SIAP BACA CERITA BARU BUT GENGSTER
.
.
.
.
.
.14. BINZA EDITION
Namun tetap saja, geng komet tidak pernah damai bersama Lexis, bahkan mereka saling bermusuhan
"Ck,ngapain sih si upil anoa kesini!" geram leon, melihat dari atas kedatangan 3 orang musuhnya
"Liatin dulu, kalo mereka nyari gara gara baru lawan" Jawab Zayn sembari mengunyah Permen Karet dimulutnya
"WAH ANJENG! SI ALDII TEPE TEPE GABISA NIH, PINDAH HALUAN CEWE GUE" Seketika Leon berteriak Histeris saat Melihat Aldi yang tengah melambai lambaikan tangannya ke sekumpulan Siswi Tunawijaya
PLAK
"Bacot anjeng" Sinis Putra menatap Leon geram
"Zay aku ke kantin dulu ya bareng Fanya" Ujar Zidny yang dibalas anggukan oleh Zayn. Ia masih setia memandangi ketiga orang itu dari atas
Sesaat kemudian Zayn mengepalkan tangannya kuat, ada dendam kusumat ya dads
***
Zidny dan Fanya memasuki kawasan kantin, mata mereka tak lepas mengitari seisinya, mencari bangku yang kosong
Setelah menemukan bangku yang kosong, Fanya beranjak memesan makanan
"Gue boleh duduk?" Suara bariton itu menganggu aktifitas Zidny yang setia membaca novel edisi terbarunya
Zidny mendongakkan kepalanya, tersenyum kikuk kemudian mengangguk
Seseorang tersebut meletakkan sebotol aqua ke meja dan mulai mengisi Formulir lomba
"HII NEY NIH INCES FANYA UDA---"
Fanya membekap mulutnya, lelaki tampan, putih yang digilai warga se antero jakarta berada didepan matanya
"Ngapain berdiri gitu?" Ujar Zidny menarik Fanya agar duduk
Wait wait, Fanya masih setia dengan mode spechlessnya sedangkan seseorang didepan mereka masih setia mengisi formulir
"De-deven?" ujar Fanya kikuk, Deven mengangguk kemudian melanjutkan aksinya kembali
"Lo kenal?" bisik Zidny
"Kenal lah, orang dia musuh nya pacar lo, terus most wanted kedua setelah pacar lo se antero jakarta anjir" ujar Fanya membalas bisikan Zidny
Zidny meneguk salivanya susah payah, Okee tenang Zidny, bisa gawat kalau Zayn tau
EKHEM
Deheman seseorang mengalihkan pandangan ketiganya, retina Zidny dan Fanya seketika membesa, seseorang dihadapan Mereka Menatap ketiganya datar, wajahnya merah serta rahang yang mengeras
"Gue cabut" Ujar Deven kemudian mengambil formulir beserta minumannya, Lantas beranjak dari sana
Tak lupa pula kedua manusia itu saling mengadu bahu mereka, pertanda tidak baik baik saja
Mengerti situasi Fanya beranjak meninggalkan Zidny dan Zaym disana
"Kenapa bisa sama dia?" Nada datar beserta tegas membuat Zidny takut
"Di-dia cuma numpang duduk" jawab Zidny terbata bata
Zayn berdehem mencoba menetralkan emosinya, Kemudian mengacak rambut Zidny gemas
"Lain kali jangan bergaul sama dia, aku gasuka" mendengar itu Zidny mendongakkan kepalanya menatap Zayn berbinar
"Ga marah kan?" Tanya Zidny hati hati, Membuat Zayn menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Bout Gangster
Ficção Adolescente"katanya kalo jodoh ketemu lagi" kisah kita memang tidak direstui semesta, semestinya tidak dimulai sejak awal.