Part 4

1.1K 61 1
                                    

"Deell jidat loo.."

Adel pov

Ketik memasuki jalan tol, mobil oniel yang di depan lelet banget, karena keadaan sepi gue iseng2 nantangin dia.

"P balap" Gue langsung ngebut, dia langsung teriak bilang curang langsung ngejar, zee yang meliat kami kebut2an, jadi ikut ngejar. Jadilah kami balap di jalan tol.

Saking keasikan balap, sampai keluar jalan tol pun kami masih kejar2an.

Mungkin memang sudah takdir gue, ketika terlalu asik liat belakang takut di dahului zee dan oniel, gue gak liat ada orang mau nyebrang bawa gerobaknya.
Daaan

Duaaarrr

Wlwpun pakek seatbelt tetap aja jidat gue nyium setir. Untung gita gk kenapa2.
Gue masih pada posisi kepala di setir mobil, teman2 sudah ngetok2 pintu manggil nama gue dan gita.

"Adeeelll2 kalian gapapa" Tanya oniel dengan hawatir. Ah bukannya hawatirin yang gue tabrak tu baback2 suka jokes malah sibuk hawatirin gue.

Setelah merasa baikan, ya memang sedikit pusing tadi awal2 kena kepala.

Gue liat gita gapapa. Gue keluar dan gita juga demikian.

"Deell jidat loo.." Gue yang dengar teman gue nunjuk jidat gue yang mungkin berdarah, gue berlalu dari mereka menuju orang yang gue tabrak.

"Ibuuu, apa ibuu gapapa.? Ada yang kena buuk, kita kerumah sakit yaa" Gue nanya bertubi2 hawatir dengan keadaan ibu tadi. Apalagi setelah gue liat ada anak kecil di samping ibu itu, makin panik gue takut mereka kenapa2.

"Ibu gapapa, untung saja cuma gerobak yang kamu tabrak, ibu cuma lecet kaki karena terkejut jadi jatuh" Jawab ibu.

"Yaudah ayok kerumah sakit, buuk masalah gerobak nanti gue ganti rugi serta semua kerugian2 ibu, sekarang keadaan ibu yang lebih penting" Kata gue.

"Benar ibuu, kalok ada yang sakit mari ke rumah sakit, dell tapi jidat lo" Gita ikut bujuk ibu tadi tapi perhatian nya tetap ke jidat gue..

Ah apa separah itu sih, gue sendiri ga ngerasa ada yang sakit, gue lebih hawatir keadaan ibu di depan gue.

"Udah gausah mikirin gue, sekarang yang penting keadaan ibu sama adek ini" Kata gue

"Ibu gapapa nak, nanti di obat dirumah, terimakasih sudah mau ganti rugi soal gerobak ibu, tapi mobil kamu juga pasti lecet" Jawab ibu

"Mobil gapenting buu, sekarang aku antar ibu pulang yaa, dimana rumahnya.?" Tanya adel yang gapeduli soal dirinya.

Setelah ibu yang gue tabrak setuju gue anter kerumah nya, setelah gue paksa ke rumah sakit tapi tidak mau, gue bantu beliau berdiri. Tapi pas gue bantu adek yang di samping ibu tadi berdiri.

"Haaaah daraaah" Gue kaget liat darah ternyata adek itu kakinya kena pecahan kaca gerobak yang hancur tepat di depan mereka.

Sontak teman2 yang lain juga langsung merapat.

"Asstaga dell, kok bisa yaa adek ini gak nangis padahal kaki nya kena kaca?" Kata chika.

"Udah ga usah ngoceh, kita sekarang menuju rumah sakit" Perintah gue, gue cukup takut kalok adek itu kenapa2, karena penyebabnya gue sendiri.

Gue langsung angkat adek tadi, gue masukin ke bangku belakang, ibu juga ikut naik mapah kepala anaknya.

Setelah gue dan gita naik, gue langsung tancap gass menuju rumah sakit terdekat. Mobil oniel dan zee mengikuti dari belakang.

Adel pov end

Selama perjalanan kerumah sakit, gita ngelus lengan adel buat nenangin Sahabat nya. Gita yang bisa di bilang sudah bareng sama adel dari kecil cukup tau, adel kalok sudah merasa bersalah tidak akan tenang sampai waktu yang tidak bisa di tentukan. Jadi gita akan terus nenangin adel sampai mood nya benar2 kembali, rasa bersalah nya hilang. Karena memang adel kalok sudah berbuat kesalahan akan selalu tanggung jawab. Cuma di sekolah saja akan sangat2 jail ke adek2 kelas nya.

"Buuuk siapa namanya?" Gita bertanya biar tau manggil ibu siapa.

"Nama ibu melodi, dan anak saya namanya raya" Jawab bu melodi

"Bundaa sakiitt" Rengek raya, mungkin terlalu banyak kehilangan darah jadi baru terasa sekarang.

Adel yang mendengar itu langsung percepat mobilnya.

Mereka sampai di rumah sakit. Adel langsung gendong raya dan berlari ke dalam. Sedangkan gita dan yang lain membantu bu melodi ikut masuk ke dalam.

"Susteerrr2, toloong suster" Teriak adel.

Suster datang dan langsung menangani raya. Setelah semua nya selesai bahkan bu melodi juga sudah dapat pengobatan, baru lah adel bisa bernafas legaa..

"Deelll" Kata gracia, mereka semua prihatin dengan keadaan adel, paham dengan rasa hawatir adel.

"Guee bersalah banget, kalok anak itu luka serius gimana, ceroboh sekali gue, gue.." Kalimat nya terpotong setelah zee langsung meluk adel.

"Udaah, lo sudah bener dengan tidak lari dari tanggung jawab lo" Kata zee ngelus pundak adel. Lalu melepas pelukannya.

"Sekarang loo juga harus hawatirin diri lo ya, darah jodat lo bahkan sudah mengering ituu" Kata gita menepuk2 pundak adel yang lain.

Chika, oniel, dam gracia ngangguk tanda setuju dengan kalimat gita. Bagaimana pun juga adel butuh pengobatan, dan korban yang mereka tabrak sudah dapat perawatan terbaik.

Gimana ceritanya nya, belum seru yaa, atau ngawur.? Tolong kasih saran dan kritik ya, komen2 biasa aja juga boleh, aku suka balas soal nya, dan jd semangat bagi outhor.
🌟🌟🌟🌟🌟

MY COUNTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang