46. USAI

14 4 0
                                    

SIAP BACA CERITA BARU BUT GENGSTER

Sorry banget baru update lagi ehehe insyaallah soon rajin up
anw buat yang lupa alur, bisa baca dari beberapa part sebelumnya yau

.
.
.
.
.
.

Leon menarik kursi yang berada di sebelah Zayn kemudian menduduki kursi itu, ini adalah kali kedua Leon memaksa Zayn untuk melakukan check up rutinnya. Matanya menatap satu persatu benda didalam ruangan itu lantas bergidik ngeri. Melupakan benda benda itu Leon beralih menatap Dokter Andi

"Dok cek ni bocah ye" pintanya kurang Ajar. Emang ga ada sopan sopaannya si Leon ini, Dokter Andi mengangguk paham dengan tingkah Leon, kemudian menyuruh Zayn untuk berbaring dan mulai memeriksa keadaan Ginjalnya . Setelah selesai memeriksa Dokter itu menghirup nafasnya kasar kemudian mengusap wajahnya

"Ngapa dok?" Serbu Leon panik

"Semakin parah"

"Shit" umpat Leon menatap Zayn intens. Yang di tatap hanya menampilkan wajah tanpa dosanya. Toh Zayn juga gapapa kalo harus pergi, malahan ia senang karna bisa segera bertemu sang ibu.

"Bisa sembuh ga dok?" Tanya Leon lagi

"Kecil kemungkinan , apalagi mengingat dari Zayn sendiri tidak mau untuk sembuh" Sahut Dokter Andi, Zayn mencela ucapan dokter itu

"Bukan gak mau , tapi percuma"

"Keras kepala anjing" Leon prustasi , Lantas menarik Zayn keluar dari ruangan itu tak lupa untuk berpamitan kepada sang dokter . Tampaknya ia butuh waktu untuk berbicara dengan Zayn

***

Leon merebahkan dirinya diatas rerumputan pinggir danau. begitu pula Zayn menatap tenang awan awan di atas sana

"Zay" yang di panggil hanya berdehem

"Lo kenapa gamau sembuh" Tanya Leon , Jangan tanyakan bagaimana perasaan Leon saat ini.

"Cape, pengen ketemu mama"

Damn

Persetan dengan gengsi, kini satu bulir air turun membasahi pipi manusia happy virus itu, lantas disusul bulir bulir lainnya. Zayn memalingkan wajahnya ke arah Leon, tangannya beralih mengusap lembut rambut sahabat lelakinya itu

"Gausa nangis, cemen" Ujarnya Kemudian kembali menatap langit langit itu

"Gamau lebih lama sama gue ? sama anak lexis juga?" Tanya Leon dengan suara seraknya. Zayn mengangguk walau tak terlihat oleh Leon

"Gue mau, tapi keinginan gue buat ketemu mama lebih gede daripada stay disini yon"

Leon duduk , mengusap kasar Air matanya "Ja pliss, gue mohon jangan yaa. bertahan demi Lexis"

Zayn diam tak menjawab permintaan itu "Yon liat, pasti di sana mama udah ulurin tangannya buat gue" seru Zayn antusias sembari menunjuk awan awan yang membentuk sebuah uluran tangan itu. Leon mengikuti arah tangan Zayn.

Matanya terpejam "Yon siap ga siap lo harus siap" Ujar Leon semangat untuk dirinya sendiri

***

Arga mengusap kasar wajahnya kemudian , menghampiri kedua manusia yang masih setia memandangi langit langit diatas sana "Kenapa? Kenapa ga kasi tau gue ja"

Satu dari mereka menoleh, sementara yang satunya lagi memejamkan matanya. Semakin sakit rasanya

"Ja, jawab gue kenapa" Desak Arga yang memegangi dadanya sesak. Ternyata sesakit ini rasanya. Zayn bangkit untuk duduk, sedangkan Leon menyimak kedua manusia itu

'Bout GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang