ARGANTARA

2K 153 23
                                    

Krettt

" Kenapa kau kemari? apa yang kau inginkan? Jangan ganggu ayah, banyak tugas yang harus ku kerjakan, kau tak berguna begitu juga dengan adikmu" ucap Andika.

Dorr

Dorrr

" ap ap apa ya ya yang kkkau lalalukan" tutur Andika memegang dadanya yang sudah dilumuri darah.

" Ku rasa membunuh tidak perlu waktu lama" desis pria itu.

" Ahkkkk tolong ayah nak akhkk" jerit Andika.

" azka tidak perlu mengotori tangan nya untuk membunuh mu ayah, biarkan aku saja, setidaknya kalau kasus ini terbongkar aku lah yang bertanggung jawab, aku akan bertanggung jawab semua yang kulakukan selama ini, dan salah satu dari itu aku harus membahagiakan orang terdekat ku dulu, kurasa dengan kematian ayah, banyak orang yang akan bahagia terutama kak anin dan bunda lenny " tutur nya sambil meneteskan air mata melihat Andika yang menjerit kesakitan.

Dia kembali menodongkan pistol ke arah Andika" tunggu aku di neraka ayah " ucap nya sambil menangis kemudian menutup mata nya.

Dorrr
Dorrr

Kemudian dia memeluk kepala ayah sambil menangis " aku sayang padamu ayah tapi tidak dengan mereka, aku minta maaf, ini salah mu yang sudah salah mendidik ku hiks maafkan aku ayah beristirahat lah dengan baik, aku akan menyerahkan diriku ke polres dekat gedung kita" ucap nya keluar dengan mata sembam.

" Urus dia" perintah nya pada suruhannya.

" Baik bos" ucap mereka.

Dia berjalan lonta lanti dengan tatapan kosong " kenapa susah sekali menjadi orang baik" desisnya sambil tertawa kecil.

" Bandung tak seramai Jakarta tapi kenapa bandung lebih berisik" desis nya.

Tin tin tin tin

Brakkkkk bakkkkkkk

" Aku ternyata menyusul mu ayah" ucap nya sambil tersenyum dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

" Nak nak apa kau bisa mendengar ku nak jangan tutup matamu dulu" suara itu samar samar di dengar nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Adel dan inti jmt sedang berkumpul sudah lama rasanya mereka tidak sekompak ini.

Drettt drettt

" ais ganggu aja" ketus ceril.

Bunda

Sayang kembali lah secepatnya, Abang dan ayah mu sudah tiada hiks.

Itu terdengar lucu tapi kau tau aku tidak suka mendengar nya.

Pulang lah sayang bunda butuh eril hiks

Baiklah aku pulang, kenapa mereka selalu merepotkan

Bersamamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang