan Dhea sebagai pewaris tunggal kerajaan bisnis Haruun dilaksanakan malam ini di hotel Brostoon. Dhea ingat saat Davina memintanya datang ke sana.

"Jadi, dia nggak ngarang cerita? Dia bener-bener anak Pak Haruun?" Dhea masih nggak percaya atau lebih tepatnya nggak mau percaya.

"Sialan!"

Kompetitornya bukan wanita biasa yang selama ini dia remehkan tapi anak dari Pak Haruun. Bisnis keluarga Dhea sendiri berada di bawah pengaruh Pak Haruun, kalau sampai Pak Haruun membatalkan semua kontrak kerjasama mereka akan dipastikan perusahaan Dhea merugi puluhan milyar rupiah.

Memang dunia selalu begitu. Di atas langit akan selalu ada langit-langit lain.

***

Ricky menatap Davina yang sedang duduk di sampingnya.bagaimana bisa dia menikahi wanita yang ternyata adalah anak dari Pak Haruun. Anak yang hilang itu adalah Davina. Mantan karyawan yang selalu membuat tensinya naik dan sekarang menjadi istrinya. Kalau pemodalnya Pak Haruun, tentu aja dia nggak butuh investor lain. Kalaupun para investor itu menuruti keinginan Dhea untuk menarik modalnya, nggak akan ada pengaruhnya selama backingannya Pak Haruun.

"Kenapa? Terpesona ya?" Davina mengerlingkan matanya pada Ricky.

"Aku nggak nyangka ternyata kamu anak Pak Haruun."

"Aku juga sih. Aku nggak kenal Pak Haruun tapi ternyata Tuhan Maha Baik mereka menemukanku."

"Apa nggak ditest DNA dulu?"

"Aku punya tanda lahir yang masih diingat mamah. Di pantat, di atas perut dan di bawah ketek." Davina tersenyum lebar.

"Ya, aku tahu itu."

"Nanti malem aku harus berpenampilan semenarik mungkin."

"Tanpa aneh-aneh kamu udah menarik kok."

"Masa?"

"Ya."

"Tapi, aku mau pake gaun super seksi."

"Nggak! Nggak aku ijinin. Aku nggak mau para pria jadi ngeres kalau liat kamu."

"Lah, kan cuma diliat nggak bisa diapa-apain."

"Tetep aja, Dav."

"Nggak semua pria otaknya ngeres kaya kamu."

"Apa?!" Ricky memelotot pada Davina.

Sejurus kemudian Davina kabur ke dalam kamarnya.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Possesive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang