CYBERPUNK [ ATEEZ ]

CYBER 19

DUNIA ASING [ San ]

Hujan turun begitu deras di iringi suara Petir yang menggelegar. San berdiri sendirian di tengah lapangan sembari menangis terisak.

"Hiks... Kenapa tidak ada satupun orang disini? Apakah aku tidak memiliki orang yang ku cintai?" Ucap San sembari melihat kertas yang sudah basah.

Kertas yang merupakan ramalan juga tentang dunia ini. Menurut kertas itu di dalam dunia ilusi ini terdapat orang-orang yang di cintainya terjebak. Menunggu pada saatnya tiba. Yaitu kedatangan orang-orang yang akan mengalahkan Meufous, datang untuk menyelamatkan mereka.

"Tidak mungkin.... Apakah aku tidak pernah menyayangi seseorang? Atau aku ini memang tidak memiliki seseorang yang mencintaiku?" San Menghela nafas kasar sebelum pada akhir menyerah.

Dia perlahan berjalan menuju ke salah satu rumah untuk berteduh sekaligus mencari sesuatu untuk di makan. Setidaknya, dirinya tidak akan mati kelaparan.

San mulai memasuki satu persatu rumah. Tapi, tidak ada apapun di sana. Hanya barang-barang saja. San, yang sudah putus asa. Akhirnya terduduk sembari menatap atap rumah yang mewah.

"Aku tinggal sendiri di dunia ini. Tanpa makanan dan juga tanpa kehidupan manusia"

"Kau tidak boleh putus asa, Hyung. Seharusnya kau mencariku. Bukan aku yang mencarimu" Mendengar ada suara seseorang membuat San bangkit dari duduknya dan langsung menatap sumber suara.

"S... Siapa, kau?" San berdiri dan menatap pemuda di depanya.

"Mungkin kau tidak mengenaliku, Karena kehadiranku pada saat itu adalah hari dimana perpisahan kita"

"Sebenarnya siapa kau ini? Aku sama sekali tidak pernah melihatmu sebelumnya. Apakah kau itu adikku? Tidak, itu tidak mungkin. Aku tidak punya adik" San mulai berfikir dengan keras. Mengingat wajah orang yang ada di depannya.

"Sungguh? Cobalah kau ingat dengan detail. Mungkin saja kau sudah lupa denganku. Tapi, aku selalu mengingatmu"

"Aku tidak ingat. Bisa tolong beri tau?" Dengan Wajah yang penasaran, San menatap pemuda tersebut.

"Ingat dengan kejadian lima tahun lalu? Saat hotel tempatmu menginap terbakar dan memakan banyak korban jiwa, Salah satunya orang yang sangat kau sayang. Hyung, Adikmu. Itulah aku, sudah lama sejak kejadian itu, dan mungkin saja kau sudah melupakan diriku"

"Aku ingat. Tapi, apakah itu benar? Bukankah kau sudah tiada pada saat itu?" San menatap sosok oknum yang ada di depannya dengan penuh tanda tanya di kepalanya.

"Tiada? Bagaimana bisa, jasadku saja tidak di temukan. Itu bisa jadi alasan bukan? Mengapa aku masih hidup" Pemuda yang tak lain adalah adik San. Terseyum sembari perlahan berjalan kearahnya.

"Hyeontae" San langsung menghampiri adiknya tersebut dan memeluknya dengan erat. Perlahan air mata mulai keluar. Rasa rindunya selama ini akhirnya terbalaskan.

"Hyung" San langsung melepas pemukanya dan menatap Hyeontae.

"Ada apa? Dik. Apa kau tidak suka jika aku memelukmu?" Dengan Wajah kebingungan San menatap sang adik.

"Bukan, Bukan itu. Ada hal yang harus kau selesaikan di sana. Di dunia nyata" Hyeontae menatap San dengan Wajah yang serius.

"Ya, aku tau. Ramalan itu bukan?"