CHAPTER 16

868 83 3
                                    

Di sebuah rumah dengan dinding berwarna abu-abu dan putih. Yana, menatap gadis di depannya dengan datar.

"Heh, anak pungut ga usah belagu lo" ujar yana.

"Gua anak pungut disayang, emang elo anak kandung dibuang" jawab gadis itu.

"Anj, berani lo" yana maju menghampiri gadis itu lalu mengangkat tangannya ingin menampar gadis itu.

Saat ingin menampar yana malah didorong oleh sosok pahlawan nya tapi itu duluu.

"BERANI KAMU, MAU NAMPAR ANAK SAYA HAH" marah pria baruh baya kepada yana.

"Hiks hiks pa liat kakak mau hiks nampar aku hiks" tangis gadis itu.

"Stt, udah ya sayang, biar papa yang urus anak sialan itu" ujar pria baruh baya itu.

Pria baruh baya itu menghampiri yana lalu menendang perut yana.

"Akkhh"

"Jangan kurang ajar kamu sama anak saya, masih untung kamu ga saya usir dari rumah ini" ucap pria baruh baya itu.

"Gu-gua juga ga mau tinggal dirumah ini" ujar yana lalu berusaha berdiri dengan susah payah.

"ANAK TIDAK TAU UNTUNG, KALAU BUKAN KARENA ALMARHUM ISTRI SAYA KAMU SUDAH SAYA BUNUH" marah pria baruh paya itu sambil menunjuk nunjuk Yana.

"GUA JUGA GA MINTA DI LAHIRIN, BUNUH GUA BUNUHH, LO GA MAU GUA HIDUP KAN, YAUDAH BUNUH PAH BUNUH" teriak yana

Pria baruh baya itu terdiam, bahkan anak pungut itu juga terdiam, dan ada satu orang yang juga terdiam di depan pintu.

Yana terkekeh kecil lalu berjalan kearah dapur untuk mengambil sesuatu lalu kembali kearah tempat semula sebelum ia pergi.

Lalu yana mengarahkan pisau tajam kearah dadanya lalu tersenyum saat melihat ada sosok ibu tirinya yang dulu sangat menyayangi namun tidak dengan sekarang.

"Ucapkan selamat tinggal untuk diriku semuanya" Yana Langsung menusuk dadanya dengan pisau tajam itu.

Deg

Wanita paruh baya yang ada di depan pintu langsung berlari kearah Yana dan menaruh kepala yana di pangkuan nya.

"Ya-yana hey, sayang bangun YANAA BANGUNN" Ucap wanita paruh baya itu.

Pria paruh baya yang melihat itu langsung ikut terjatuh ia menatap kosong yana.

Tidak, tidak, yana tidak akan meninggalkan nya tidak, pikir pria paruh baya itu.

"MAS, AYOK BAWA YANA KERUMAH SAKIT MAS" teriak wanita itu membuat pria itu langsung buru buru menggendong yana dan membawa kerumah sakit.

Saat di perjalanan, pria dan wanita itu terus menangis apalagi saat mendengar ucapan yana, yang membuat mereka menyesal.

"A-ku membenci kalian"

Ucapan yana terngiang-giang di kepala mereka, terutama sang ayah. Mereka tidak menyangka bahwa yana akan melakukan itu. Mereka menyesal, sungguh.

______

Aurora dkk(-yana) dan arland dkk + alaric, sedang berada di ruangan yana. Saat sampai disekolah tadi, mereka tidak menemukan yana dan pada akhirnya mereka pergi kerumah yana.

Sampai dirumah yana, mereka semua dikagetkan oleh maid yang berbicara bahwa yana masuk rumah sakit.

Semua tentu kaget, apa lagi saat maid(pekerja) menceritakan kenapa yana bisa masuk rumah sakit.

Mereka pun tergesa gess pergi kerumah sakit. Saat sampai dirumah sakit, mereka semua melihat papa-yana dan ibu tiri-yana yang sedang menangis.

Aurora dkk(-yana) berjalan cepat kearah orang tua yana.
Lalu berhenti dihadapan mereka.

Landraa (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang