CYBERPUNK [ ATEEZ ]

CYBER 18

DUNIA ASING [ Mingi ]

Mingi duduk di kursi yang ada di lapangan baseball Dengan santai, sembari menikmati indahnya langit di sore hari. Tapi, ketenangan itu bisa saja musnah jika sesuatu mengganggunya.

Tuk...

Dan benar saja. Sebuah bola terlempar kearahnya dan tepat mengenai kepala Mingi.

"Awww... His, sudah ku bilang mengusik ketenanganku! Sumin" Dengan nada kesal, Mingi menghampirimu sang adik dan memukul pelan kepalanya.

"Ha.... ha... aku minta maaf, Hyung. Aku tidak sengaja" Sumin meminta maaf sembari sesekali mengejek Mingi. "Lagipula itu salahmu, Hyung"

"Apa? Salahku? Dasar anak nakal" Mingi hedak memukul adiknya, Namun. Sumin terlebih dahulu lari dan mengharuskan Mingi mengejarnya.

Mereka berdua berlari saling mengejar satu sama lainya. Di tengah keasikan itu. Tiba-tiba muncul hal yang tak terduga di di hadapan mereka berdua. Sebuah Pohon besar yang tiba-tiba saja ada di tengah-tengah lapangan baseball.

"Pohon apa itu?" Mingi menatap dengan cermat pohon tersebut.

"Aku tidak tau, tapi. Sebelumnya aku tidak pernah melihat pohon ini di dunia ini" Jelas Sumin dengan sedikit gemetar.

"Kau kenapa?" Mingi yang melihat perubahan dari adiknya itu langsung dengan cepat menenangkannya.

"Sepertinya ada sesuatu yang buruk akan terjadi. Maka dari itu, sebaiknya kau kembali, Hyung"

"Apa yang sebenarnya terjadi? Tolong jelaskan. Aku saja tau ini dunia apa, dan sekarang sesuatu yang buruk akan terjadi. Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, ini pasti mimpi buruk!" Mingi mulai mencubit tanganya, Sakit. Itu yang di rasakan dirinya.

"Ini bukan mimpi, Hyung. Aku sudah menjelaskannya bukan? Sudah jelas ini adalah sebuah ruang dimensi" Sumin menatap Mingi yang sekarang mulai terdiam.

"L... Lalu apa maksudnya, hal buruk itu?"

"Lihatnya di bagian atas tangkai pohon itu" Sumin menunjukkan jarinya kearah ujung pohon yang letaknya sangat tinggi dan sulit untuk di lihat.

Saat melihat apa yang ada di sana. Mingi seketika terbelalak dan langsung mengubah jam tanganya menjadi tangan logam.

"Yeosang!" Mingi dengan cepat langsung mengaktifkan alat itu, Tapi. Tidak bisa, karena pada dunia ini. Alat elektronik tidak dapat di gunakan.

Melihat itu membuat Mingi frustasi dan pada akhirnya dengan nekat dia hendak memanjat pohon tersebut.

Dengan penuh perjuangan, Mingi berusaha memanjat pohon tersebut, ntah apa yang sedang terjadi. Tapi saat dia hendak memanjat pohon tersebut, pohon itu bergetar kuat membuat Mingi terjatuh.

"Sialan!" Mingi bergetar luar biasa saat melihat Yeosang yang terikat di pohon tersebut. Bukan dengan tali. Melainkan sebuah rantai besar yang semakin lama semakin kuat.

"Percuma, Hyung. Kau tidak akan bisa pergi kesana. Itu sangat mustahil" Sumin berusaha menenangkan Mingi yang emosi dalam dirinya tak dapat di kendalikan.

"Lalu sekarang apa?" Mingi menjatuhkan air matanya. Suara isakan perlahan terdengar oleh Sumin.

"Aku yakin semua ini pasti ada penyebabnya. Coba saja kau pikirkan, Hyung. Aku yakin kau pasti tau"

Dengan tak sadar Mingi menatap pohon tersebut. "Ya, Aku harus menebang pohon ini"

"Tunggu, Apa? Kau tidak bisa berbuat nekat. Ingat! Sekarang ini bukanlah tempat dimana dunia asli kita" Sumin langsung sarkas bicara seperti itu sambil menatap Mingi.