Author Pov
Dua minggu setelah Davina resign dan seminggu setelah pernikahan sederhana yang hanya mengundang orang-orang terdekat dan kolega bisnis orang tua Ricky termasuk di antaranya orang tua Dhea dan Lidya.
Semua berjalan dengan rumit karena Davina bukan hanya mengurusi Elsa tapi juga bayi besar bernama Ricky. Pria sombong namun sebenarnya baik hati dan lembut itu selalu memanggil nama Davina tiap 2 jam sekali hanya untuk menyuruhnya membuatkan kopi, menyiapkan air panas untuk mandi, mengambilkan jas dan dasi, atau hanya sekadar untuk menyalakan dan mematikan televisi. Dia tidak peduli dengan keprotesan Davina.
"Lihat kan papihmu itu selalu aja gangguin mommy." Davina curhat pada Elsa yang mendengarkan sambil mengangguk-ngangguk saat mereka berada di atas rooftop rumah.
Sambil menggigit chiki kentang Davina melampiaskan kekesalannya dengan curhat pada Elsa. Elsa bak wanita dewasa mendengarkan Davina cerita mengenai omnya yang dipanggil 'papih' olehnya.
"Kadang-kadang Elsa juga kesal dengan papih. Dia menyuruh mommy kesana-kemari, begini-begitu."
"Tuh, iya kan, Elsa juga kesel liat mommy digituin papih kamu."
"Heloowww!" Shopia dan Karina datang membawa berbagai macam makanan dan minuman dari minimarket.
"Yuhuuu!" Karina memeluk Davina erat. "Kangen banget sama lo, sumpah!"
"Peresss." Jawab Davina. "Ini bukan semacam cari muka karena gue udah jadi istri bos kalian kan?"
"Hahaha. Nggaklah, Dav, pikiran lo mesti dibersihin deh kayaknya." Shopia mengeluarkan makanan dan minuman dari plastik ke meja.
"Iya juga nggak papa."
"Elsa kamu semakin cantik dan imut. Kalau dilihat-lihat kalian berdua kenapa jadi mirip begini ya."
"Oh ya? Masa sih, Kar?"
"Sedikit mirip." Kata Shopia sembari membuka minuman kaleng.
"Kalian ngapain bawa makanan sama minuman, di sini banyak makanan dan minuman tahu. Di lantai bawah di belakang itu kaya minimarket. Ada semua-muanya. Chiki ini aja aku dapet dari sana."
"Oh ya?" Mata Shopia melebar.
"Enak dong!" Karina dan Shopia saling tatap.
"Iya begitu." Jawab Davina agak malas.
"Dhea resign sejak kamu menikah dengan Pak Ricky." Karina mulai cerita.
"Udah tahu, Kar. Kan pernah kita bahas di grup WA kita."
"Oh, aku lupa. Kirain kamu belum tahu. Hehe."
"Akhir-akhir ini dia jadi pelupa, Dav." Shopia membuka kacang dan menggigitnya.
"Eh, di bawah Pak Ricky lagi nge-gym." Karina memberitahu.
"Pantesan badannya kekar. Dia rajin gym ya." Shopia berkata dengan kacang di mulutnya.
"Rajin ngomelin aku juga. Makanya aku kabur ke sini sama Elsa." Curhat Davina.
"Tapi, enak kan jadi istrinya Pak Ricky. Itu impian hampir 95% wanita single yang ada di kantor loh. Termasuk gue dan Karina."
"Itu dulu, Shop. Pas awal-awal gue kerja dan belum tahu karakter Pak Ricky."
"Ya tetep aja lo pernah naksir Pak Ricky."
"Hehe, iya sih."
Selama 25 menit mereka mengobrol kesana-kemari dari soal Lidya, Dhea, Mitha, Novi, Jefry, Aldy bahkan anak-anak lain yang nggak dikenal Davina. Mereka juga membahas soal Kevin yang datang dengan omnya ke pernikahan sakral Davina dan Ricky. Shopia bisa melihat raut wajah sedih Kevin.
"Hoaaammm." Elsa menguap mendengar obrolan wanita dewasa yang membicarakan hal-hal yang sama sekali tidak menarik baginya.
"Mommy, Elsa tidur ya."
"Iya, sayang."
"Tante Shopia dan Tante Karina, Elsa tidur ya."
"Iya, Elsa." Jawab Shopia dan Karina secara bersamaan.
"Jangan lupa mimpiin tante cantik ya." Shopia terkekeh.
Setelah Elsa ke kamar tidur, Davina, Karina dan Shopia melanjutkan perbincangan yang lebih serius, intens, dan mengejutkan.
"Tahu nggak sih kalau sehari setelah resign Dhea ke kantor buat mengemasi barang-barangnya." Karina memulai.
"Terus?" tanya Davina.
"Matanya sembab." Jawab Shopia.
"Nangisin Pak Ricky kayaknya." Tambah Karina.
"Lagian udah tahu Pak Ricky nggak suka sama dia masih aja ngejer dan berharap-harap akhirnya kecewa kan."
Aku mulai merasa bersalah pada Dhea, eh tapi, untuk apa aku merasa bersalah pada Dhea. Toh, bukan aku kan yang menginginkan pernikahan ini tapi Ricky. Aku juga menginginkannya sih tapi... kan Ricky yang ngajuin proposalnya.
Ricky muncul dari balik tangga. Dia masih mengenakan kaus tanpa lengan dan celana training pendek. Mata Shopia membelakak melihat Ricky yang keringetan.
"Pak Ricky seksi banget." Bisiknya.
Davina mengeluh melihat kemunculan Ricky.
"Ini waktunya Davina melayani saya." Katanya dengan nada angkuh.
Shopia dan Karina menatap Davina secara bersamaan.
***
Gaes, jangan lupa vote dan komentarnya ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Boss
RomanceAdult Romance 21+ !!!Kayaknya semua yang aku lakuin itu salah deh di mata si Ricky ini. Semuanya serba salah. Kalau aja aku ini keturunan penyihir udah aku kutuk deh nih orang. Udah songong, sombong, banyak tingkah. Sok ganteng dan sok apa lagi ya...