Happy Reading!
.
"Whatever the problem, I still love you all!"
.
Judul : HIBURAN
.
Rami menatap heran sang adik, kondisi Chiquita memang sudah membaik tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada beberapa perban membaluti dirinya. Ia belum sembuh sepenuhnya.
"Emangnya udah nggak sakit, dek?"
Chiquita menoleh, masih senantiasa mengunyah cemilan keripik dengan menggunakan tangan yang masih diperban.
"Apanya kak?" Tidak terlalu menanggapi pembicaraan mereka, ia kembali beralih menonton layar tv.
Rami berdecak kemudian menunjuk sekilas, "Itu loh tangan kamu, emangnya nggak sakit digerakin kayak gitu? Kamu masih harus banyakin istirahat." Tentu saja ia cemas dengan kondisi sang adik.
"Nggak papa, kak. Malahan harus banyak di gerakin biar nggak kaku."
Rami mengangguk saja, lagi pula itu tubuh sang adik. Hanya pemiliknya yang paling mengerti tentang kondisi tubuhnya sendiri.
Terdengar sebuah langkah kaki mendekati Chiquita dengan penuh hentakan yang berenergi. Rora datang dengan wajah berseri-seri, merebut remote adiknya dan segera mengganti saluran tv.
Chiquita tentu tidak terima. "Kak? Kok di ganti sih, ih itu kartunnya belum selesai lho."
"Terus kenapa, adek kecil ku? Kak Rora juga mau nonton tv."
Rora menarik dengan gemas pipi Chiquita, sedangkan tangannya ia angkat tinggi di udara supaya sang adik tidak bisa menggapainya.
Melihat interaksi para adiknya membuat Rami terdiam. Rora benar-benar sudah beradaptasi dengan keluarga barunya, ia tidak merasa canggung atau pun takut.
Setelah dipikir-pikir ia juga baru menyadarinya, Rora itu punya sifat yang cukup usil.
"Iya-iya, nih."
Rora mengalah, segera memberikan remote tv kepada sang adik yang tersenyum kegirangan.
Tidak ada hal yang lebih berharga dari pada sebuah senyuman penuh bahagia, Rora mengusap dengan lembut helai rambut adiknya.
Berusaha untuk duduk disebelah Chiquita dan sebisa mungkin menahan rasa sakit di bagian kanan perutnya.
"Adek perlu sesuatu? Mau apa biar kak Ruka yang beliin."
Semua Kwon bersaudara kini berkumpul di ruang keluarga, memandang penuh si bungsu.
Ruka mendekat, mengusap dengan penuh kasih sayang tangan sang adik yang terluka. "Adek nggak papa kan? Nggak rasain sakit kan?"
Chiquita sontak menggeleng yang membuat para saudaranya menatap penuh khawatir.
"Bukan tubuh ku yang sakit kak."
Pernyataan aneh yang tidak pernah terlintas di benak Ruka, perempuan itu terdiam mencoba memutar otaknya.
Rora tersenyum, ia tahu. Sangat tahu apa yang Chiquita butuhkan sekarang.
Tidak mungkin ia melupakannya semudah itu, kejadian yang menimpa adiknya pasti membuatnya bersedih. Ia tidak bisa mengikuti pertandingan basket yang sangat ia impikan sejak dulu. Chiquita harus di diskualifikasi dan di ganti kan oleh orang lain.
Rora mengamati raut wajah sang adik, mencoba untuk menebak-nebak keinginannya lebih dalam lagi.
"Kamu mau liburan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [BM]
Fanfiction"Whatever the problem, I still love you all!" -Rora Pengelihatan aneh yang selalu mengawasi dan sosok yang selalu menemani. Babymonster Story ✅️COMPLETED✅️