Part 3

1.3K 72 3
                                    

"Kaliaannn..."

Flashback on

3 hari yang lalu

"Kita mau jalan kemana nih?" Tanya oniel

"Mall aja, pengen shoping" Jawab chika

"Gimana git, setuju nggak?" Tanya gracia

"Dell gimana?" Gita malah nanya ke adel.

"Terserah" Jawab adel ke gita

"Terserah" Jawab gita ke gracia

"Hadeehh" Kata zee nepuk jidatnya..

"Gass laaah" Kata oniel masuk mobilnya bareng chika, zee bareng gracia, dan gita biasa bareng adel.

Oniel pov

Lagi2 gue yang nyetir, sedangkan chika cuma diam anteng di sebelah gue. Oh iyaa gue kenalin teman2 gue dulu yaa..

Nama sirkel GENG KULKAS, tapi sebenarnya bukan kulkas2 amat. Mksdnya gini.

Paling dingin sikap nya itu di antara kami berenam, pertama adel, tu anak kalok dah mode badmood jangan kan kita nyapa, baru muncul aja kita dah dapat polototan kyk mau di makan, kalok dh marah paling serem, tapi dingin2 gitu, tu anak paling peka sama kita, paling peduli, paling romantis, ngomong nya paaaling irit.

Urutan kedua itu gita, dia tidak jauh2 amat dari adel, tapi beda nya gita sedikit lebih ramah, suaranya tidak terlalu mahal lah. Kalok adel badmood atau marah, yang berani negur cuma gita.

Urutan ketiga gracia, cewek ini kulkas soh, tapi tidak terlalu seram kalok marah, anak nya juga lumayan bisa di ajak ngejokes.

Urutan ke empat itu azizi asadel, banyak orang yang bilang tu anak mirip artis senior pak Fadli. Kalok zee mode kulkas nya tergantung sikon, jadi kadang bisa kocak, bisa serius,.

Urutan terakhir itu gue sama chika, sebenarnya kami gk kulkas2 amat, kalok julukan mereka kulkas 100 pintu, gue sama chika kulkas setengah pintu, karena memang kami tu gk seram2 amat wlwpun sangat2 usaha kontrol ekspresi kalok lagi serius, apalagi gue, di paling suka ngejokes, jadi bisa di bilang gue sama chika tu kyk salah sirkel. Tapi bukan kah begitu kalok hidup, berdampingan dalam perbedaan, ada yang kulkas 100 pintu, ada yang kulkas pintu rusak, hahaha.

Oh iyaa, gue mau cerita sedikit. Kami genk kulkas itu berkumpul karena beberapa kesamaan.

Pertama, kami sama2 kaya, sorry2 aja bukan sombong tapi emang seprti itu, orang tua kami orang2 terpandang di kota ini.

Kedua, kami sama2 orang kesepian, orang tua kami kalok sudah kerja keluar daerah sampai keluar negeri, kadang2 kayak orang ga ingat anaknya, jarang sekali pulang. Bahkan jika kami sakitpun, kalok beruntung batu pulang di jenguk.

Ketiga, kami sama2 jahil, suka ngebully, dan yaaa bisa di bilang kami tu se Prekuensi, wlwpun dalam hal jelek. Hahaha...   Udah yaaa ceritanya. Kembali ke sekarang.

Gue memimpin di depan, mobil yang lain ngikut di belakang. Ketika memasuki jalan tol, gue masih nyetir normal. Tapi tiba2...

Brooomm brooommm brooomm

Adel membuka kaca mobil nya,

"P balap" Katanya langsung tancap gaas..

"Wooyyyy curang, star nya duluaann" Teriak gue ke mereka yang sudah mengahului mobil gue.

Gue langsung tancap gass. Kami saling mendahuluii, kadang zee yang mimpin kadang adel, kadang gue.. Kami terus saling menyalip, sampai tiba2

Duaaarrrrr

Gue langsung rem mendadak, mobil gue paling belakang..

"Apa itu tadii, mobil siaapaa.?" Gue bertanya2 saling pandang sama chika.

"Turun yuk turuun" Kata chika dan kami langsung keluar, lari kedepan.

Gue liat zee dan gracia juga turun. Berarti....

"Adeelll" Kata gue langsung lari ke mobil paling depan, karena jarak antara mobil gue sama zee lumayan dekat, paling jauh di depan itu mobil adel..

Kami lari ke arah mobil adel. Yang gue periksa bukan apa atau siapa yang di tabrak, tetapi bagaimana adel dan gita. Salah sih, tapi gue refleks karena terlalu hawatir sama sahabat gue..

Oniel pov end

Oniel, zee, gracia, chika, langsung ngintip dari luar jendela sambil ngucek2 pintu mobil.

"Dell lo gapapa, gita" Panggil gracia dan zee.

"Adeel" Panggil gue lagi..

Adel keluar dari mobil, gita juga..

"Dell jidat loo..." Kata zee

Gimana2, masih ngawur kah.?? Sabar yaa arah nya masih belum jelas😂

MY COUNTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang