SIAP BACA CERITA BARU BUT GENGSTER
.
.
.
.
.
.36. HEBAT
Deven memberhentikan motornya tepat didepan kostan Zidny. Ia tersenyum miris melihat Zayn yang berdiam diri diteras kostan Zidny. Deven pikir mungkin Zayn sudah sedari tadi menunggu Zidny di teras "Ga capek bro?" Ledek Deven mendekat kearah Zayn sembari memutar mutar kunci motornya
Zayn berdecih "Perebut gausa sok keras bro" Sindirnya
Deven tertawa "Perebut?" lagi lagi Deven tertawa
Ia berjalan semakin mendekat kearah Zayn yang berdiri sembari menyandarkan satu kakinya ke dinding "Sadar gak Lo siapa yang selalu ada sama dia kalo bukan gue?"
Zayn berdecih "Lo baru kenal dia setengah tahun" ujar Zayn
Deven terkekeh lantas menginjak kaki Zayn dengan keras membuat Zayn meringis "Shhh"
"Seenggaknya gua ada disaat dia disakitin cowo brengsek kayak Lo" Zayn marah, emosinya sudah terpancing kali ini Zayn tidak akan diam lagi tangannya terangkat melayangkan pukulan kearah Deven
BUGH
CEKLEK
"DEVVV"
Deven terjungkal kebelakang, Zidny dengan segera membantu Deven untuk duduk di bangku "Lo apa apaan sih Ja!" Ketus Zidny menatap Zayn kecewa
Zayn mengedikkan bahunya "Jangan salahin gue, dia yang mulai"
Deven tersenyum miring "Buktinya Lo gak kenapa kenapa" Ujar Deven membela
"Cih, Mainnya hebat" Sindir Zayn
"Bentar Dev, tunggu sini" Deven mengangguk Lantas Zidny segera memasuki Rumah itu
"Enak disalahin?"
Zayn menatap Deven "Makin kesini berengsek Lo makin keliatan Dev"
Deven mengedikkan bahunya "Suka suka gue" Kemudian Zidny datang dengan sekotak P3K ditangannya
"Sini perutnya Dev" Ujar Zidny lantas Deven mengangkat kaos yang ia kenakan menampilkan memar dibagian perutnya akibat pukulan yang dilayangkan Zayn tadi
"Gausa kasar kasar bisa kan Ja" Ketus Zidny, Zayn memalingkan Pandangannya dari arah Zidny Dan Deven
Zayn diam menikmati sensasi dari ribuan jarum yang menikam dadanya
BRUM
Daru motor itu berhenti, seorang laki laki turun dari motor ninja berwarna hitam itu lantas membuka helm Full facenya. Lelaki itu segera menghampiri Zayn, Deven dan Zidny
"Ada apa nih?"
Zayn menoleh kearah lelaki itu "Biasa, mainnya hebat" Lelaki tadi lantas menatap kearah Deven dan Zidny
"Ney..." Panggil lelaki itu
Zidny Menoleh masih dengan satu kapas ditangannya "Eh Asta sini duduk.." Ujar Zidny. Arga menggeleng
"Aku disuruh kenapa Raja engga?" Sindir Arga. Zidny mengemasi Obat obatan yang ia gunakan tadi lantas menaruh otak P3K itu Diatas Meja
"Dia kasar"
Zayn lagi lagi menghirup nafasnya dalam "Udah biasa gue mah" Kekeh Zayn
Arga mengangguk Paham, Ia tau watak Zayn seperti apa. Buktinya saja ketika Zayn dan Arga masih bermusuhan Zayn tidak pernah memancing keributan duluan, yang ada Arga terus yang mancing
KAMU SEDANG MEMBACA
'Bout Gangster
Ficção Adolescente"katanya kalo jodoh ketemu lagi" kisah kita memang tidak direstui semesta, semestinya tidak dimulai sejak awal.