CHAPTER 14

971 85 4
                                    

Suara dipintu membuat semua menoleh ke arah pintu. Mereka semua dikejutkan akan kedatangan reyhan-sepupu alora dan juga ammar-abang alora.

Alora bahkan terkejut melihat sepupu dan abangnya.

"Dateng dateng salam kek monyet bukan nya ngedobrak pintu" ujar alora menatap malas abang dan sepupunya.

"Untung ga rusak tuh pintu" lanjutnya.

"Selow lah, sewot amat pms lu" alora menatap tajam reyhan.

Ammar menghampiri alora yang ada di sofa lalu menggeserkan karvano dan akhirnya ammar berada di tengah tengah alora dan karvano. Karvano menatap malas ammar sedangkan alora hanya diam.

"Ga usah deket deket lu bau kencur" karvano melototkan matanya, enak saja ia dikatai bau kencur.

"Lu bau tai" ujar karvano yang membuat semuanya menahan tawa, berbeda dengan ammar yang menatap kesal karvano.

"Bocah edan" ucap ammar yang dihiraukan karvano.

"Heh, ada yana" yana menoleh ke arah ammar lalu tersenyum.

"Iya kak" jawab yana lembut.

"Ada mazaya juga nih" mazaya tersenyum.

"Ada aurel juga ternyata" sama seperti mazaya, urel hanya tersenyum.

"Ga usah ngomong berisik" ammar menatap alora kesal.

"Jahat banget sama abang sendiri" ujar ammar.

"Berisik banget lu tai, pulang Sono" sahut reyhan sambil menatap sengit mmar.

"Ga sopan" mereka semua menoleh kearah aurora yang berada ditengah tengah arland dan alaric.

Aurora yang ditatap pun mengangkat satu alisnya.

"Lu ngomong sama siapa?" Tanya bisma mewakili.

"Monyet" ucap aurora.

"Emang boleh semonyet ini?" Ucap yana dengan wajah konyol, yang membuat mereka semua tertawa(-arland,-karvano,- alaric).

"Adek, abang keluar dulu ya" sahut karvano sambil menarik lembut tangan alora.

Setelah itu, reyhan yang daritadi berdiri menghampiri aurora.

"Apa kabar aurora?" aurora mengangkat sebelah alisnya lalu berucap "baik" reyhan yang mendengar itu hanya tersenyum tipis.

Semua yang ada di ruangan itu pun menoleh ke arah reyhan yang tersenyum tipis ke arah aurora tanpa menghiraukan tatapan tajam dari arland, alaric, dan ammar?

_____

"Mommy" panggil aurora.

"Eh queen" jawab ayara.

"Mau cari saga ya sayang?" aurora menganggukkan kepalanya.

"Saga di kamar nya ya sayang" ujar ayara.

"Mommy mau kemana?" tanya aurora.

"Mommy mau ke kantor daddy" jawab ayara.

"Yaudah hati-hati ya mom"

"Iya sayang"

Ayara pun pergi meninggalkan aurora. Aurora dengan cepat naik tangga. Saat ingin sampai di kamar arland ada seseorang yang memanggil dirinya.

"Queen"

Aurora pun menoleh ke belakang dan terlihat lah alaric dengan pakaian rumahnya.

"Mau ketemu saga?" tanya alaric.

"iya al" alaric tersenyum tipis.

"Yaudah gua ke kamar saga dulu ya al" saat Aurora berbalik.....

"Queen" lirih alaric pelan namun masih terdengar di telinga aurora.

Aurora pun berbalik lagi " al, lu ga papa kan?" tanya aurora yang dapat gelengan kepala dari alaric.

"Gua ga papa, sana ke kamar saga" ucap alaric dengan senyum manisnya.

Aurora pun mengangguk berjalan ke arah kamar arland.

"Gua ga pernah baik' aja queen"

"Rasa cinta gua masih sama seperti dulu"

"Tapi gua yang bodoh karena membuat marsel keluar yang membuat lu terluka"

Setelah berucap itu alaric berjalan ke arah kamarnya.

Nyatanya cinta alaric untuk aurora sangat lah besar tapi dia tidak bisa mengubah takdir kalau aurora bukan untuk nya. Ia tidak mau melakukan apapun untuk mendapatkan aurora karena aurora adalah tunangan adeknya.

Pemuda itu tidak mungkin mengambil apa yang di miliki adeknya karena kedua orangtuanya selalu menyayangi dirinya dan sang adek sama rata dan orangtuanya selalu memberi tahu bahwa perempuan itu adalah makhluk yang paling istimewa yang mana ia tidak boleh di sakiti.

Ia tak mau menjadi laki-laki yang brengsek yang akan membuat orang yang ia cinta akan pergi meninggalkan.

_________

lanjut?

siapa mau alaric????

vote dan komen ya

segini dulu yaw

papayy

Landraa (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang