It's been a long time since last update. Here....enjoy the story
Seli mengusap kasar wajah nya yang kembali basah, air matanya membasahi gambar kedua sahabat dan dirinya yang tengah tersenyum lebar dalam bingkai. Terhitung lebih dari 3 bulan lebih sejak kepergian Ali bersama Raib ke Bumi dan mereka belum kembali sejak saat itu.
Suara ledakan masih terus terdengar di luar sana. Seli dapat merasakan dinding di sekitarnya yang bergetar, tangisan dan teriakan pilu yang samar-samar terbawa dengan debu kotor, pukulan berdentum dan kilatan petir yang terus menyambar hingga tempat pengunsian Seli.
Penyerangan Ratu Callista ke klan bulan tak berhenti sejak 3 minggu yang lalu. Semua penduduk biasa telah dievakuasi, tertinggal para pemilik kekuatan yang ikut bertarung, membantu para panglima termasuk Master B dan Av yang turut ikut dalam pertempuran.
Sejauh ini, klan bulan masih bisa dikatakan lebih unggul. Jelas karena mereka lebih menguasai medan pertarungan. Walau selalu unggul, namun tetap mereka belum bisa mengusir para pasukan Ratu Callista seutuhnya. Jumlah mereka sedikit, tapi mereka adalah petarung yang handal dengan daya tahan yang tinggi sehingga walau klan bulan menang jumlah, mereka tetap tak bisa menghancurkan pasukan tersebut.
Tiba-tiba suara-suara ledakan itu menghilang, membuat Seli mengalihkan atensinya. Dia berjalan keluar, demi mendapati semua orang tengah berfokus pada suatu titik. Di sana beberapa belas meter dari tempat Seli berdiri, tengah berdiri diudara seorang perempuan bergaung merah. Tampak pula seluruh pasukan langsung berlutut, sujud menyambut kedatangan Ratu mereka.
Ratu Callista.
Seli telah mendengar kabar itu, tidak ada klan yang dapat bertahan jika Ratu Callista telah ikut dalam pertempuran. Sejak 2 bulan terakhir, ratusan klan telah dikuasai Ratu Callista. Pertumpahan darah tak terelakkan, jasad bergelimpangan, bahkan ada beberapa klan yang kehilangan seluruh penduduknya. Tak ada yang bisa menandinginya. Ralat, tak ada yang menandingi kekuatan keturunan murni.
Yah para tetua telah membicarakan ini, bahwa beberapa kekuatan yang digunakan Ratu Callista dalam menaklukkan klan-klan adalah kekuatan yang telah punah, kekuatan yang hanya dimiliki para keturunan murni terdahulu, kekuatan yang tak mungkin dapat dilawan kecuali oleh keturunan murni sendiri. Mereka seperti bertarung dengan seorang keturunan murni dewasa.
Air mata kembali membasahi wajah Seli. Entah apa yang akan dipikirkan sahabatnya jika mengetahui kekuatannya telah dipakai untuk menumpahkan darah, untuk menyakiti, bahkan membunuh orang lain.
"Ra. Kembali lah. Kami membutuhkanmu" Dalam hati Seli memohon.
****
Ali terbangun dengan sakit di sekujur tubuhnya. Sekuat tenaga Ia mencoba duduk, sambil mengumpulkan seluruh kesadarannya. Ia teringat tentang serangan di gerbang portal, tentang ILY yang hancur, tentang Ia dalam mode beruang berusaha menyelamatkan Raib di detik terakhir.
"Raib" Gumam Ali saat Ia telah sepenuhnya sadar.
Ali berusaha turun dari tempat tidur, mengabaikan seluruh sakit yang mendera tubuhnya. Ia menatap ruangan tempat Ia berbaring. Ia seperti berada di bumi. Dinding ruangan di sekitarnya terbuat dari kayu yang dibentuk dan diukir sedemikian rupa dengan berbagai macam motif sehingga terlihat sangat indah.
"Kau sudah bangun rupanya?" Seorang pria berdiri di ambang pintu, menatap Ali dengan senyum lebarnya. Dari wajahnya, Ali menebak usianya sekitar 50an.
"Hahaha tak salah lagi kau adalah ceros terpilih abad ini" Pria itu berjalan masuk mendekati Ali "Bagaimana keadaan-?"
"Dimana Raib?" Ali tak tahan menanyakan keberadaan Putri Bulan, dan tawa itu berganti dengan senyum jemawa "Ia baik-baik saja, anak muda"
Ali mengeryit bingung, terakhir diingatnya Raib masih belum sadarkan diri "Apakah Raib sudah sadar?" Pria itu menarik nafas dan menghembuskannya pelan lalu kembali tersenyum "Istirahatlah lebih lama. Aku akan membawamu ke Putri Bulan jika kau telah sehat sempurna" Ali menggeleng, bukan itu jawaban yang Ia ingin dengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Sagaras
FantasyIni Kisah tentang Raib dan Ali setelah perpisahan mereka di buku SagaraS. Tentang kesedihan dan kerinduan Raib. Tentang kerinduan dan perjuangan Ali untuk bertemu Raib lagi. Tentang musuh antar klan yang kembali mengusik ketenangan klan Bumi.