Our Destiny

774 61 17
                                    

Ali menatap langit senja dengan tatapan kosong. Tidak, Ali belum menyerah, Ia hanya butuh beristirahat sejenak. Bagaimana mungkin Ia menyerah sementara Ali yakin, Raib di alam bawah sadar sana masih berjuang untuk sadar. Ali hanya perlu sedikit waktu untuk kembali menata pikirannya. Kalimat-kalimat Dokter Mul kemarin benar-benar menghantam nya.

Apa katanya, Tak ada teknologi yang bisa memperbaiki DNA Raib. Ali mendengus. Tangannya kembali melempar batu ke permukaan sungai di depannya. Ali sedang berada di Bumi, di salah satu pedesaan sedikit penduduk. Ia menyelinap kembali kemarin malam di saat penduduk Klan Bulan sedang tertidur. Ia bahkan tak mengajak Seli, hanya meninggalkan secarik notes bahwa Ia membawa Raib.

"Menyenangkan Bukan, Ra kembali ke Bumi. Di sini kita bukan siapa-siapa. Tak ada keturunan murni, tak ada Ratu Callista" Ali berucap sambil tersenyum, menatap gadis yang berbaring di sampingnya. Jari-jari Ali merapikan helaian rambut Raib yang tertiup angin. Gadisnya saat itu tengah mengenakan gaun selutut berwarna putih, membuat tanpak seperti malaikat di mata Ali.

.....

.....

"Aku takkan pernah menyerah, Ra. Pasti ada cara. Seperti saat kita mengalahkan Tamus, dirimu yang menghapus kekuatan lumpu. Jika diingat, petualang kita benar-benar hebat ya" Ali terus berbicara tentang momen-momen dalam petualang mereka. Ketika Seli disengat racun cacing pasak, ketika kekuatan Ali dihapus, juga ketika Raib mengetahui kisah orang tuanya.

.....

"Kau ingat saat kita mengalahkan Si Tanpa Mahkota, lalu kita membawanya ke-"

Ali tak menyelesaikan kalimatnya. Benar, masih ada satu orang yang belum Ia jumpai. Seseorang yang mungkin sama hebatnya dengan Ratu Callista. Seseorang yang juga telah hidup ribuan tahun. Seseorang yang mungkin saja bisa membantunya menyembuhkan Raib.

****

"Kau yakin ingin bergabung dengan mereka?" Ucap Cope sambil menatap Dan yang tengah mengemudikan kapsul. 

"Mereka harus mengetahui apa yang terjadi dengan keturunan murni, mungkin saja dari visualisasi Qalb kita bisa menemukan cara menyembuhkan Raib" Mereka tak hanya berdua, terdapat Qalb yang sedari tadi hanya diam, memperhatikan percakapan Cope dan Dan. 

Mereka baru saja menemukan markas laboratorium Ratu Callista. Dengan bantuan Qalb yang memiliki kekuatan berbicara dengan alam, mereka menyaksikan bagaimana Ratu Callista mengekstraksi kekuatan keturunan murni.

"Selain itu, mereka juga harus mengetahui hasil dari pertemuan para pemimpin klan kemarin di Komet Minor" Lanjut Dan, membuat suasana di kapsul itu seketika terasa dingin.

.....

.....

"Aku yakin mereka sudah mendengarnya"

*****

Ali memberhentikan kapsulnya di kedalaman 15 meter dari permukaan, Ia menunggu selesainya waktu Ngelanggeram dan Ngelanggeran dalam bentuk ceros. Begitu tak terdengar lagi suara, Ali kembali melajukan kapsulnya untuk menyelam lebih dalam hingga tiba di dasar laut. Kediaman Ngelanggeram dan Ngelanggeran.

"Ali?"Teriak Ngelanggeram sambil berlari memeluk pemuda yang baru turun dari kapsul. Ali tersenyum, membalas pelukan Ngelanggeram.

"Wah kau tambah tinggi Ali, tambah gagah juga" Puji Ngelanggeram yang dibalas senyuman oleh Ali. Ngelanggeram sepertinya mengerti situasi "Ayo masuk, Ngelanggeran sedang mempersiapkan sarapan"

After SagarasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang