CYBER 7

140 23 13
                                    

Di sebuah penjara bawah tanah di markas Cyberpunk. Terdapat seorang pemuda yang sedang terbaring lemah di sana. Seharusnya di usianya yang sekarang pemuda itu memiliki jalannya bukanya malah menjadi seorang tawanan.

"Haruskah ku akhirnya hidup ini di dalam penjara bawah tanah ini?" Ucap pemuda tersebut. Sejak kecil dia sudah berada di sana dan sepertinya dia juga tidak memiliki tujuan hidup karena tidak pernah melihat dunia luar.

"Sepertinya tidak" Mendegar itu pemuda tersebut sontak menolehkan kepalanya ke sumber suara dimana terdapat seseorang bertopeng di balik sel, lebih tepatnya di luar sel dimana dirinya di tahan.

"K... Kau siapa?" Tanya pemuda tersebut sedikit terbata-bata karena seharusnya tidak ada orang sama sekali di tempat ini.

"Kau sudah lama berada di sini bukan? Dari kecil hingga sekarang, tidakkah Kau mau keluar dari tempat ini? Jika iya aku punya solusinya" Ucap orang itu. Penampilannya sangat mencurigakan, dari topeng hingga pakaiannya yang tertutup.

"Terus terang saja, apa yang kau inginkan?" Dengan nada yang tegas pemuda tersebut bertanya.

"Jika kau berniat untuk keluar buka saja undangan ini, tapi jika tidak lupakan saja" Ucap orang itu sambil melemparkan sebuah undangan yang di bungkus oleh kertas lain. "Dan satu lagi, jika kau ingin keluar dari sini sebaiknya kau laksanakan malam nanti karena orang-orang di sini akan pergi untuk melaksanakan sebuah misi penting, dan sebaiknya cepat sebelum kau menjadi bahan percobaan anggota Cyberpunk karena usiamu sudah cukup, Jeong Yunho"

Setelah mengatakan kalimat terakhir, orang bertopeng itu pergi meninggalkan Yunho yang masih merenung memikirkan apa yang baru saja terjadi. Tanpa pikir panjang Yunho langsung mengambil undangan tersebut dan membukanya. Ternyata di dalam undangan tersebut terdapat sebuah alamat dan kunci yang ia yakin itu adalah kunci untuk keluar dari tempat ini.

"Mau ataupun tidak, aku akan keluar dari penderitaan ini" Ucap Yunho setelah itu menyimpan kunci yang ia bawa di balik pakaiannya yang sudah kusam.

.

Malam hari sudah tiba, benar apa yang di katakan orang itu. Malam ini tidak ada orang bahkan penjaga sel juga tidak ada. Ini adalah kesempatan emas untuk keluar.

"Dengan ini aku akan keluar dari tempat ini" Yunho membobol pintu menggunakan kunci yang tadi di berikan oleh orang misterius tadi.

Yunho berjalan mengitari seluruh ruangan yang ada di sana berharap ada jalan keluar. Tapi sayangnya nihil, tidak ada jalan keluar dan dia hanya berputar-putar saja sedari tadi. Sebenarnya dia hampir menyerah dan ingin kembali ke selnya, tapi saat melihat ke bawah lantai, ada sebuah percikan air bercahaya yang lurus mengarah ke suatu tempat. Bermodalkan keberanian Yunho mengikuti arah air bercahaya itu.

Setelah kejadian beberapa minggu kemarin. Mingi memutuskan untuk berhenti menjadi mata-mata dan melanjutkan belajarnya di Seoul, yaitu tempat di mana San serta Wooyoung berkuliah. Universitas technology kqnet, tempat dimana orang-orang pintar belajar. Kebetulan juga pada saat itu adalah tahun pelajaran baru yang di mana tandanya Anak-anak atau rombongan junior akan masuk.

"Jadi apa sekarang? Aku bosan sekali" Ucap Wooyoung sembari menatap keluar jendela. Tidak biasanya Wooyoung masuk ke kampus, jadi wajar saja jika dia bosan.

"Aku tidak tau, Aku sekarang sedang membantu Ayahku untuk mencari tau tentang menghilangnya Pak Kim serta rombongannya" Jelas San tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Jadi belum ketemu ya, memang sedikit aneh" Wooyoung menyahuti dan di balas anggukan oleh San.

"Hey, apa yang kalian berdua lakukan di sini? Apakah kalian yakin tidak ingin melihat adik kelas kalian?" Mingi masuk kedalam kelas yang terdapat San dan Wooyoung. Mingi langsung duduk di atas meja di mana tempat Wooyoung duduk.

"Sepertinya kau sangat bahagia, ada apa?" Tanya Wooyoung masih dengan wajah yang bosan.

"Tentu saja, dia kan di berikan hadiah luar biasa oleh Hongjoong Hyung" Ucap San sambil menatap Mingi. Yang di tatap memasang wajah yang sangat bahagia.

"YAAA.... kau benar sekali. Sarung tangan luar biasa ini akan ku gunakan untuk menghabisi para prajurit Cyberpunk beserta boss mereka!" Ucap Mingi sedikit sombong membuat Wooyoung memutar kedua bola matanya.

"Alay..... " Satu kata yang keluar dari mulut Wooyoung membuat Mingi menatap Wooyoung dengan penuh amarah.

"Bilang saja jika kau iri, aku punya alat yang canggih!" Mingi menunjukkan jam tangannya kearah Wooyoung. Ya, jam tangan yang dapat berubah menjadi sarung tangan elektrik.

"Aku tidak iri!! Jika kau ingin bertarung bersmaku, Ayo!" Wooyoung mengepalkan kedua tangannya.

"Dengan pedang kuno? Aku tidak yakin kau bisa menang" Mingi semakin menguji kesabaran Wooyoung sampai-sampi membuat San muak dan ingin pergi rasanya.

"Huh....! Berhenti bertengkar, sebaiknya kalian pergi sekarang sebelum Aku marah" San menatap mereka berdua dengan ratapan yang sangat mematikan.

Jongho mengedarkan pandangannya ke kanan dan kiri, perasaannya sekarang sedang senang sekali karena dapat pergi ke Seoul untuk belajar di kampus terkenal, walaupun misi sebenarnya dia berada di sini untuk mencari ibunya.

"Baiklah adik-adik sekalian, selamat datang di Universitas Technology Kqnter, Kalian di sini harus bersikap baik dan sopan terhadap senior kalian. Termaksud saya" Ucap salah satu senior di kampus. Bisa di bilang Jongho tidak suka dengan seniornya yang satu ini. Selain banyak bicara seniornya yang satu ini begitu suka merendahkan junior. "Dan satu lagi, perkenalkan nama saya Tzuyu dari jurusan kedokteran"

"Banyak bacot!" Jongho mengalihkan pandangannya tepat kearah sumber suara di sampingnya, ternyata itu adalah Xion, murid baru juga di tahun ajaran ini bersamanya.

"Sebaiknya kau kecilkan suaramu, tidak lucu jika dia mendengarnya" Jongho sedikit memperingati Xion dengan nada yang di pelankan.

"Apa peduliku" Ucap Xion lalu melanjutkan mengunyah permen karet yang sudah ada di mulutnya sejak tadi.

Jongho tak berani berkata apapun dan hanya diam melihat tingkah Xion yang sangat dingin dan sepertinya dia orang yang serius.

"Kau ingin pergi kemana lagi, Yeosang. Kita belum mengalahkan pria tua itu!" Ucap Vrion, monster yang ada di dalam tubuh Yeosang.

"Kita tidak bisa mengalahkannya sendiri. Kau lihat saja dia dapat mengubah tangannya menjadi berbagai macam senjata" Jelas Yeosang. Memang beruntung dirinya dapat melarikan diri dari bahayanya serangan pria paruh baya alias pemilik organisasi Cyberpunk.

"Ya, aku yakin dia pernah memiliki sebagian kekuatanku. Tapi ntah bagaimana karena yang pasti aku sudah membuang jauh keenam kristal kekuatanku"

"Lebih baik sekarang mencari makan terlebih dahulu" Yeosang melihat sebuah toko makanan dan berjalan kearah toko tersebut untuk mencari makanan.

Yeosang masuk kedalam toko di tepi jalan untuk membeli beberapa makanan. Tapi saat hendak masuk kedalam toko ia melihat seorang pemuda berjalan menghampirinya dengan sempoyongan.

"Siapa dia?" Tanya Vrion.

"Ntahlah, tapi sepertinya kita harus menyelamatkan mereka" Ucap Yeosang sembari menghampiri pemuda di depanya.

Dari atas toko terdapat seseorang bertopeng yang sedang menatap mereka berdua di iringi tawa kecil.

"Kang Yeosang dan Jeong Yunho. Dua dari delapan pemuda yang akan melengkapi orang-orang terpilih untuk menyelamatkan kota dari ancaman Cyberpunk"

Tzuyu From Twice •

• Xion From ONEUS •

CYBERPUNK ATEEZ [ TBC ]

Yeyyy selesai... Kira-kira siapa ya orang misterius itu? Dan apakah orang misterius itu laki-laki atau perempuan?

CYBERPUNK [ ATEEZ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang