CHAPTER 24

576 55 0
                                    

Di sebuah penjara, ada keempat perempuan yang menculik alora. Mereka berempat di letakkan di penjara yang sama dan dalam sel yang sama.

Semenjak kejadian itu, aurel menjadi lebih pendiam dari biasa nya, bahkan gadis itu sering menangis di malam hari.

Dan bianca, gadis itu menyesali semuanya. Aurora sudah menunjukkan bukti bahwa bukan alora lah yang membunuh adik nya, tapi ia menutup mata nya seolah tidak peduli.

Seorang petugas berjalan ke arah mereka.

"Aurel, ada yang ingin bertemu dengan anda" ucap petugas itu.

Pintu sel pun di buka dan Aurel keluar di ikuti petugas.

"Alora?"

Alora tersenyum tipis, di sana bukan ada alora saja tapi ada aurora dan mazaya.

"Kenapa lo di sini?" tanya aurel.

"Bertemu teman itu ga boleh ya?" tanya alora.

"Maksud lo?" aurel menatap binggung alora.

"Lo masih temen gua rel" ucap alora dengan senyuman.

"Ta-tapi gua-

"Ga ada tapi-tapian, gua minta maaf kalau lu ngerasa apa yang harus jadi milik lu malah jadi milik gua, kalau seandainya lu bilang kalau lu mau sesuatu gua akan kasih itu, karena bagaimanapun kita teman" ujar alora yang membuat mata aurel berkaca-kaca.

"Maaf, maafin gua lor, seharusnya gua ga iri sama lo" isakan kecil terdengar dari mulut aurel.

Alora yang melihat itu langsung memeluk aurel erat, dan di balas tak kalah erat juga oleh aurel.

"Makasih udah mau maafin gua lor" ucap aurel dengan tulus.

Mereka berdua pun melepaskan pelukannya. Aurel menatap aurora dan mazaya. Mazaya yang melihat itu langsung memeluk aurel.

"Aurora?"

Aurora tersenyum lalu ikut memeluk aurel, alora yang melihat itu juga ikut memeluk aurel. Mereka berempat pun saling berpelukan.

____

Malam hari yang gelap, dengan hujan yang deras, aurora menatap jendela kamarnya yabg terbuka dan memperlihatkan rintik-rintik hujan.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi aurora belum tertidur, entah apa yang di pikiran gadis itu, ia hanya menatap jendela kamarnya.

Suara notif ponsel pun terdengar yang membuat aurora menoleh ke sebuah lemari kecil di samping ranjangnya.

Aurora mengambil ponsel nya lalu membuka aplikasi whatsApp, chat yang tertera paling atas adalah milik arland.

Saga🤍
bobo sayangg, udah malemm
kenapa jam segini masih on?

                                                   Aurora
                                                   belum ngantuk.

Saga🤍
Panggilan video

Aurora  mengangkat panggilan video itu lalu terpampang lah wajah tampan arland.

"Kenapa belum tidur hm?" tanya arland di sebrang sana.

"Belum ngantuk saga" jawab aurora.

"Aku nyanyiin ya" arland bangun dari kasur lalu mengambil gitar yang ada di pojok ruangannya.

Arland menempatkan ponsel nya di atas meja belajar nya lalu mulai bermain gitar dan bernyanyi.

Belum lama arland bernyanyi, aurora sudah tertidur. Arland memberhentikan nyanyiannya lalu meletakkan gitar nya. Arland naik ke atas kasur lalu menempatkan ponsel nya di samping dengan ia posisi miring.
                      
Arland tersenyum saat melihat aurora yang tertidur, laki-laki itu mengecup ponsel nya di bagian yang kening aurora lalu tersenyum.

"Good night sweetie"

"sweet dreams, dear"

Laki-laki itu lalu menutup mata nya dan tertidur.

_____

lanjut?

vote dan komen

papayy

Landraa (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang