CHAPTER 13

1K 96 18
                                    

Di rumah sakit, alaric masih di periksa oleh dokter sedangkan aurora dkk dan arland dkk menunggu alaric di luar ruangan.

"Saga" panggil aurora.

"Iya sayang, kenapa hm?" arland berjalan ke arah aurora lalu membawa aurora ke pelukannya.

"Kamu udah tau semuanya kan?" arland menganggukkan kepalanya.

Ceklek

Seorang dokter keluar dari ruangan itu. Dokter itu tersenyum tipis.

"Pasien tidak papa, pasien hanya kelelahan"

"Terimakasih dok" dokter itu mengangguk-anggukkan kepalanya lalu pergi dari sana.

Aurora dkk dan arland dkk pun masuk ke dalam ruangan alaric yang sudah di pindahan ke ruangannya yang VVIP.

"Queen" gumam alaric.

"Jelasin semuanya al" alaric menganggukkan kepalanya.

Flashback on

Alaric, laki-laki itu baru saja sampai di indonesia, namun saat di perjalanan ada seorang pria yang menghampiri nya.

"Mas" alaric menaikan sebelah alisnya.

"Mas mau ga nembak seseorang?" tanya pria itu.

"Maksud mu?"

"Mas datang ke hotel palace di lantai 2  ada yang menandakan ulang tahun, nah mas hanya cukup menembak yang memakai mahkota biru terang dan yang memakai gaun berwarna merah muda" ucap pria itu.

"Untung nya bagi ku apa?" tanya alaric.

"Mas ga tau ya? kalau yang berulang tahun itu adalah selingkuhan arland dan pacar karvano, mereka berdua tidak menjaga aurora dengan baik" mendengar itu alaric tanpa ragu menyetujui nya.

Dan terjadilah....

Flashback off

"JADI LU GA TAU KALAU YANG LU TEMBAK AURORA SAMA ALORA" alaric menggelengkan kepalanya.

Alaric menatap alora.

"Maaf alora"

"Ga papa, pasti lu sayang banget sama aurora makanya lu ngelakuin itu" alaric mengangukkan.

"Queen, maaf" alaric menatap aurora sendu.

"Raga kangen queen" gumam alaric.

BUGH

"ABANG!"

"KARVANO!"

"Hukuman buat lo" ucap karvano.

"Thanks no"

selang beberapa menit mereka semua menjadi akrab. Bahkan sekarang alaric memeluk aurora erat dengan erat tanpa mempedulikan arland yang menatap nya tajam.

"Panas banget ey" ejek bisma.

"Hareudang hareudang hareudang, panas panas panas" ejek dirga.

"Perasaan ga panas, lagian ini ruangan VVIP mana ada panas" jawab polos yana.

"Ga usah ikut ikutan mereka entar lo dimakan vampire" ujar aurel.

"Ih mau, pasti vampire nya ganteng ganteng kaya di film film" sahut mazaya.

"Masih gantengan gua dari pada vampire" mazaya pun menoleh ke arah dirga.

"Diliat liat masih cakep vampire dari pada lo" mazaya menatap sengit dirga.

Mazaya tuh penggemar film film yang ada vampire katanya mah, vampire tuh romantis ganteng lagi.

"Apaan vampire vampire cakepan jaemin gua" sahut yana.

"Kalau kata netizen, lo tuh ga diajak" ujar mazaya yang membuat yana kesal.

"Suka kok sama yang ga pasti, kek gua dong" sahut alora sambil menunjuk gengeman tangannya dengan karvano.

"Berisik" mereka semua menoleh kearah arland.

Arland yang ditatap malah beranjak dari duduk nya dan berjalan kearah aurora dan alaric lalu memeluk Aurora dan menatap tajam alaric.

"Yeu, cemburu bilang babu" sahut alaric yang membuat arland ingin membunuh nya.

"Berisik, balikin cewe gua" ucap arland.

"Ga mau, mau peluk sama quen seharian" ujar alaric lalu memeletkan lidahnya.

"Saga, sini" ucap aurora sambil menepuk tepuk tempat duduk yang ada di sampingnya.

arland pun dengan cepat duduk di sana.

"Sayang, dia mau ngambil kamu dari aku" ucap arland pelan.

"Ga, gua ambil, pelit banget lo" alaric lalu melepas pelukannya membiarkan adek laki-lakinya memeluk sang tunangan.

Mereka semua pun mengobrol dan tertawa bersama sama. Sampai ada suara yang membuat mereka berhenti.

BRAKK

___

                                    lanjut?

                     jangan lupa vote dan komen

                                   papayy

Landraa (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang