32. 𝐀𝐫𝐠𝐮𝐦𝐞𝐧𝐭

131 17 0
                                    

BRAK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAK!

Cielle terlonjak kaget dari sofa saat mendengar sesuatu yang dilempar. Ia segera meletakkan buku yang tengah Ia baca, melepaskan kacamatanya dan berlari keluar kamar.

Cielle celingukan, berlari kearah lorong dan pergi ke sumber suara. Akhirnya Ia sampai dikamar yang ditempati oleh Athanasia. Kamar itu ramai karena di penuhi penghuni istana.

"Tuan putri, hentikan! Tolong tenanglah. " suara Lily terdengar dengan tegas dan takut.

"Ada apa ini? " di depan kamar Athanasia, sudah ramai banyak orang. Ada Lily, Anastasius, Kayden, Lorenzo, Ludwig dan Louis. Cielle berjalan menembus kerumunan, berhenti didalam Kamar Athanasia yang berantakan.

Disudut kamar, Cielle membelalak kaget. Terlihat Athanasia memegang pecahan cermin sedang melukai pergelangan tangannya sendiri. Sementara Lily, Anastasius dan Kayden berusaha menghentikan aksi Athanasia.

"Athanasia! Dengarkan paman, sadarlah!" Anastasius mencoba mendekati Athanasia, namun sekali lagi Athanasia akan mengiris pergelangan tangannya sendiri, menyebabkan luka yang cukup besar.

Rahang Cielle mengeras, "Panggil Lucas!"

Cielle menyerbu kearah Athanasia, memegang dengan kasar cermin itu dan membuangnya sembarangan. Dipeluknya Athanasia yang memberontak dari belakang, dan kemudian mengirimkan sihir suci untuk menenangkan.

'Ck! Dikirim sihir hitam, ya? ' batin Cielle mendengus.

"Tenanglah, kak! Hentikan! " Cielle berseru pada Athanasia yang mulai melemas. Sepertinya Carax mengirimkan sihir hitam yang membuat Athanasia menjadi stress.

Ini sih sama saja dipelet!

Cielle segera menggendong Athanasia dan mendudukkan nya kekasurnya. Ia menyembuhkan luka dipergelangan tangan Athanasia.

"Ayah terluka gara-gara aku. " Athanasia bersuara dengan lirih. Sepertinya efek mimpi buruk yang membuat mental seseorang terjatuh.

Bersamaan dengan ucapan itu, Lucas datang bersama Diana, Penelope, Jeanette, Theresia, dan Aventurine.

"Ini salahku. Seharusnya aku tidak keluar istana. Ayah seperti itu gara-gara aku. Aku anak pembawa sial. " gumam Athanasia dengan tatapan kosong.

Cielle terdiam. Masih shock dengan ucapan Athanasia. Hatinya perih saat mendengar ucapan Athanasia yang mengutuk dirinya sendiri. Sejujurnya Cielle sudah stress dengan keadaan Athanasia beserta keadaan Obelia. Ditambah keadaan Athanasia yang masih terguncang.

Athanasia bukan pembawa sial.

Carax adalah biang masalahnya.

Namun disisi lain, hati Cielle dipenuhi kemarahan dan kekesalan. Tidak bisakah Athanasia memikirkan orang selain Claude? Ia tahu kalau Athanasia begitu menyayangi Claude, tapi kenapa sampai sebodoh ini?!

Half-Obelia || Wmmap Fanfiction || {AU} || END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang