CHAPTER 29

547 45 0
                                    

Dua tahun berlalu, akhirnya mereka sudah memasuki kehidupan anak perkuliahan, aurora gadis cantik itu sudah menjadi gadis yang dewasa dan tambah cantik.

Aurora saat ini sedang berada di kampus nya bersama alora dan mazaya. Mereka masih bertiga dan belum menambah personal lagi, tapi tidak tau nantinya.

Aurora dkk sekarang sedang berada di kantin. Aurora dan alora terus menatap mazaya yang daritadi senyam-senyum sendiri.

"Kenapa lu ya?" tanya alora yang membuat mazaya menoleh ke arah alora.

"Kepo deh" jawab mazaya, alora yang mendengar itu memutar bola matanya kesal.

"Biarin aja biarin" ucap aurora dengan wajah datar.

"Ra, ga cocok sumpah lu ngomong begitu pake muka datar jadinya tuh..." aurora menatap mazaya ingin tau apa jadinya.

"JADI KOCAK!" ujar alora dan mazaya bersamaan, lalu mereka berdua tertawa tanpa mempedulikan aurora yang kesal.

"HALO GIRLS" sapa gilang kepada mereka bertiga.

Aurora dkk pun menoleh ke arah gilang yang berjalan di depan radeva dan bara.

"Pagi rora" sapa bara lalu merangkul pundak aurora.

"Pagi bar" jawab aurora.

"Pagi juga lor, ya" sapa bara pada alora dan mazaya.

"pagi too bara" jawab alora dan mazaya berbarengan.

"Udah ketemu arland ror?" tanya radeva pada aurora.

"Ror? RORRR, HAHAHHA" mazaya tertawa kicikan.

"Arland? kenapa dia?" tanya aurora.

"Lah, tadi si arland nunggu lu di parkiran, emang ga di chat?"

Aurora mengambil ponsel nya lalu melihat arland yang mengechatnya dan menyuruhnya ke parkiran.

"Oh iya deh, yauda gua ke parkiran dulu" setelah mengucapkan itu, aurora bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah parkiran.

______

Aurora berlari ke arah parkiran nanti saat ingin sampai di parkiran....

Aurora melihat arland yang berpelukan dengan seorang gadis yang ia tak kenali. Dengan cepat aurora menghampiri mereka lalu menarik gadis itu menjauh dari arland.

Bruk

Aurora menarik gadis itu hingga gadis itu terjatuh ke tanah. Lalu aurora menatap tajam arland.

"Sa-

Belum sempat arland berbicara, gadis yang jatuh itu menarik rambut panjang aurora sehingga kepala aurora mendongak ke atas.

"BANGSAT! LEPASKAN RAMBUT GADISKU!" arland langsung menarik tangan gadis itu dan langsung menghempaskan tubuh gadis itu hingga jatuh ke tanah dengan suara yang sangat kencang.

BRUKK

Arland memeluk aurora lalu mengangkat aurora menaiki mobil nya dan mulai mengendarai mobilnya.
Selama di mobil aurora hanya diam memandang jalan yang membuat arland khawatir.

"Sa-

"Jelasin" ucapan arland lagi-lagi terpotong.

Arland menepikan mobilnya lalu menatap aurora.

"Aku minta maaf, aku akan hukum dia, tapi please baby jangan diemin aku kaya gini" bibir arland mengerut ke bawah seolah ingin menangis.

"Hiks" isakan kecil terdengar di mulut arland yang membuat aurora menoleh ke arah arland.

"Maaf sayang hiks" arland langsung menjatuhkan badan nya ke arah aurora lalu memeluk aurora erat.

"Kamu harus mandi, biar ga ada kuman" ucap aurora yang di angguki arland.

"Lepas pelukannya, lalu kita pulang" lanjut nya.

Arland langsung melepaskan pelukan itu. Kemudian menjalankan kembali mobil nya ke arah rumahnya.

Namun saat di jalan....

DOR

DOR

DOR

_____

lanjut?

vote dan komen.

papay

Landraa (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang