EPILOG

1.4K 143 46
                                    

Happy Reading!

.

"Whatever the problem, I still love you all!"

.

Judul : SISA HARAPAN

.

(2 Tahun Kemudian)

"Dan sekali lagi terimakasih atas semua kerja keras kalian selama ini, kami semua sangat bangga dalam mendidik kalian. Saya berharap kalian sukses di masa mendatang dan dapat meraih impian masing-masing. Sekian yang bisa saya sampaikan sebagai kepala sekolah Sma Yunggi Seoul, terimakasih atas perhatiannya. Mari kita jadikan hari ini hari yang penuh bahagia!"

Pidato tersebut telah selesai di sampaikan, mendapat sambutan tepuk tangan dan sorakan para siswa-siswi Sma Yunggi. Mereka berdiri dari tempat duduk berlalu menghampiri masing-masing keluarga dengan pakaian rapi selepas acara utama berakhir.

Senyuman hangat menghias di sana dan air mata juga tak luput tertinggal. Rasa haru di rasakan oleh setiap siswa-siswi, mereka baru saja lulus dan pastinya hal ini menjadi momen paling bahagia dalam hidup mereka.

Seorang perempuan menoleh kesana-kemari mencari keberadaan keluarganya.

"Apa mereka nggak datang ya?" Ia menepis pemikiran buruk itu, tidak mungkin para saudarinya tidak datang. Mereka pasti datang.

Di antara gerumbulan banyaknya insan berlalu-lalang, ia akhirnya menemukan apa yang dicari sejak tadi.

Tatapannya bersemi cerah memancar perasaan yang telah lama tidak ia rasakan. Kebahagian itu kian membesar ketika melihat beberapa perempuan yang melambaikan tangan kearahnya.

"Adek!!"

Ia berlari mendekat memeluk ramai setiap orang yang sangat ia rindukan. Dan yang pasti ia juga mendapatkan pelukan yang sama.

"Selamat ya, kami bangga padamu." Apresiasi Ruka dengan senyuman lebar memberikan sebuket bunga besar pada sang adik bungsunya.

"Terimakasih, kak."

Chiquita menerimanya dengan baik, begitu pula hadiah yang diberikan lainnya.

"Nggak nyangka anak kecil ini sekarang udah lulus saja." Ucap Ahyeon di sambung kekehan diakhir.

Rami mengusap lembut rambut Chiquita, tak lupa senyumannya ia tampilkan. "Kamu hebat, dek."

Chiquita tertawa, "Iya dong, adik siapa nih." Tawa Ahyeon semakin meledak, si kembar bersamaan memeluk adik kecil mereka.

Pharita ikut menunjukkan perasaan senang dan bangganya pada sang adik. Ia memeluknya dengan lembut sekali.

"Kak?"

Chiquita memandang polos sang kakak, merasakan sesuatu yang basah menempel pada pipinya. Itu ialah air mata, sang kakak menangis saat memeluknya.

Entah mau bagaimana ia menyampaikan perasaan yang bercampur aduk ini. Sang adik sudah bertumbuh dewasa, tidak memiliki jiwa anak kecil lagi dan tentunya akan jarang manja padanya kembali.

Tapi terlepas dari hal tersebut, ia tetap merasa senang di lain sisi. Menompang teguh pendiriannya untuk selalu mendukung sang adik, kini semua terbalaskan pada hari kelulusannya.

"Jangan nangis kak, nanti aku ikut nangis juga lho."

"Haha, maaf ya dek. Ini air mata bahagia, kakak sungguh bangga sama kamu. Kamu melewati banyak hal yang sulit di usia yang masih muda sekali dan kamu berhasil bertahan sampai saat ini. Bener kata Rami, kamu hebat banget."

HOPE [BM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang