Chapter 02.

1.2K 144 6
                                    

Happy Reading!

.

"Whatever the problem, I still love you all!"

.

Judul : PEDULI?

.

"Duh maaf ya kak! Supir aku rada ngantuk tadi, kami benar-benar nggak sengaja!" Ucap Eunchae dengan membungkukkan badannya berkali-kali di depan Rora.

Ia memang merasa bersalah, tapi juga berusaha untuk mengalihkan tatapan maut yang Ahyeon, Rami, dan Chiquita berikan padanya sedari tadi.

Mereka sedang berada di Uks sekarang, Rora sedang istirahat di kasur dengan luka yang sudah di obati dan di perban.

"Iya nggak papa, mau sampai kapan kamu minta maaf? Aku udah maaf-" Ucapan Rora terpotong dengan teriakan Chiquita.

"Kalo minta maaf yang benar dong! Itu kaki kakak ku sampe lecet lho!!" Marah Chiquita yang hendak menghampirinya. Dengan cepat Eunchae membungkuk sampai hampir sujud di lantai.

Ia serasa sedang latihan militer sekarang, Eunchae hanya berharap yang diatas segera membuatnya menghilang dari sini.

"Heh dek udah! Itu sahabat mu kasian lho."

"Biarin, salah sendiri."

Eunchar hanya diam menerima semua umpatan Chiquita. Memangnya ia tau yang tertabrak ternyata kakak sahabatnya? Tamatlah riwayatnya.

"Dek? Kak ruka udah jemput tuh, Ayo pulang." Rami kemudian membantu Rora untuk berjalan keluar bersama Chiquita.

Ahyeon sempak melirik tajam kearah Eunchae sebelum keluar.

"H-hehe... sekali lagi minta maaf ya kak? Semoga sembuh kak Rora!" Teriaknya lalu Eunchae segera berlari keluar Uks, ia tidak sanggup melihat tatapan yang seakan menusuk matanya itu. Sangat menakutkan.

Di luar gerbang sekolah terlihat sebuah mobil Buggati terpakir di pinggir jalan. Beberapa murid yang pulang sekolah menatap takjub kearah mobil tersebut. Ruka yang merupakan pemiliknya sama sekali tidak terusik, ia mendengarkan musik di earphone sambil memakai kacamata hitam miliknya.

"Kak ayo berangkat." Ucap Rami yang baru saja menaikki mobil. Moodnya sudah jelek sedari pagi karna banyak sekali kejadian di sekolah.

"Oke- EH KAMU KENAPA?!" Ruka terkejut bukan main saat tidak sengaja melirik kaki Rora yang dibaluti perban. Ia segera melepas kacamatanya.

Rora tersenyum untuk menenangkan kakaknya yang tampak panik, "Gak papa kak, nggak sakit juga ko-".

"Tadi ketabrak kak." Jawab Ahyeon enteng.

Seseorang tolong beri Rora kesabaran, sedari tadi ia berbicara saudaranya terus saja memotong ucapannya.

"Kok bisa ketabrak sih? Beneran nggak sakit nih?"

"Enggak kok ka- ARK!!" Teriak Rora saat Rami menepuk kencang kakinya.

Tanpa rasa bersalah Rami malah tersenyum puas. "Nah itu sakit, dari tadi soksok an ngomong nggak sakit."

"Aduh... jangan si gaplok juga kak." Rintih Rora.

Ruka hanya menggelengkan kepala melihat interaksi adiknya. Ia kemudian fokus menancapkan gas dan mulai mengemudi mobil pulang kerumah.

Chiquita sedari tadi hanya menyilangkan tangannya di dada dan tidak mood berbicara sekarang. Ia benar-benar heran, ini bahkan hari pertama kakaknya bersekolah tetapi kenapa malah terjadi kecelakaan? Apalagi Rora terluka karna menolongnya, ia sangat merasa bersalah.

HOPE [BM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang