Chapter 05.

1.1K 138 10
                                    

Happy Reading!

.

"Whatever the problem, I still love you all!"

.

Judul : AMARAH

.

Sunyi dan gelapnya malam tidak membuat perempuan yang berjalan di tengah kegelapan itu takut. Dengan tatapan yang kosong dan langkah sempoyongan ia berjalan untuk pulang kerumah.

Perempuan itu adalah Rora, ia memutuskan untuk tidak pulang sekolah bersama saudaranya yang lain. Biarlah nanti ibu dan kakak-kakak memarahi dirinya, ia sungguh tidak peduli. Perasaan kecewa pada sang adik telah mengambil alih egonya, ia bahkan memperlahan langkah kaki supaya tidak secepatnya pulang kerumah.

Tunggu, apakah tempat itu layak disebut rumah? Apakah ia bahagia tinggal di sana sampai segampang itu menyebutnya rumah? Entahlah, bahkan adik yang ia sayangi baru saja membohonginya. Mungkinkah sang adik melakukan itu padanya karna ia bukan kakak kandung baginya? Itu merupakan fakta tapi, kenapa terasa menyakitkan sekali.

Jalan yang ia lalui tampak lebih terang karna sorotan lampu dari belakang. Rora menoleh dan melihat sebuah mobil yang berhenti di sampingnya. Pintu mobil itu terbuka dan memperlihatkan sesosok pria yang menghampiri di balik gelapnya malam.

Pria itu memayungi Rora, dan dari sanalah ia baru sadar bahwa sejak tadi dirinya kehujunan. Pria itu memandang khawatir wajah pucat dan pakaiannya yang sudah basah.

"Kamu Rora kan? Kenapa kehujanan malam-malam begini? Kakak mu yang lain mana?" Tanya pria itu, pandangannya tidak luput lepas dari Rora.

Rora menatap penuh bingung, ia mencoba memperjelas pengelihatan dengan menyipitkan matanya. "Kakak siapa ya?"

"Ah, iya. Nama ku Hwang Yoshi, aku dekat sama kakak mu, Asa." Rora semakin di buat tanda tanya dengan pria tampan satu ini.

"Kak yoshi kenal sama kak asa?"

"Iya."

Yoshi berdehem sebentar, barulah di situ Rora ingat. Pria di depannya ini ialah kekasih sang kakak, Asa. Bagaimana Rora bisa tahu? Sang kakak tertualah yang memberitahunya, wajah Yoshi juga mirip dengan foto yang di tunjukkan oleh Ruka dulu.

Melihat Rora yang menggigil kedinginan membuat Yoshi tidak tega. Jaket yang dipakainya ia lepas lalu meletakkannya di pundak Rora. "Udah sekarang kamu ikut kakak aja, kakak antarin kamu pulang ya? Yang lain pasti khawatir nungguin kamu."

"Nggak usah deh kak, aku jalan aja. Udah dekat kok ini."

Yoshi berdecak kesal, "Jangan ngaco kamu, malam-malam kayak gini nggak baik kalau perempuan di jalan sendirian. Udah ikut kakak aja." Terdengar tidak boleh ada bantahan dari ucapannya, Rora menurut dan mereka masuk kedalam mobil bersama.

Selama perjalan pulang suasana sangat canggung sekali, dan Rora tidak menyukai itu. Ia mencoba untuk mengobrol dengan pria di sampingnya yang sedang menyetir.

"Kak Yoshi tau dari mana tentang aku?"

Yoshi tersenyum mendengarnya. "Dari kakak kamu lah, kamu tau nggak? Kalo Asa itu sering ceritain kamu ke aku. Yah, dia emang sudah terbiasa curhat apapun ke aku. Aku juga tau kalo kamu dan yang lain bukan saudara kandung." Melihat Rora yang tampak terdiam memikirkan sesuatu membuat Yoshi gelagapan.

HOPE [BM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang