Aku akan menyelesaikan semuanya. Malam ini aku pergi ke rumah Dhea tanpa sepengetahuan Ricky. Aku harus bertanggungjawab atas apa yang menimpa Ricky. Ya, ini semua kesalahanku. Ricky menikahiku membuat Dhea meradang marah dan cemburu buta hingga dia melakukan apa pun untuk membuat Ricky berpisah denganku.
Namun, aku dibuat terkejut oleh tiga orang bertubuh tegap dengan jas hitam dan kacamata hitam. Mereka mencegahku.
"Apa-apaan ini?" Aku curiga ini ulah Dhea.
""Davina Fitri?" salah seorang dari mereka berkata.
Aku berpikir cukup lama sebelum menjawab pertanyaan pria itu. "Bukan."
Dia menatap ke salah seorang lainnya dan mengangguk. "Ikut kami."
"Siapa kalian? Enak aja ngajak pergi nggak kenal dulu nggak apa. Saya bukan wanita bayaran ya. Saya punya suami nih liat!" Aku mengangkat jari manisku. Memperlihatkan cincin yang melingkar di sana ke tiga pria itu secara bergantian.
"Paksa dia." Kata seorang di antaranya.
"Eh, apa-apaan saya nggak mau dipaksa."
Lalu tiba-tiba semuanya gelap.
***
Aku mengerjap-ngerjapkan mata. Aku melihat seorang wanita paruh baya yang cantik sedang menatapku pun dengan seorang pria paruh baya yang juga menatapku. Aku menatap langit-langit. Cahaya emas seperti sedang menyinari diriku.
"Kamu udah bangun, Nak?" wanita paruh baya itu mendekatiku.
"Ya." Aku mencoba bangkit dari atas ranjang.
"Putriku." Dia memelukku dan menangis dalam pelukanku.
Eh? Dia kenapa? Kenapa nangis begitu? Tadi dia bilang apa? Putriku?
Aku syok dan aku lebih memilih diam aja.
"Mah," pria itu mencoba menenangkan wanita yang sepertinya istrinya itu.
"Ada apa ya ini?" aku bertanya saat wanita itu mulai melepaskan pelukannya dariku.
"Aku, ibumu dan ini, ayahmu. Kamu putri kami. Davina."
"Ehhh?" Aku tercengang mendengar ucapannya. Aku bukan yatim piatu? Aku punya ibu dan ayah?
***
Author Pov
Nina sebal dengan istri Haruun—Rania. Karena selama menjadi babysitter Davina, Haruun tampak begitu mencintai Rania. Dia nggak pernah diperlakukan semanis itu oleh mantan suaminya. Yang ada hanyalah hal-hal yang membuatnya kecewa. Dan diam-diam dia menyukai Haruun.
Nina selalu tampil cantik setiap kali Haruun ada di rumah. Dan tepat pada saat itu, Rania sedang nggak ada di rumah. Nina mengenakan dress seksi yang baru dibelinya. Haruun sedang membaca koran. Nina menaruh cangkir kopi di meja Haruun.
"Pak, silakan diminum kopinya."
Haruun agak terkejut melihat Nina yang mengenakan dress seksi.
Nina tersenyum saat Haruun menatapnya. Namun, Haruun nggak membalas senyum Nina sama sekali.
"Kenapa kamu pake pakaian kaya begitu?" Bukannya tergoda Haruun malah menegur Nina.
"Untuk Pak Haruun."
Dahi Haruun mengernyit tebal. "Untuk saya?"
"Iya, Pak. Ibu kan lagi nggak ada di rumah. Dan saya ingin jujur sama Pak Haruun. Saya udah suka sama Pak Haruun sejak pertama kali saya melihat Pak Haruun—"
"Hentikan! Kalau masih mau bekerja di sini jangan macam-macam dengan saya." Haruun pergi tanpa menyentuh cangkir kopi yang dibuatkan Nina.
Sejak saat itu Nina dendam. Saat tengah malam dia pergi membawa Davina yang masih bayi. Nina ngga sudih mengurusi Davina, dia meninggalkan Davina di depan panti asuhan dengan secarik kertas yang berisi nama Davina Fitri. Padahal nama aslinya adalah Davina putri Haruun.
Setelah puluhan tahun lamanya, Davina baru ditemukan hari ini.
***
Davina mengajak Elsa loncat-loncatan di atas kasur. Dia gembira. Sangat gembira. Dia anak dari orang kaya raya. Dia anak Pak Haruun. Well, ini artinya dia bisa menyelamtkan perusahaan Ricky dan menyelamtkan banyak orang dari badai PHK.
"Mom, kenapa?" tanya Elsa heran dengan sikap kekanak-kanakan Davina.
"Nggak papa, sayang! Uhuuuuyyy!" Davina seperti memiliki energi ekstra untuk loncat-loncatan di atas kasur.
Davina lupa soal Dhea. Dia lupa kalau tadi dia berniat ke kantor Dhea untuk ngomongin soal keinginannya melepas Ricky. Sekarang, dia akan ke kantor Ricky kemudian ke kantor Dhea.
"Elsa, apa Mom boleh pergi dulu?"
"Kemana Mom?"
"Ke kantor pap. Gimana kalau Elsa ikut aja. Tapi, nanti Elsa di kantor pap aja dulu ya. Mom mau pergi sebentar."
Dengan mata berbinar cerah Elsa mengangguk.
***
Davina sampai di kantor Ricky. Elsa diajak main oleh Karina dan Shopia. Saat Davina membuka pintu ruangan Ricky. Dia melihat Ricky tersenyum, tapi senyumannya itu seketika lenyap seolah dia nggak mau Davina tahu alasannya tersenyum saat ini.
Davina mendekati Ricky.
"Ada apa?" tanya Ricky acuh tak acuh.
Entah keliaran dari mana yang muncul dalam diri Davina tiba-tiba dia mendorong kursi Ricky, Davina membungkuk sedikit dan dengan cepat dia melahap bibir Ricky. Ricky terkejut melihat ciuman Davina hari ini. Tapi, dia juga nggak bisa menolak intimacy dari bibir Davina.
***
Ternyata Davina anak horang kaya :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Boss
RomanceAdult Romance 21+ !!!Kayaknya semua yang aku lakuin itu salah deh di mata si Ricky ini. Semuanya serba salah. Kalau aja aku ini keturunan penyihir udah aku kutuk deh nih orang. Udah songong, sombong, banyak tingkah. Sok ganteng dan sok apa lagi ya...