CYBER 26

96 10 16
                                    

Semua orang bersembunyi. Tak ada satupun orang yang meninggalkan gedung, Bahkan para tentara dan juga orang-orang pengurus gedung tempat penampungan.

Perang hebat sedang terjadi. Itulah penyebab dari semuanya. Pasukan Xion dan juga Woosung saling menyerang satu sama lain, Demi memperebutkan kelima kristal.

"Jangan biarkan para Iblis itu menguasai dunia ini" Seru Jay. Pemimpin terdepan di salah satu pasukan Xion.

"Kalian manusia bodoh yang terlalu peduli dengan kelangsungan hidup" Ucap Heeseung selaku pemimpin dari pasukan Iblis.

Mereka semua saling bertarung mempertaruhkan nyawa. Lalu, dimana Woosung dan Xion? Mereka berdua ada di sebuah gedung besar dimana pada saat itu. Gedung itu di jadikan untuk misi pertama ATEEZ.

"Kau tidak akan menang. Kekalahan sudah jelas terlihat tanpa adanya pahlawan bodoh yang di ramalkan" Ucap Woosung. Ucapan yang seolah menyindir Ateez yang sama sekali tidak ada di pertempuran ini.

"Kau tunggu saj..... "

"Tunggu? Sampai kapan aku harus menunggu pahlawan kesianganmu itu? Lucu sekali" Ucapan Xion langsung di potong dengan cepat oleh Woosung.

Perkataan yang keluar dari mulut Woosung tak semuanya salah. Bahkan mungkin itu benar, Ateez sudah menghilang entah kemana. Dan tidak mungkin juga mereka akan kembali dalam waktu dekat.

"Tidak punya Kata-kata lain? Tuan Xion, Sungguh kasihan nasib kalian. Bertahun-tahun menyelamatkan manusia. Tapi, tetap saja gagal" Seketika Xion tak bisa berkata apapun. Ucapan Woosung kali ini benar seutuhnya.

Sreng....

Xion langsung dengan sigap menghindar dari tebasan pedang yang ada di belakangnya. Telat sedikit saja nyawanya akan melayang.

"Kau...? Yunseong" Xion menatap oknum yang baru saja hampir memutus kepalanya.

"Tuan Woosung" Yunseong berjalan menghampiri Woosung yang tersenyum menyeringai. Senyum yang sangat mengerikan.

"Tuan? Hey, Yunseong" Triak Xion kepada Yunseong.

"Bagaimana? Tangan kananmu sekarang telah menjadi tangan kananku. Tak ada yang bisa kau lakukan" Woosung tersenyum dengan penuh kepuasan dalam dirinya.

"Bagaimana bisa?" Xion menatap Yunseong dengan penuh tanda tanya.

"Ingatlah, Kedipan matakuliah dapat mengubah segalanya" Jelas Woosung.

Pasukan Woosung datang dan mulai Mengerumuni Xion. Tak ada yang bisa di lakukan olehnya sampai suara pintu yang terbuka mengalihkan pandangannya.

Dari balik pintu datang tiga orang perempuan dengan pedang senjata api. Dua dengan senjata Api dan lainya membawa pedang. Siapa mereka? Empat orang yang tinggal di Apartemen tepat di samping gedung ini.

"Dasar pengecut. Beraninya melawan berkelompok, Seharusnya kau melawan dengan jumlah yang sama" Ucap Winter sembari mengarahkan pedang yang ia bawa tepat ke arah Woosung.

"Benar, Dasarnya saja dia itu penakut Ha... Ha... " Karina tertawa datar sembari menatap satu persatu pasukan yang ada di sana.

"Apa yang kalian lakukan? Seharusnya kalian ada di tempat pengungsian bukan?" Seru Xion dengan bingungnya.

"Bagaimanapun bisa kami diam sementara semua orang dalam kesulitan" Ningning kini mulai berucap.

Mendengar itu membuat semangat Xion membara dan kembali pada keyakinan untuk menyelamatkan dunia ini.

Dor... Dor...

Eric tak tinggal diam. Dia menembakkan pistolnya kearah pasukan Woosung, Dia tak tinggal diam saat semua orang sedang kesulitan. Lagipula ia tau bahwa Jongho juga ada dalam daftar pertempuran.

CYBERPUNK [ ATEEZ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang