20. 𝐓𝐞𝐚 𝐩𝐚𝐫𝐭𝐲 𝐚𝐜𝐜𝐢𝐝𝐞𝐧𝐭

246 29 0
                                    

❈✎CIELLE POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❈✎CIELLE POV

"Aku akan menemui kakak. "

"Baik, tuan putri. " jawab Lorenzo.

Aku memutuskan berjalan keluar menuju istana utama tempat Papa berada. Biasanya kakak akan kesana setelah kelas selesai. Sudah 2 jam berlalu, dan pastinya kakak akan ada disana untuk membantu Papa.

"Ludwig, ikut aku. "

Ludwig mengangguk. "Baik, tuan putri. "

Aku berjalan disepanjang lorong bersama Ludwig, dan akhirnya aku sampai. Aku bisa melihat Felix ada didepan pintu. Dia mengembangkan senyum senang saat melihatku. Ah, aku juga senang melihat nya!

Daddy Felix tambah tampan saja.

"Terang bagi bintang ramalan Obelia. " Felix memberi salam, dia tersenyum lebar, "Apa anda mau menemui Yang mulia dan Tuan putri? "

Aku mengangguk. "Hum! Apa mereka sedang sibuk? "

"Anda bisa masuk, Tuan putri. " ujar Felix, membukakan pintu.

Aku langsung masuk setelah mengucapkan terimakasih, sementara Ludwig menunggu di luar.

"Papa? "

Aku bisa melihat kakak sedang duduk di kursi yang ada dihadapan Papa. Mereka sedang belajar sihir, terlihat Kakak yang sedang belajar menerbangkan sebuah buku,

DUAR!

Dan berakhir meledak hingga kertas-kertas berterbangan. Bahkan wajah Papa tertutup kertas, sementara kakak memucat parah. Aku tersenyum mengejek kearah kak Athy, "Wah, wah... Sepertinya terjadi kecelakaan kecil disini? "

Kujentikan jariku guna mengeluarkan sihir dan membereskan semuanya.

Papa mengambil kertas yang ada diwajahnya kemudian mendengus. "Kakakmu meledakannya lagi. "

"Pfftt, hahaha! Lagi? Kakak benar-benar hebat. " pujiku.

Aku bisa melihat wajah kakak seakan-akan berkata, apakah itu pujian atau hinaan? Sebenarnya bukan hinaan, lebih kearah mengejek. Aku suka membuat kakak dan Papa kesal. Sifat orang Indonesia ku tidak bisa hilang dengan mudah.

Contohnya,

"Papa, apa yang kau lakukan? "

"Turun dari meja. Kau tidak lihat ada kursi, ya? Miris sekali. " jawaban pedas itu berasal dari Daddy ku.

Yep. Aku duduk diatas meja. Memang tidak unlady-like, tapi semasa sekolah terutama jenjang SMP dan SMA, aku terkadang duduk diatas meja dikala jam istirahat. Itupun karena kursiku dikuasai temanku yang lain.

Atau yang lebih parah adalah, kumpulan teman lelakiku yang bergerombol untuk bermain emel dan epep.

Nasib duduk dipojok plus didekat kipas angin.

Half-Obelia || Wmmap Fanfiction || {AU} || END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang