CYBER 2

239 22 3
                                    

Wooyoung membuka matanya, perlahan dia melihat sekeliling. Tempat asing yang sama sekali tidak pernah ia ketahui, sebenarnya dimana dia? Seingatnya pada saat itu dirinya di tembak bius hingga tidak sadarkan diri. Wooyoung perlahan berdiri dari tempat tidurnya dan melihat ke sekitar, ternyata bukan hanya dia di sana. Melainkan ada dua oknum yang tidak dia kenal juga berada di sana dengan keadaan lemas dan masih tertidur.

"Apa yang sebenarnya terjadi, tempat apa ini?" Wooyoung hendak turun dari ranjang tapi apa yang terjadi membuat dirinya seketika beku di tempat. Kakinya mati rasa dan tidak bisa di gerakan sedikitpun.

"Kau sudah bangun ya?" Seorang pria datang, pakaian pria tersebut seperti seorang ilmuan yang hebat.

"Siapa kau?" Wooyoung menatap pria tersebut dengan serius. Pria itu adalah orang terakhir yang dia lihat sebelum di tembak bius.

(/)

"Aku lapar"

"Jangankan makan, minum saja aku tidak ada"

Seorang Pemuda menggunakan hodi sedang berjalan di sebuah gang kecil. Napak bahwa dirinya sedang bertengkar oleh sesuatu yang hinggap dalam dirinya.

"Seharusnya kau sigap pada saat itu agar anak itu bisa menjadi makananku" Ucap sesuatu yang ada di dalam dirinya.

"Kau tau kan? Pada saat itu sudah ada yang menghampirinya terlebih dahulu, dan kau juga pasti tau siapa itu" Balas pemuda tersebut. Di sepanjang jalan yang sepi dia bicara pada mahkluk dalam dirinya.

Kang Yeosang, Anak pendiam yang memiliki keistimewaan dalam dirinya yaitu monster Vrion, Monster bersosok burung yang hinggap di tubuh Yeosang untuk bertahan hidup.

Tak sadar Yeosang sudah berada di sebuah gedung besar yang dia kenal. Gedung itu tempat di mana dia menemukan Vrion, Sekarang gedung itu sudah tidak di pakai lagi karena ada sebuah kecelakaan besar yang membuat gedung tersebut terbakar dan hangus. Memang gedung itu berada di dekat gang, membuat sebagian perumahan ikut hangus terbakar.

"Apa kau masih ingat tempat ini?" Ucap Yeosang sambil tersenyum. Dia seperti bicara sendiri karena tidak ada orang di sekitarnya. Tapi tak masalah karena tempat ini juga sudah sepi tak terpakai lagi.

"Ya, tiga tahun yang lalu. Di mana pada saat itu kau masih menjadi anak cengeng" Vrion berucap sembari meledek Yeosang. Yang di ledek hanya memutar bola matanya dan berjalan meninggalkan gedung tersebut.

"Jangan salah, kau juga tidak akan bisa hidup jika aku tidak di sana bukan?" Yeosang balas meledek.

(/)

Bruk!

"Uhuk..... Apa yang sebenarnya kau inginkan?" Wooyoung terbatuk. Seorang pria paruh baya menendangnya hingga tersungkur.

"Kau harus mau jadi monster, Jung Wooyoung"

"Kenapa harus aku?"

"Karena kau adalah keturunan monster biru" Dengan senyum menyeringai pria paruh baya tersebut mengarahkan sebuah suntikan bius tepat di leher Wooyoung.

Dengan nafas yang tersengal-sengal, Wooyoung memberanikan diri untuk bertanya sekali lagi "lalu apa fungsi mereka berdua di sini?"

"Mereka pintar, dan sudah jelas aku akan menyuruh mereka untuk bekerja pak..." Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Tiba-tiba mulut pria paruh baya tersebut mengeluarkan darah segar. Bukan hanya itu, sebuah pedang samurai sudah tertancap di dadanya.

"Huh! Inilah akibatnya jika kau bermain-main denganku" Wooyoung mencabut pedangnya dengan paksa dan membiarkan pria tersebut di sana. Setelah itu Wooyoung menghapiri Seonghwa dan Hongjoong yang sedang dalam kondisi tertidur karena bius. "Bisa-bisanya mereka berdua tidur dan sama sekali tidak melihat perkelahian ku yang sangat luar biasa"

"Kau pikir kami benar-benar tidur?" Seonghwa membuka matanya membuat Wooyoung sedikit terkejut.

"Joong, kau benar-benar tidur?" Seonghwa menatap Hongjoong yang masih menutup matanya, dan benar saja bahwa Hongjoong memang sedang tidur. "HONGJOONG!!"

"I... Iya aku pulang sekarang, Bu" Hongjoong terbangun dan tiba-tiba berdiri dari ranjang, Ntah apa yang sekarang sedang dia lakukan. "Oh kau, kenapa?"

"CK... Seharusnya aku tidak pernah mengenalmu" Seonghwa menghela Nafas berat dan pergi ke sebuah meja nakas dekat ranjang. Dia membuka rak yang ada di meja itu dan mengambil jam tangannya.

Seonghwa mengenakan jam tangan itu dan mengubahnya menjadi sarung tangan logam. Bukan satu melainkan dua, sarung tangan pertama terpecah menjadi lempengan logam dan menyatu di kedua tangannya membentuk dua sarung tangan.

"Ayo pergi dari sini, aku sudah tidak tahan lagi" Seonghwa berjalan di depan pintu kaca yang sudah hancur karena pedang Wooyoung tadi. Seonghwa melangkahkan kakinya keluar dan di susul dua orang di belakangnya.

"Aku butuh kendaraan" Seonghwa mengambil ponselnya dari saku dan mengetik sebuah tulisan di aplikasi yang aneh. Bahkan tidak pernah ada di publik.

"Lewat mana?" Hongjoong melirik kanan dan kiri. Terlalu banyak pintu di berbagai sudut, pasti mereka akan kesulitan untuk keluar dari tempat ini.

"Butuh bantuan?" Hongjoong, Seonghwa serta Wooyoung bersamaan melirik kearah sumber suara yang tepat berada di depan mereka. Dari sudut kegelapan seseorang datang, pemuda tinggi dengan jaket datang menghampiri mereka bertiga.

"Siapa kau?" Tanya Wooyoung sedikit bingung.

"Aku lupa memperkenalkan diriku. Aku Mingi, aku adalah mata-mata yang di kirim untuk mengawasi tempat terlarang ini" Jelas pemuda itu. Usianya terlihat sepantaran dengan Wooyoung, tapi bagaimana bisa dia menjadi mata-mata.

"Kau serius?" Seonghwa memicingkan sebelah alisnya.

"Sudahlah jangan khawatir, ayo pergi" Mingi berjalan dan di susul oleh Seonghwa, Hongjoong dan juga Wooyoung. Mereka sebenarnya masih ragu dengan oknum di depan mereka. Tapi setidaknya mereka sudah punya senjata jika Mingi orang yang jahat.

"Tempat apa ini sebenarnya?" Tanya Hongjoong di sela-sela perjalanan mereka, dengan tatapan yang selalu melihat kanan dan kirinya.

"Ini adalah laboratorium Kq, tempat ini di gunakan untuk membuat eksperimen ilegal. Yaitu mengubah manusia menjadi monster yang akan mereka gunakan sebagai alat" Jelas Mingi, Mingi masih berjalan dengan tatapan yang selalu mengamati apakah ada yang mengawasi mereka atau tidak.

"Untunglah kita bisa kabur" Seonghwa mengelus dadanya, jikapun benar mereka akan di ubah menjadi monster, itu tentunya akan sangat mengerikan.

"Monster biru? Apa itu?" Wooyoung masih bertengkar dengan pikirannya. Di kepalanya masih terngiang-ngiang tentang apa yang di ucapkan oleh pria paruh baya tadi, Sudah jelas arti 'monster biru' pasti ada kaitannya dengan sesuatu yang janggal.

"Kau kenapa?" Wooyoung tersadar dari lamunannya saat mendengar suara Hongjoong yang sepertinya sedang bicara pada dirinya.

"Emm..... Bukan apa-apa" Ucap Wooyoung sembari menunjukkan senyuman palsu. Dia tidak ingin memberi tau apa yang sedang ia pikirkan pada Hongjoong, lagipula di tidak tau identitas asli Hongjoong, Seonghwa serta Mingi yang baru saja dirinya temui.

"BERHENTI!" Keempat oknum tadi langsung menghentikan langkah mereka dan memutar badan mereka ke belakang. Ternyata terdapat rombongan yang sedang membawa pistol dan senjata tajam lainnya.

CYBERPUNK ATEEZ [ TBC ]

Maaf kalau lama update, soalnya Masih ujian.... :(

CYBERPUNK [ ATEEZ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang