Mau calon istri kek mau calon suami kek mau calon ibunya Elsa kek, emang aku harus sepeduli itu mengenai kehidupan Ricky dan Dhea. Aku punya banyak kesibukan di luar pekerjaan. Kaya sibuk nonton serial kartun Shincan. Makanya otakku mulai sering eror kaya Sinchan. Boro-boro mikirin hidup orang, hidup sendiri aja banyak yang dipertanyakan. Alangkah lebih baiknya kalau jadi orang tajir melintir, bisa shopping sesuka hati dan plesiran keluar negeri tanpa harus pusing mikirin tanggal tua.
"Ke-Kevin?" Aku ternganga saat Kevin berada di depan pintu apartemenku.
"Cowok ganteng di camping itu ya?" Shopia langsung terkoneksi dengan saat pertama kalinya dia melihat Kevin.
"Lo kalau soal cowok ganteng bisa secepat itu mikirnya ya. Kalau soal laporan-laporan aja kebanyakan nggak tahu sama lupanya." Protes Karina.
Shopia nyengir kuda.
"Hai." Kevin menatapku dengan senyum khasnya yang manis melebihi manisnya gula.
"Iya, hai." Shopia melambaikan tangan pada Kevin. "Kenalin temennya Davina, aku Shopia." Dia mengulurkan tangan. Shopia menarik tangan Kevin dan memaksanya untuk berjabat tangan dengannya.
"Kevin."
"Nah, ini, Karina." Shopia malah jadi sok kenal deket sama Kevin dengan memperkenalkan Karina yang seharusnya akulah yang memperkenalkan Kevin dengan Karina.
"Hai."
"Iya, hai juga."
"Jadi, kamu tahu sejak kapan kalau Davina tinggal di sini?" Shopia lanjut bertanya dengan tetap mengandalkan nyengir kudanya yang lama-lama bikin aku empet dan sesak napas.
"Shop, mendingan kita masuk dulu deh sebelum lanjut ngobrol-ngobrol." Kata Karina. Sedangkan aku si pemilik apartemen malah kebanyakan diem.
Aku nggak bisa berkata-kata saat ada Kevin. Udah dua tahun lamanya aku lost contact dan sengaja menghilang dari kehidupan Kevin. Malah dia nongol lagi.
Kevin duduk ditemani Shopia yang cerita itu-ini. Gimana bisa sih dia senyaman itu dengan orang yang baru dikenal. Dan ya Tuhan, itu mantanku loh. Kenapa dia bisa-bisanya jadi sok akrab dan kenal dekat begitu.
Aku ke dapur berniat membuat teh untuk Kevin. Karina menyusulku.
"Heran deh sama Shopia, bisa-bisanya dia ngomongin soal berbagai macam jenis binatang. Hewan liar dan gimana cara burung menyusu anak-anaknya?" Karina menoleh dengan ekspresi yang membuatku terbahak.
"Dia gugup. Makanya ngobrolnya ngalor-ngidul nggak jelas."
"Kevinnya lagi, sabar banget dengerin Shopia cerita yang nggak jelas dan nggak ada arahnya."
"Iya, emang sesabar itu, Kevin."
"Terus kenapa lo putus sama Kevin?"
"Emmm, sebenarnya sih kita belum putus, Kar."
"Eh?"
Aku menghela napas panjang sebelum menceritakan kehidupanku di masa lalu dengan Kevin pada Karina. "Kami pacaran 6 bulan. Sejak aku tahu kalau kami beda agama, aku mutusin untuk pergi dengan bilang ke Kevin kalau aku nggak bisa nerusin hubungan ini lagi."
"Reaksi Kevin pada saat itu gimana?"
"Dia syok. Terlalu syok. Lalu saat aku udah berjalan jauh, Kevin ngejar aku dan bilang dia nggak mau pisah. Ya, terus aku resign dari kantor omnya dan mulai kerja di kantor Ricky. Pindah apartemen dan... ya, aku berusaha lenyap dari kehidupannya."
"Wow, rumit juga ya. Apa nggak bisa pindah agaman aja, Dav?"
Aku menggeleng. "Agama itu paling sensitif. Aku nggak mau ada sesuatu yang dikorbankan hanya agar aku dan Kevin tetap bersatu."
"Woi!" Sembur Shopia yang dengan ajaib tiba-tiba berada di belakang kami. "Ngrumpi aja kaya ibu-ibu. Itu di luar ada Pak Ricky sama Elsa. Aku pusing nih."
"Loh, bukannya lo tadi girang ngobrol sama Kevin?"
"Iya tadinya tapi sekarang kan ada Pak Ricky sama Elsa. Masa gue mau ngobrolin soal film-film adegan dewasa!"
"Issshh!" Karina mendorong jidat Shopia. "Ngeres aja lo!"
"Eh, ini beneran ada Pak Ricky sama Elsa?" Aku bertanya nggak yakin Pak Ricky dateng sama Elsa.
"Iya! Kalau nggak ada nggak mungkin gue ke sini kan."
"Aduh, gimana ini?" Aku bingung sendiri.
"Gimana apanya, Dav?" Karina mulai ikutan bingung.
"Gimana ngadepin Pak Ricky yang tiba-tiba nongol bawa Elsa?"
"Adepin aja, lo pasti bisa. Gue yakin."
Shopia menatapku heran. "Lo, kenapa sih? Mungkin Pak Ricky bawa Elsa karena Elsa kangen sama lo. Kan sekarang lo mommy-nya."
"Masalahnya di depan sana ada Kevin."
"Kevin biar gue yang urus." Aku nggak yakin dengan Shopia. Bukannya diajak ngobrol malah Kevin dimasukkin ke kamar lagi.
***
Yang mau diupdate boleh tinggalkan komentarnya ya ^^
Vote dan komentar jangan lupa ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Boss
RomanceAdult Romance 21+ !!!Kayaknya semua yang aku lakuin itu salah deh di mata si Ricky ini. Semuanya serba salah. Kalau aja aku ini keturunan penyihir udah aku kutuk deh nih orang. Udah songong, sombong, banyak tingkah. Sok ganteng dan sok apa lagi ya...