Part 13

789 57 2
                                    

Dalam lamunan flora. Christy menepuk pundak flora.

"Ngelamun lo" Kata Christy. Adel tersadar.

"Eh iyaa maaf2" Jawab flora

"Ciii jangan bilang bu sisca ya" Kata khatrin

"Soal?" Tanya ci shani bingung

"Mereka tidak nyelesain hukuman" Jawab khatrin

"Kalian sudah peduli sama mereka.?" Tanya ci shani

"Bukan gitu ci, tapi kita pasti kena marah juga kalok gk becus ngawasin nya, malu sama bu sisca" Kata marsha

"Oh kirain peduli, gamau liat mereka di hukum lagi" Kata ci shani

"Nggaaak2" Jawab mereka barengan

"Biasa aja kali, iyaya aman sama cici" Kata ci shani

"Padahal iya gue udah mulai peduli" Batin Christy

"Gue peduli cii" Batin indah

"Gue gamau liat zee di hukum lagi" Batin marsha.

"Adel, kemana ya kira2?" Batin flora.

"Yaudah balik yuk" Ajak marsha

"Cici pulang sama siapa.?" Tanya Christy ke ci shani

"Cici bawa mobil sendiri" Jawab ci shani.

"Kalok gitu kita berpisah disini" Kata mereka lalu melambaikan tangan mereka ke ci Shani.

Flora mengikuti teman2nya menuju parkiran. Sampai di parkiran mereka melihat teman2 adel masih berdiri mobil masing2.

"Kenapa belum pulang?" Tanya indah ke genk kulkas

"Kalian mau hukum kita lagi.?" Bukan nya jawab zee malah bertanya.

"Nggaaak, untuk kali ini gpp, awas kalok besok pergi lagi sebelum hukuman selesai. Jawab marsha. Dan zee langsung nunduk. (Pawangnya yang ngamcam, zee outo kicep hahah)

" Adel mana?" Tanya flora tiba2

"Cieee hawatir yaa" Ejek oniel.

"Tadi dia nge chatt, nyuruh kita balik duluan" Jawab gita

"Ci shani mana.?" Tanya gracia

"Kenapa lo nanya2?" Kata zee

"Tadi kami pisah di depan toilet, mungkin mau ambil tas di kantor lalu pulang" Jawab khatrin

Gracia yang mendengar jawaban khatrin langsung lari kembali ke dalam.

"Lo mau kemana woy" Teriak zee, karena gracia sudah lumayan jauh

"Lo pulang aja duluan, gue ada urusan" Jawab gracia.

"Ck.!! Dasarr, gitu dh kalok sudah nemu pawang nya" Gerutu zee.

"Lo juga kan, nurut2 bae kalok sama marsha" Oniel ngejek zee

"Apa mak lamp..." Marsha melototin zee. zee lgsg diam dan nunduk. Teman2 nya langsung ketawa

"Diam ih" Kata indah nyolek oniel. Oniel langsung diam

"Hahahhahahaahahahaha bapack2 oniel sama aja ternyata" Tawa chika

"Lo juga diam, cewek kok ketawa gitu" Protes Christy. Chika langsung silent. Sedangkan gita yang memang kulkas nomor dua, cuma tersenyum melihat kelakuan teman2 nya. Dan khatrin yang melihat itu.

"Manis kalok senyum, tp masalahnya dia kulkas 100 pintu" Batin khatrin.

"Kalian pulang duluan yaa, gue ada urusan" Kata flora tiba2 dan langsung lari pergi. Teman2 nya yang sibuk canda2an, cuma menjawab

'Iya flo hati2".

Flora pergi dari kumpulan teman2 nya. Dia pergi nyari adel karena merasa hawatir dengan tangan adel yang berdarah.

Flora pov

Gue sedikit berlari menuju kantin, siapa tau tu anak ke kantin setelah tadi keluar dari toilet. Tapi nihil di kantin gada, gue lanjut nyari ke taman belakang. Tapi nihil juga.

Tujuan satu2 nya adalah rooftop. Sebelum naik ke rooftop gue pergi ke uks dulu ambil obat P3K. Dan tidak lupa juga gue beli roti dan juss tadi di kantin.

Gue pelan2 menaiki anak tangga. Gue buka pintu pelan2.

Ceklek

Gue intip mencari keberadaan adel. Dan benar saja tu anak sedang tidur di bangku yang ada di rooftop. Gue berjalan mendekat.

"Maaf" Kata gue berdiri di samping adel. Adel masih diam dengan mata tertutup.

"Apa iyaa anak ini tidur" Batin gue.

"Dell gue minta maaf" Kata gue lagi duduk di samping adel. Adel pelan2 buka matanya dan bangun.

"Ngapain lo minta maaf?" Tanya dia

"Karena gue ngebentak lo" Jawab gue

"Itu hak loo, jadi terserah lo mau gimana"

"Gue minta maaf, gara2 gue lo jadi..."

"Itu masalah gue, lo ga usah ikut campur"

"Nggak, gue merasa bersalah, maaf" Gue nunduk melihat tangan adel. Adel yang tau arah pandang gue, mau nyembunyiin tangannya. Tapi sebelum itu, gue gercep nahan tangan dia.

"Gue obatin"

"Gausah" Adel berusaha narik tangannya.

"Udah diem, gue obatin" Tangan adel mulai diam tidak berusaha lepas.

Gue buka kotak P3K dan mengambil obat antibiotik,

"Tahan ya" Gue olesin obat merah ke tangan adel pelan2

"Aaah sssssttt" Adel berusaha nahan perih,

selesai gue olesin obat merah gue tiup2 tangannya biar kering. Gue sodorin roti dan juss yang gue beli di kantin. Kami sama2 ngadap depan melihat pemandangan kota jakarta.

"Gausah" Tolak adel

"Gue ga nerima penolakan" Kata gue sambil bukain roti, lalu nyodorin ke depan adel.

"Gue bisa sendiri" Jawab adel menerima roti dari gue. Gue juga nyodorin juss ke samping nya..

Selama adel makan, kami hanya diam tidak ada yang memulai percakapan...

Gimana? Seruu nggak.??
Semoga suka yaa. Jgn lupa bintang nya.🌟

MY COUNTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang