Chapter 01.

1.6K 156 14
                                    

Happy Reading!

.

"Whatever the problem, I still love you all!"

.

Judul : TERLUKA

.

Pagi hari yang begitu cerah, matahari baru saja menunjukkan sinarnya tetapi perempuan yang bernama Rora sudah bangun lebih awal. Tidak, ia sama sekali tidak tidur tadi malam. Ini adalah hari pertamanya di rumah asing yang mewah ini, tetapi ia tidak merasa senang. Justru rasa khawatir lebih menguasai dirinya.

"Aduh gimana nih?" Rora terus mondar mandir di kamar barunya. Ia memikirkan cara untuk bisa menjalin hubungan yang lebih baik dengan saudaranya yang lain kedepan.

"Tenanglah diriku! Sekarang namaku Kwon Rora! Ingat, semuanya akan baik-baik saja." Ucapnya tepat di depan kaca. Ia sudah berpakaian rapi dengan seragam barunya, Hyein telah memindahkannya ke sekolah yang baru.

Helaan nafas terdengar lirih sekali. Langkah kaki Rora untuk keluar terasa sangat berat, tetapi bagaimana lagi? Ia harus segera turun untuk sarapan bersama keluarga barunya.

Ruang makan tampak berisik sekali karna para pelayan yang sibuk menata meja makan. Rora tidak pernah dibuat bosan dengan rumah baru ini, ia benar-benar tinggal dirumah yang mewah dan besar sekali. Setiap bagian di dalamnya sangat menganggumkan.

Sebenarnya ia juga beberapa kali tersesat karna tidak tahu dimana ruang makan berada. Untung saja ada seorang pelayan yang memberitahunya.

"Nona? Apa yang anda lakukan disini?" Seorang pelayan menghampiri Rora yang tampak kebingungan.

"Ah, apakah aku tidak boleh makan disini?"

"B-bukan begitu maksud saya, tapi sarapan akan dimulai setengah jam lagi. Saya masih harus mempersiapkan mejanya, maaf. Nona bisa menunggu sambil duduk terlebih dahulu, atau ada sesuatu yang ingin saya masakan?" Pelayan itu berbicara terlalu panjang yang membuat Rora tambah kebingungan. Ia kemudian tersenyum lembut.

"Nggak usah bi, aku memang bangun kepagian tadi. Aku tungguin aja." Yah, Rora memang tidak tahu tentang peraturan di rumah ini.

"Baiklah nona."

Rora mendudukkan dirinya di sofa, beberapa menit ia lalui dan ia manfaatkan untuk membaca buku. Rora anak yang cerdas, walaupun tumbuh tanpa kedua orang tua tetapi ia adalah murid yang sangat berprestasi sampai berhasil mendapatkan beasiswa di sekolah.

Kehidupannya yang dulu memang menyedihkan, ia harus mandiri dan hidup sendiri di dunia yang luas ini. Selama ini Rora hanya tinggal di kos-kosan kecil yang diberikan oleh ibu kos yang baik hati.

Tangannya mengambil sebuah pulpen untuk menulis sesuatu dibuku tersebut. Ia menyadari kehidupannya akan berbeda sekali mulai sekarang. Apapun yang terjadi ia tidak peduli, ia akan melewatinya.

Tuk!

Pulpen yang ia pegang terjatuh dan menggelinding cukup jauh. Rora mendengus kesal, ia membungkuk untuk mencoba meraihnya.

Tiba-tiba sebuah sepatu menginjak pulpen itu, tubuhnya menjadi kaku. Rora pikir ia lupa cara untuk bernafas. Pulpen itu tidak bisa ditarik keluar.

Dengan jantung berdegup kencang, Rora mengumpulkan keberanian untuk mengangkat kepalanya. Melihat wajah seseorang yang menginjak pulpennya.

"K-kak Asa?"

Sakit? Tentu saja. Ia merasa sangat terhina sekarang apalagi tatapan Asa yang sangat dingin dan memandanginya rendah dari atas. Tatapan itu adalah yang paling ia benci, tatapan yang meremehkan. Mata Asa seolah bicara kepadanya bahwa ia bukan siapa-siapa di keluarga ini, ia sangat membencinya dan ingin ia segera pergi sekarang juga.

HOPE [BM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang