Kejadian kemarin membuat polisi menjadi lebih waspada dan menjaga ketat kota. Bisa jadi kota akan di landa bahaya seperti kemarin lagi.
Wooyoung yang sedang tak bersemangat kini sedang berjalan seorang diri menuju markas rahasia yang di sediakan untuk Ateez. Sepanjang perjalanan dirinya selalu di selimut oleh rasa bosan.
"Aku bosan, sangat bosan" Ucapnya sebentar sebelum akhirnya sampai di tempat tujuan. Yaitu rumah tua yang tak berpenghuni.
Wooyoung masuk kedalam rumah tersebut dan menuju kamar. Setelah masuk, Wooyoung langsung menghadapkan tubuhnya tepat di pintu lemari yang ada di kamar tersebut. Dengan perasaan malas Wooyoung membuka lemari yang ternyata adalah sebuah lift menuju ke bawah. Tempat markas rahasia Ateez, sebelum lift berjalan. Wooyoung, harus menekan beberapa tombol rahasia terlebih dahulu yaitu 813120.
Sesampainya di sana Wooyoung di sambut kekacauan. Mingi dan Yeosang berkelahi, ntah apa yang mereka berdua rebutkan sampai seperti ini.
"Itu milikku" Yeosang memegang erat baju belakang Mingi agar tak bisa pergi kemana-mana.
"Tidak! Ini milikku, aku baru saja makan dua. Dan kau? Bahkan sudah lebih dari sepuluh" Ucap Mingi sembari menjauhkan tangannya yang memegang Ayam goreng.
"Aku tidak tahu apa masalah kalian. Tapi ya sudahlah" Wooyoung pergi tanpa melerai keduanya.
Suasana sangat sepi karena hanya ada Wooyoung, Mingi, Yeosang dan Yunho. Dan yang lain? Hongjoong dan Seonghwa sedang pergi ke markas utama untuk memberi laporan, sedangkan San sedang menemani Jongho di rumah sakit. Luka yang di alami Jongho sangatlah parah sampai harus di larikan kedalam rumah sakit.
"Kau tidak ada niat untuk melerai mereka berdua?" Ucap Wooyoung. Dia duduk di sofa sebelah Yunho.
"Tidak, aku suka perkelahian ini. Dan lihat saja, Mingi. Dia begitu hebat walaupun tubuhnya sekarang sedang tidak Baik-baik saja" Jelas Yunho. Memang kelompok ini memiliki kelainan dalam kewarasan.
✧
"APA!! Keponakan?" Hongjoong dan Seonghwa berteriak bersamaan. Ya, mereka berdua di perintahkan oleh Yuju untuk menjaga keponakan atasan mereka yang tak lain adalah Maddox sang pemilik Organisasi ini.
"Ya, setauku keponakannya masih bayi" Ucap Yuju sembari mengingat apa yang pernah di katakan oleh Maddox kepadanya.
"Hmm.... Menjaga Anak kecil itu tidak mudah. Di tambah lagi jika kita ini adalah golongan kelompok organisasi" Seonghwa nampak berfikir sejenak. Jika mereka menolak tawaran ini sebenarnya tidak maslah. Tapi dengan janji Yuju yang akan memberikan mereka daging dan uang tambahan membuat Seonghwa menjadi bingung harus memilih iya atau tidak.
"Bagaimana?" Tanya Yuju dengan serentak.
"Baiklah, lagipula tidak akan sulit mengurus anak kecil bukan?" Ucap Hongjoong dan mendapatkan anggukan dari Seonghwa.
"Baiklah, kami Terima tawarannya" Seonghwa dan Hongjoong sudah setuju satu sama lain.
"Ini alamatnya" Yuju memberikan alamat tempat tinggal Maddox. Dan tanpa basa-basi lagi mereka langsung berangkat. Tak lupa juga untuk memberitahu berita ini pada teman-temannya yang lain.
-
Hongjoong dan Seonghwa sudah sampai di depan rumah tempat dimana Maddox tinggal. Hongjoong mengetuk pintu perlahan.
Tok.. Tok... Tok.
"Permisi" Hongjoong mengucap kata permisi terlebih dahulu agar tidak di sangka maling, ya wajar saja. Wajahnya kan mirip kriminal.
"Siapa?" Maddox membuka pintu rumahnya dan melihat sosok Seonghwa dan Hongjoong. Dia benar-benar lega mereka berdua menerima tawarannya. "Kalian datang juga"
"Di mana anak kecilnya?" Tanya Seonghwa sembari mengedarkan pandangnya ke kanan dan kiri.
"Anak kecil?" Maddox nampak berfikir sejenak. Ya, dia tau sekarang. Ini pasti ulah Yuju.
"Dia bukan anak kecil. Lihat di sana" Maddox menunjukkan jarinya kearah seorang pemuda yang tengah duduk di sofa ruang tamu "Mungkin yang kalian maksud anak kecil itu dia"
"APA!!"
✧
"Aku mau pulang!! Bantu aku pulang, Hyung." Jongho terus saja merengek di dalam kamar pasiennya. San bingung harus melakukan apa sekarang, Jongho belum boleh pulang, setidaknya dia harus menunggu satu Minggu terlebih dahulu.
"Eh... Jangan, Ho. Ini belum waktunya, sabar ya" San menenangkan Jongho yang sedang merengek itu.
"Aku, mau pulang!!"
Bingung apa yang harus San lakukan. Akhirnya dia mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang, Seonghwa. Itu kontak yang akan dia hubungi.
"Hyung! Tolong, Jongho selalu ingin pulang. Aku tidak bisa berbuat apapun" Baru saja Seonghwa mengangkat Telpon. Tiba-tiba San sudah melancarkan kalimat dramatis.
"Sabar ya, San. Aku tau itu berat" Seonghwa yang ada di sebrang berusaha menenangkan San.
"Yah... Aku mau pulang" Ucap San sedikit memelankan suaranya agar Jongho tak dengar.
"Bilang saja"
"Aku takut dia akan ikut"
Di balik penderitaan San ada Seonghwa dan Hongjoong yang tengah berbahagia di sebrang. Ternyata anak Maddox tidak seperti yang mereka pikirkan. Walaupun bukan anak kecil, tapi ternyata dia mudah bergaul dengan Seonghwa dan Hongjoong.
✧
Malam hari tiba, semua kecuali Jongho sudah berkumpul di markas untuk membahas sesuatu yang penting. Menurut mereka, Organisasi cyberpunk tidak hanya mengincar orang-orang di Korea, melainkan penjuru dunia. Dan menurut informasi yang di berikan Yuju kepada Hongjoong. Sekarang Cyberpunk sedang menjalankan misalnya yaitu di Mesir kuno.
"Kenapa mereka pergi ke Mesir?" Tanya Wooyoung pada Teman-temannya yang tengah berfikir.
"Aku yakin, mereka tidak hanya mengincar manusia. Melainkan sesuatu yang ada di dalam diri manusia itu" Jelas Hongjoong dan mendapatkan Anggukan dari Mingi.
"Aku tau! Mungkin saja mereka mengincar enam batu legenda yang konon katanya batu itu dapat menciptakan kekuatan yang luar biasa. Dan Mesir, pasti di sana banyak peninggalan kuno bersejarah yang bisa jadi itu adalah salah satu tujuan mereka datang" Mingi menjelaskan sedetail mungkin apa yang dia ketahi. Lagipula sebelum ini dia pernah menjadi mata-mata jadi dapat di percaya.
"Mungkin saja kau benar! Menurut informasi yang aku cari. Mereka itu mengincar keturunan monster biru. Bisa jadi bukan, jika mereka mengincar batu itu" Kali ini Seonghwa angkat suara. "Wooyoung adalah salah satu keturunan itu, jadi bisa jadi bukan?"
"Ya, kemungkinan besar mereka dapat mengendalikan dunia dengan keenam batu itu. Dan orang-orang yang merupakan keturunan monster biru akan mereka ubah menjadi prajurit mereka" Yunho menyahuti lagi. Yunho bertahun-tahun ada di penjara bawah tanah organisasi Cyberpunk sebelum Yuju membawanya. Dan mungkin saja, Yunho tau setidaknya sedikit tentang Cyberpunk.
"Berarti, Wooyoung dan Yunho adalah dua dan seratus persen keturunan Monster biru. Dan kau, Yeosang?" Hongjoong menatap oknum yang sedang berdiam diri sendiri "Kau dapat berubah menjadi setengah Monster bukan? Aku yakin kau tau tentang batu-batu itu"
"Aku tau semuanya, dan aku adalah satu dari tujuh pemegang batu itu, bukan, bukan aku. Melainkan sesuatu yang ada di dalam diriku" Penjelasan Yeosang membuat mereka semua tercengang tak percaya.
"Tujuh batu? Sesuatu dalam dirimu" Mingi menatap Yeosang dengan teliti "Setauku Hanya Enam batu, apa kau tau sesuatu?"
Yeosang menarik nafas panjang dan mulai menceritakan semuanya dari awal. Dari awal mula pertemuannya dengan Vrion sampai sekarang.
CYBERPUNK ATEEZ [ TBC ]
Wah udah mau masuk ke intinya aja nihh:)
KAMU SEDANG MEMBACA
CYBERPUNK [ ATEEZ ]
AçãoMisi untuk mencari tahu sebuah letak markas di mana tempat orang-orang jahat membuat organisasi bernama cyber untuk menghabisi manusia dan di jadikan sebuah bahan eksperimen. main cast 🏴☠️ - Hongjoong - Seonghwa - Yunho - Yeosang - San - Mingi - W...