CHAPTER 34

614 32 0
                                    

PLAK

Suara tamparan bergelegar di area parkiran. Aurora memegangi pipinya yang baru saja di tampar Arland.

Arland sendiri menatap horor tangannya. Semua yang ada di sana menatap tak percaya Arland, bahkan Karvano langsung menghampiri Aurora dan membawa Aurora ke dalam dekapan nya.

"APA YANG LO LAKUIN SIALAN!" marah Karvano pada Arland.

"Karvano, Arland cuma ngasih pelajaran buat cewe gatel itu, kamu jangan bela dia deh" sahut Anabelle.

Ya, semua nya terjadi karena Anabelle. Saat Aurora baru sampai di kampus bersama Karvano. Anabelle dengan sengaja menjatuhkan dirinya ke Aurora lalu menampar pipinya sendiri hingga berdarah.

Lalu menarik tangan Aurora seolah-olah Aurora lah yang bertindak seperti itu. Tanpa ada angin dan badai datang Arland yang langsung membantu Anabelle lalu berteriak kepada Aurora.

Karena di teriaki oleh Arland tentu saja Aurora tak terima, gadis itu balas meneriaki Arland tapi siapa di sangat Arland malah menamparnya.

"BAJINGAN, JANGAN HARAP LO BISA KETEMU ADEK GUA, ARLAND! setelah itu Karvano menarik Aurora pergi dari sana.

"Sudah ya sayang, kita pergi aja" ujar Anabelle lalu menarik tangan Arland.

___

Di rumah Aurora, saat ini sudah ada Andro dan Amara dan jangan lupakan Karvano.

"Yah, aku mau pertunangan ku dengan Arland batal" ucap Aurora.

"Loh? sayang, ko gitu?" tanya Amara yang kebingungan.

"Aku setuju sama adek, aku mau adek batalin pertunangan nya sama Arland!" sahut Karvano.

"Sebenarnya apa yang terjadi hm?" tanya Andro.

"Ayah liat bekas tamparan ini? ini dari Arland" jawab Karvano sambil mengelus pipi Aurora yang sempat di tampar oleh Arland.

"Adek? abang ga bohong kan?" tanya Andro.

"Ga yah, yang di bilang abang bener" jawab Aurora.

"ARLAND!" geram Andro marah.

"Bun, hubungi keluarga Arland, makan malam nanti suruh mereka ke rumah kita" ucap Andro yang diangguki Amara.

___

Malam hari pun tiba, keluarga Arland masuk ke dalam rumah Aurora, lalu mereka makan malam bersama.
Selesai makan malam bersama, mereka berpindah ke ruang tamu.

Di ruang tamu, tanpa basa-basi Andro langsung berbicara.

"Putri saya ingin pertunangannya denga Arland di batalkan" ucap Andro membuat Ayara, Zavier, Alaric, dan Arland terkejut.

"Apa maksudnya ndro?" tanya Zavier.

"Anak lu, udah nyakitin anak gua, vier" jawab Andro.

Zavier menatap tajam Arland. "Anak bodoh" batinnya.

"Aurora? Kenapa mau di batalin sayang?" tanya Ayara.

"Mommy maaf kalau aku ga sopan, tapi mommy bisa tanya langsung ke anak mommy" jawab Aurora.

"Saya ingin berbicara dengan Aurora" ucap Arland yang diangguki Andro dan yang lain.

Arland pun langsung menarik pelan tangan Aurora hingga sampai di taman belakang rumah Aurora.

"Apa maksud kamu, ra?" tanya Arland.

" Lo nanya? lagian buat apa kita masih berhubungan?" Arland memejamkan matanya saat mendengar jawaban dari Aurora.

"Oke, aku minta maaf buat tamparan itu, aku ga sengaja ra" Aurora terkekeh sinis mendengar itu.

"Ga kesengajaan lo, malah bikin lo makin buruk di mata gua"

"Mending kita udahin ini semua, ga guna lagian" lanjut Aurora.

"Kasih aku waktu, 2 hari, 2 hari aku akan kasih tau kamu apa yang sebenarnya terjadi, tapi ga sekarang" ujar Arland.

"Dan di 2 hari itu, lu ga akan pernah ketemu gua lagi" ucap Aurora.

"Apa maksud kamu? kamu mau kemana? ra, aku mohon tunggu 2 hari dari sekarang" ujar Arland.

"Terserah" Aurora langsung berjalan lagi ke arah ruang tamu meninggalkan Arland yang menatap sendu Aurora.

"DRAMA SIALAN!"

___

lanjut?

hehe, update gess

vote dan komen.

papay

Landraa (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang