The War pt. 3

793 65 24
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan. Maaf banget updatenya lama.

.

.

.

Ali memandang rembulan klan Orez dengan padangan kosong. Pikirannya melalang buana ke masa lalu, tentang dari mana semua ini bermula. Apakah jika Ia tak menetap di Sagaras keadaan akan berbeda? Ia akan ada di sana saat Raib menghadapi Ratu Callista. Atau apakah ini bermula dari rasa cinta yang muncul di antara mereka yang konon katanya terlarang?. Mungkin memang benar, semesta sedang bekerja sama untuk memisahkan Ia dan Raib. Jika benar begitu, Ali siap jika dia yang harus pergi karena Ia tak bisa membayangkan bangun di pagi hari dengan mengetahui bahwa Raib telah tiada.

"Malam ini bulan tampak indah, bukan?" Sebuah suara mengalihkan pikiran Ali, di sana berdiri Aloda dengan senyum jumawanya.

"Alasta telah menceritakan semuanya, tentang keadaan klan-klan galaksi bimasakti" Aloda membuka pembicaraan. Namun Ali terdiam, Ia tak punya sebaris kalimatpun sebagai tanggapan. Pikirannya kacau penuh dengan kecemasan. 

......

......

"Bagaimana hubungan ceros dan keturunan murni di masa lalu?" Entah kenapa kalimat ini yang justru terucap dari mulutnya. Aloda terlihat tak terkejut mendengar pertanyaan Ali, netranya masih berfokus pada rembulan.

"Ceros tak berasal dari klan ini Ali. Mereka berasal dari bangsa primitif klan aldebaran. Tentu saja klan Aldebaran merupakan sumber segala teknologi, tapi tak semua penduduknya menyukai teknologi. Ada bangsa yang  lebih memilih hidup dengan alam. Mereka hidup berdampingan dengan hewan buas, konon beberapa dari mereka bahkan melakukan perkawinan"

Pupil Ali membesar "Apakah-"

"Ya konon Ceros merupakan hasil perkawinan itu. Mereka berjalan, makan dan minum layaknya manusia namun ketika marah mereka akan berubah menjadi hewan buas. Penduduk Aldebaran mengetahui species ini dan diam-diam melakukan penelitian terhadap salah satu dari mereka. Perpecahan tak terelakkan, terjadi pertumpahan darah besar-besaran di klan aldebaran, bangsa primitif dan ceros melawan penduduk pusat dengan segala teknologinya. Pada akhirnya keturunan murnilah yang berhasil menengahi mereka. Putri melarang apapun jenis penelitian yang dilakukan terhadap Ceros, bahkan Putri mengangkat Ceros Alpha sebagai pengawal pribadinya"

"Ceros Alpha?"

"Dalam satu generasi, tentu saja ada banyak manusia yang terlahir dengan gen ceros namun yang ditakdirkan menjaga sang putri hanya ceros alpha, ceros yang memiliki kekuatan melebih hewan buas manapun dan juga kecerdasan otak"

Aloda mengakhiri ceritanya. Tubuhnya menghadap Ali yang kini tertunduk "Ini mungkin tak dituliskan di buku-buku sejarah tapi ada alasan mengapa hubungan romantisme antara keturunan murni dan ceros dianggap tabu. Bagaimanapun kuat dan cerdasnya seorang ceros, para tetua takkan lupa asal mereka"  

......

"Aku tahu apa yang tumbuh di antara kalian dan aku takkan melarang. Bagaimanapun alam ini pasti akan menemukan kesimbangannya" Aloda kembali tersenyum jumawa, walau pemuda di sampingnya kini tertunduk dalam. Hatinya terasa sesak oleh kenyataan yang baru saja Ia dengar.

......

"Ayo Ali, portalnya telah terbuka"

.......

*****

Ely dan ke 13 Ksatria Sagaras kembali melakukan pertemuan rutin mereka yang akhir-akhir ini frekuensi yang lebih tinggi akibat serang Ratu Callista.

"Bagaimana keadaan permukaan?" Ely memulai rapat.

After SagarasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang