Happy Reading!
.
"Whatever the problem, I still love you all!"
.
Judul : KECEWAAN
.
Bel istirahat sudah berbunyi, tetapi Chiquita enggan untuk keluar kelas. Ia menidurkan kepala di atas meja sambil menatap kearah jendela. Guyuran air hujan terlihat mulai turun, suara gerimis terdengar menenangkan bagi dirinya untuk beberapa saat.Eunchae yang melihat wajah lesu sahabatnya segera menghampirinya. "Kenapa chi? Lesu amat tu muka, kek nggak ada semangat hidup." Ucapnya dengn telunjuk yang menunjuk wajah Chiquita.
Pandangannya yang semula mengarah ke jendela mulai menatap perempuan yang duduk di depannya.
"Kamu nggak papa? Rora bilang semalam kamu sakit, kenapa masih sekolah?"
Chiquita tersenyum singkat, ia mulai menggerakan tubuhnya seolah baik-baik saja.
"Nggak papa kok, udah mendingan."
Brak!
Kedua perempuan itu terlonjak kaget karna sebuah tangan menggebrak meja mereka tiba-tiba. Eunchae melirik Minji dan tiga temannya dengan tatapan tidak suka.
"Apaan sih? Kaget tau!"
"Ups, sorry kalo ngagetin. Chiquita? Ikut kami ada sesuatu yang mau aku omongin." Minji tidak peduli dengan tatapan Eunchae yang seakan ingin menonjok mukanya. Ia beralih ke Chiquita yang tidak terusik terhadap kehadirannya.
Chiquita berdiri dari tempat duduk sebagai jawaban permintaan Minji. Tangan Eunchae dengan cepat memegangi lengannya erat, Ia sedikit menggeleng dengan gugup.
"Ngapain sih Chi? Nggak usah ikut mereka."
Ia tau Minji dan teman-temannya bukan tipe anak yang baik-baik, mereka adalah pembuat onar dan tukang pembully. Sebagai sahabat yang baik, tentu ia tidak ingin Chiquita bergaul dengan mereka.
"Nggak papa kok chae, bentaran doang ini mah." Chiquita memandangi wajah Minji meminta persetujuan.
"Benar, aku cuman minjem sahabat kamu bentar doang kok chae. Kok kamu marah sih?" Eunchae memutar bola mata malas, merasa jijik melihat muka imut Minji yang tampak di buat-buat. Ia melepaskan tangannya dan mengangguk lemas, bagaimana pun ia tidak punya hak untuk melarang Chiquita.
"Udah yok pergi."
Tidak ada yang bisa ia lakukan selain melihat punggung Chiquita yang mulai menjauh meninggalkannya sendirian di dalam kelas.
"Semoga nggak terjadi apa-apa sama tuh bocah."
____●____
Hyein sangat terpesona dengan ruang kerja baru anaknya. Awalnya tempat ini adalah ruangan kosong di rumah mereka, tetapi Ruka dengan cepat menyulapnya menjadi ruang kerja yang luar biasa dan nyaman.
Ia memutuskan untuk duduk di sebuah sofa kecil di ruangan itu sambil memandangi Ruka yang bekerja dengan memakan beberapa biskuit. Hyein mengakui kepintaran anak pertamanya, ia terlihat santai mengurusi beberapa berkas dan tugas yang diberikan.
"Mama disitu?"
Hyein mengedipkan matanya terkejut, ternyata Ruka menyadari kebeadaannya. Padahal mata anak sulungnya masih tertuju dengan berkas yang ia pegang sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [BM]
Fanfiction"Whatever the problem, I still love you all!" -Rora Pengelihatan aneh yang selalu mengawasi dan sosok yang selalu menemani. Babymonster Story ✅️COMPLETED✅️